17. Just Breathe

1.1K 166 20
                                    

Malam, Distrik Myondong.

Kediaman Kim.

Dengan rambutnya yang di kuncir tinggi, dan mengenakan hodie hitam beserta celana jeans hitamnya, perlahan Chiqi keluar dari kamar sederhananya.

"Mau kemana?"dengan tangan berlipat, Jisoo yang saat ini berdiri di depan kamar Chiqi, diam-diam mengamati penampilan adiknya itu.

Tersenyum, Chiqi segera mengaitkan tangannya pada lengan Jisoo."Unnie, aku mohon ijinkan aku untuk pergi malam ini, hum. Aku berjanji ini tidak akan lama."

"Dengan siapa kau akan pergi? Dan kemana, huh?"tanpa menghilangkan wajah pokernya, Jisoo mengintrogasi Chiqi.

"Asashi Oppa, dan Zayyan, kebetulan di taman kota ada taman hiburan, jadi, aku akan pergi bersama mereka untuk melihat-lihat kesana."bohong Chiqi sebelum tersenyum hingga menampilkan deretan gigi putihnya.

Jisoo menunjuk wajah Chiqi."Kau tidak berbohong,kan?"

"Anie..."Chiqi segera menggeleng dengan pasti.

"Kalau begitu tunggu disini sebentar."melepaskan tangan adiknya, Jisoo mulai berlalu menuju kamarnya.

Taklama, wanita yang hampir menginjak usia tiga puluhan itu akhirnya muncul, membawa beberapa lembar uang won, selanjutnya dia memberikannya pada Chiqi."Ini, ingat jangan terlalu malam."

"Oke."secara alami dengan senyuman gembira Chiqi meraih uang tersebut, mengecup pipi kiri Jisoo singkat, lalu melambaikan tangannya."Bye Unnie."

"Hum, hati-hati."

Menatap kepergian Chiqi yang mulai keluar rumah, Jisoo diam-diam menggelengkan kepalanya,tersenyum, lalu bergumam pada dirinya sendiri."Semenjak dia ada disini, sekarang aku tahu apa itu artinya hidup. Gomawo Chiqi, meskipun kau bukan adikku, jujur aku sangat menyayangimu lebih dari apapun."

______

Tiba di taman yang tidak terlalu jauh dari komplek perumahannya, Chiqi akhirnya bisa melihat siluit Zayyan dan Asashi yang telah menunggunya di taman itu, bersama dua motor mereka yang terparkir rapi.

Mendekati keduanya yang tampak kesal menunggu, tanpa beban Chiqi berkata."Kajja pergi."

"Kenapa kau begitu lama, eoh?"keluh Zayyan sebelum memberikan helm untuk Chiqi.

"Mian, seperti biasa aku harus mengelabui Unnieku dulu."selesai berbicara, Chiqi segera mengenakan helm yang Zayyan berikan.

"Chiqi, kau gunakan motorku saja, dan aku sendiri akan pergi bersama Zayyan."jelas Asashi sebelum menyerahkan kunci motornya pada Chiqi.

"Oke."Chiqi menerima kunci tersebut, kemudian mulai berjalan menuju motor Asashi dan naik.

Mendekati motornya, sebelum naik Zayyan memelototi Asashi yang telah duduk di jok belakang."Hyung, jujur padaku, kau pasti sedang malas mengemudi, kan?"

"Itu kau tahu, cepat jalan...kita bisa terlambat nanti."sungut Asashi yang hanya di jawab dengusan kecil oleh Zayyan.

Menyalakan motor masing-masing, setelahnya mereka mulai berlalu pergi dari taman tersebut.

___________

Kediaman Baek/Hong.

Mengenakan pakaian terbaik mereka, Baek Hyunwo dan keenam Putrinya tampak akan pergi keluar untuk merayakan hari ulang tahun si bungsu.

Namun, bertepatan saat Baek Hyunwo membuka pintu, mereka segera di kejutkan dengan kemunculan Haein yang tentunya selalu cantik dengan pakaian casualnya.

JUST BREATHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang