4

2.1K 64 0
                                    

Keluarga rizal pun datang kehadapan keluarga amel yang sudah berkumpul dimana rencana ini disusun oleh anggun, mempertemukan kedua belah pihak keluarga disalah satu restoran yang memiliki ruang privat.

Cekcok sudah terjadi dari satu jam yang lalu, dimana juga istri pertama rizal tidak datang, keluarga amel jelas teramat marah dan merasa kecewa kepada dirinya sendiri yang tidak bisa menjaga putri semata wayangnya, kakak dari amel pun sudah mengamuk dan ditenangkan oleh anggun di luar ruangan restoran.

Amel hanya terdiam diri terlalu bingung dengan situasi saat ini, dimana ia lah yang menjadi pemeran utama terjadinya keributan ini.

"Maafkan anak saya pak, buk." Itu ucapan sudah berpuluh kali keluar dari wanita paruh baya namun masih terlihat sehat, wanita itu sedari awal menangis menatap amel dengan tatapan sedihnya.

"Saya tau bapak teramat merasa kecewa saya pun juga merasakan hal yang sama, saya mohon maaf pak jangan masukkan anak saya dalam jeruji besi ampuni kesalahan anak saya. Izinkan anak saya bertanggung jawab dengan apa yang ia perbuat, saya dan istri saya yang akan menjamin kelangsungan amel, kami yang akan merawat amel seperti apa bapak dan ibu merawat amel, memang sebutannya terlalu menyakitkan pak tapi kelakuan kami jelas tidak akan seperti apa yang bapak pikirkan saat ini." Kata bapak rizal bernama wanto itu.

"Saya akan menganggap amel seperti anak saya sendiri buk, pak. Saya juga tidak akan membatasi amel jika akan bertemu bapak dan ibu sekeluarga, kami tidak akan mengekang amel. Kami akan menyayangi amel seperti anak kami sendiri, bapak dan ibu bisa membuktikan omongan saya." Kata ibu rizal bernama Ayu ning.

"Saya terlalu berat untuk melepaskan anak saya pak, buk. Apalagi anak saya ini sangat saya sayangi." Kata aryanto ayah amel.

"Saya juga tidak terima anak saya menjadi istri kedua, hati saya sakit melihat anak saya menjadi istri kedua." Sahut laras bunda amel.

"Berikan mereka restu bun, yah. Gimana pun rizal sudah mau bertanggung jawab dengan apa yang ia perbuat, yang terpenting adek nggak disakitin sama mereka. Kalaupun itu terjadi aku yang akan mengambil adek kesana." Kata kenzo kakak amel yang memasuki ruang privat d engan ditemani anggun dibelakangnya.

Amel menatap kakaknya dengan sendu, kenzo menghampiri adik kesayangannya itu. Adik yang ia tunggu kehadirannya selama 5 tahun.

"Kakak sayang adek, apapun yang mereka lakukan kasih tau kakak, jangan ada yang ditutupi sedikit pun. Kakak percaya sama adek, mungkin ini yang terbaik buat kamu. Jangan takut untuk pulang disaat mereka tidak menerima mu dengan ikhlas." Kata kenzo memeluk adiknya penuh akan kasih sayang tidak lupa kenzo mencium ubun ubun dan jidat sang adik.

"Adek abang ternyata sudah besar ya, sudah mau jadi istri orang. Baik baik di sana, jangan nakal selalu kasih tau kakak apa yang terjadi." Kata kenzo lagi penuh dengan posesif.

"Adek juga sayang kakak, bunda dan ayah." Kata amel yang mencoba ikhlas dengan apa yang ditakdirkan oleh tuhan. Walau itu sangat berat ia terima.

...__...

Amel hanya diam saja menatap rizal dan istrinya cekcok sampai memasuki kamar, karna rizal menarik tangan istri nya yang terus berkata tidak menyenangkan untuk rizal dan dirinya.

Siang tadi amel dibawa ke rumah orang tua rizal yang ternyata di sebuah perumahan elit, ia mengira orang tua rizal berada di perkampungan. Namun ia merasa lebih baik di perumahan dari pada perkampungan, apalagi perumahan ini terkenal dengan individualisme.

Amel memilih untuk tidak melanjutkan kuliahnya, dirinya merasa putus asa. Biarkan untuk sekarang ia memilih begini, jika pun nanti ia berubah pikiran ia akan kembali melanjutkan sekolahnya.

Acara akad esok hari membuat amel bimbang bukan main, ia takut sangat takut. Apa lebih baik ia kabur saja?

"Jangan dipikirkan nak, ini yang terbaik untuk kamu, rizal dan putri." Kata ayu ning, putri sendiri adalah istri rizal.

'Baik untuk apa bu?' batin amel berteriak.

"Istirahat dulu, ibu tau kamu pasti sangat lelah. Ayo ibu antar menuju kamar kamu." Kata ayu ning menuntun tangan amel yang akan menjadi mantu nya.

Kamar amel berada di paling ujung berhadapan dengan kamar orang tua rizal, kamar ini ayu pilih langsung untuk mantu baru nya.

"Nanti kalo kamu mau kamar nya dirubah kasih tau ibu atau bapak ya." Kata ayu ning, ini sudah janji nya untuk menyayangi sang mantu, ayu sendiri jelas memperlakukan amel seperti apa orang tua amel memperlakukan amel. Ayu tidak mau amel merasa yang tidak tidak terhadap dirinya dan semuanya orang yang berada di rumah ini.

"Amel nggak pemilih kamar kok bu, ini saja sudah bagus dan nyaman. Amel istirahat dulu bu, makasih ya bu udah memperlakukan amel seperti anak ibu sendiri." Kata amel dengan ramahnya tersenyum seolah lukanya sudah menghilang.

Amel memasuki kamarnya dan mengunci nya, ia menatap kamar yang akan ia tempati entah sampai kapan. Menghela nafas pelan, amel berjalan menuju ranjang size untuk 3 orang.

"Takdir yang sangat tidak direncanakan di otak ku tapi aku mengalaminya" Kata amel menatap dirinya di kaca make up yang entah emang ada atau gimana ia tidak tahu, dari kelihatannya sih baru dibeli.

"Kamar ini melebihi kamar ku sendiri di rumah" Kata amel menatap kamar yang akan menjadi miliknya.

Lemari besar dengan kaca full body, modelnya pun zaman now yang ada di tiktok dan cerita wattpad idaman para wanita. Belum lagi lemari kecil, meja belajar dan meja make up beda, meja make up dikamar nya ini sangat bagus, disamping kaca ada lampu lampu menghiasi yang bisa dimatikan, disampingnya ada ruang untuk menaruh foto atau hiasan lainnya. Ranjangnya pun tinggi, tapi nanti ia akan membeli kasur kecil untuk dibawah. Kamarnya sendiri sangat luas bahkan luas banget.

Dan satu lagi kamar mandi nya berada didalam kamar, amel membuka pintu disamping lemari besar itu. Lagi lagi amel terkagum menatap kamar mandi nya, sangat bersih dan nyaman, shower ada, gayung pun ada, closet nya duduk jujur amel sendiri tidak bisa menggunakan closet jongkok. Di kostnya pun ia memilih closet duduk.

Amel kembali menutup pintu kamar mandi ia merebahkan tubuhnya diatas ranjang yang tinggi, nyaman. Tanpa AC pun sangat sejuk, tapi amel tetap amel si paling sudah biasa menggunakan AC. Ia menghidupkan AC nya dengan suhu menyesuaikan.

Untuk sekarang amel mengistirahatkan tubuhnya sebelum melawan rasa yang sangat kacau yang tidak bisa dirinya jabarkan, yang jelas amel masih memikirkan perasaan istri rizal yang pasti tidak terima akan posisinya diisi oleh dirinya juga.

Semoga semua berjalan dengan semestinya dan tidak ada yang saling menyakiti, tabahkan hati hamba tuhan untuk menjalani kehidupan yang telah engkau takdirkan ini, batin amel sebelum ia memasuki alam mimpi.

Terlampau lelah tidak membuat amel merasa asing dengan tempat tidurnya, dirinya malah langsung tertidur nyenyak. Entah efek lelah atau apa, yang jelas saat ini amel sangat lelah batin dan fisik nya. Otaknya pun jika bisa pecah maka ia akan pecah tanpa menunggu waktu yang lama.

Menjadi istri kedua (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang