31. Just Breathe

1.3K 153 43
                                    

Pukul 2 siang.

Setelah menyelesaikan makan siang mereka di sebuah restoran bintang lima, Ruka memutuskan untuk membawa adik-adik nya pulang.

Mengemudikan mobilnya, sambil mendengarkan alunan musik jazz yang samar, Ruka diam-diam menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

"Lagunya terlalu kolot, bisakah kau menggantinya?"dengan enteng Chiquita tiba-tiba berkata.

Keenam saudaranya terlihat terkejut atas penuturan Chiquita itu. Menatap adik bungsunya dari kaca kecil di depan sesaat, Ruka bertanya."Memangnya lagu apa yang kau inginkan?"

"Tiga beruang."singkat Chiquita yang dimana itu berhasil membuat semua saudaranya menoleh padanya terkecuali Ruka.

Ckitt!

Karena ucapan Chiquita, Ruka yang tampak terkejut segera menghentikan laju mobilnya, lalu bergegas menoleh ke belakang dengan tidak percaya."Canny, are you kidding me?"

Chiquita menatap satu persatu wajah saudaranya yang tengah menatapnya, lalu mendengus."Apa wajahku terlihat sedang bercanda?"

"Baiklah, jika kau memang ingin lagu tiga beruang kami akan menyanyikannya untukmu."seru Rora sambil memeluk boneka pandanya, dan berniat membuka mulutnya untuk mulai bernyanyi.

"Stop!"cegah Chiquita yang berhasil membuat Rora kembali menutup mulutnya."Suaramu pasti jelek, aku tidak mau."

Rami,Ruka,Asa,Ahyeon dan Pharita seketika membulatkan mata mereka dengan sempurna.

Disisilain, Rora hanya mampu menghela nafasnya, tersenyum dia kembali berkata."Canny, asal kau tahu, dulu Unnie pernah mengikuti perlombaan menyanyi di sekolah. Jadi, seharusnya kau tidak perlu meragukan Unnie ,hum."

Chiquita berpikir sejenak, kemudian melirik Rora yang kebetulan duduk di sampingnya."Lalu, apakah kau menang?"

Rora terdiam, kemudian dengan gerakan kaku menggelengkan kepalanya."Anie..."

Segera Ruka, Ahyeon, Rami, Pharita dan Asa mengalihkan perhatian mereka ke arah lain sebelum diam-diam tertawa kecil.

"Sudah ku duga."gumam Chiquita sebelum menyandarkan punggungnya dengan wajah cemberut.

****

Beberapa waktu berlalu, ke tujuh saudara itu akhirnya tiba di rumah.

Dengan langkah gontai Chiquita menjadi orang pertama yang memasuki rumah lebih dulu.

"Canny, kau sudah pulang?"seru Haein yang pada kenyataannya tengah duduk di sofa panjang ruang tamu bersama Baek Hyunwo sambil menikmati secangkir teh hangat di tangan masing-masing.

Chiquita mengangguk,"Hari ini cukup panas, aku ingin pergi mandi dulu, Appa, Eomma."

"Hum, tapi dimana Kakak-Kakakmu?"kali ini Baek Hyunwo lah yang bertanya.

"Sebentar lagi mereka akan masuk bersama dua panda."selesai berbicara, Chiquita mulai menaiki tangga menuju lantai atas.

Haein dan Baek Hyunwo saling memandang.

"Panda?"bingung Haein dan Baek Hyunwo hanya mampu mengedikkan bahunya.

"Kami pulang!!"teriak Ruka dan yang lainnya yang akhirnya memasuki rumah.

Secara alami Baek Hyunwo dan Haein menoleh.

"Woah, siapa yang membeli boneka sebesar itu?"tanya Baek Hyunwo sambil menatap Rora yang diam-diam berjalan mendekat, sambil memeluk sebuah boneka panda berukuran besar.

"Hah...."meletakkan boneka pandanya di atas sofa, tersenyum, Rora duduk di samping Haein, dan memeluk Ibunya."Canny yang memberikannya untukku, Appa, Eomma."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JUST BREATHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang