2.Just Breathe

1.5K 172 14
                                    

The nekt morning.

Membawa seragam sekolah menengah baru di tangannya, perlahan Pharita yang di temani Asa yang membawa dua paperbag besar, mulai mengetuk pintu kamar adik bungsunya.

Tok!

Tok!

"Chiquita..."panggil Pharita dengan suara lembut khasnya.

Cklek!

Pintu kamar akhirnya terbuka, menampakkan sosok Chiquita yang mengenakan kaos putih polos dengan garis biru, serta celana pendek berwarna hitam sebatas lututnya.

Tanpa kata, dengan ekspresi datar dia memandang kedua Kakaknya. Melihat hal ini, Asa dan Pharita benar-benar merasa salah tingkah.

Untuk menetralkan kecanggungan Pharita berdehem ringan."Chiquita, sebelum pergi ke kantor Eomma meminta kami untuk menyiapkan perlengkapan sekolahmu. Jadi...bolehkah kami masuk?"

"Silahkan."

Secara alami Chiquita menepi, mempersilakan kedua Kakaknya untuk masuk.

Meletakkan pakaian dan dua paperbag di atas tempat tidur Chiquita. Memainkan kukunya, Pharita menatap adik bungsunya yang berdiri dengan jarak yang jauh darinya.

"Mulai hari ini...kau akan memasuki sekolah yang sama dengan Ahyeon, Rora dan Rami. Jadi, bersiaplah dan turun untuk sarapan."

"Hum..."Chiquita mengangguk kecil.

"Kami pergi."ucap Pharita yang perlahan berlalu pergi diikuti Asa di belakangnya.

Secara alami Chiquita mengikuti keduanya untuk kembali menutup pintu. Namun, langkah kakinya segera terhenti saat melihat Asa tiba-tiba berdiri diam diantara pintu.

Perlahan gadis itu berbalik, menatap Chiquita, dan menyipitkan matanya."Chiquita, kau bisa memakan makanan apapun yang kau inginkan disini. Ini rumahmu, dan kami adalah Keluargamu, jadi...jangan bertingkah seperti orang lain lagi."

"Ye."hanya kata-kata itu yang keluar dari mulut manis Chiquita.

Dan jujur itu cukup membuat Asa sangat kesal, mendengus ringan, gadis itu berbalik dan berlalu pergi dari sana.

Setelah kepergian Asa, Chiquita tertawa getir."Keluarga? Bahkan saat aku tidak adapun kalian tetap bahagia dan menjalani hidup dengan baik, bukan?"

Beberapa waktu berlalu, Chiquita yang telah siap dengan seragam barunya, mulai bergabung bersama keenam saudaranya untuk sarapan.

Menatap tumpukan sandwich, susu dan buah-buahan, Chiquita tiba-tiba melirik seorang maid yang sedang menyajikan hidangan lain.

"Bibi, bisakah kau memberikanku semangkuk nasi dan air mineral?"

Mendengar hal ini, pergerakan tangan keenam saudaranya yang tengah sarapan seketika terhenti.

"Baik, Nona."

Buru-buru, maid tersebut membawa apa yang Chiquita inginkan.

"Lanjutkan sarapan kalian."tegur Ruka pada adik-adiknya  terkecuali Chiquita.

Dengan enggan, kelima gadis itu memutuskan untuk melanjutkan sarapan mereka.

Taklama maid tadi akhirnya kembali dengan nampan kayu besar, bahkan tidak hanya nasi dan air yang dia bawa, dia juga membawa dua mangkuk yang terdiri dari lauk pauk, dan sup.

"Silahkan, Nona."

Perlahan maid tersebut meletakkannya di hadapan Chiquita.

"Terima kasih."

JUST BREATHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang