Sore.
"Aku pulang!"
Mengenakan seragam sekolahnya, sosok Chiquita mulai memasuki rumah yang selama satu tahun ini telah menjadi tempat tinggalnya.
Namun, saat tiba di sekitar ruang tamu dia segera menghentikan langkah kakinya saat menemukan Kakak dan Ayahnya yang tampak memiliki wajah murung.
Mengerut bingung, perlahan Chiquita mulai mendekati keduanya, dan duduk bersila di hadapan Jisoo.
"Ada apa dengan wajah kalian? Apa toko Pizza kita bangkrut, huh?"
"Jangan asal bicara!"sungut Jisoo, dia berniat memukul bahu Chiquita, namun saat melihat wajah gadis itu dia segera menghentikan pergerakannya dan di detik berikutnya, dia tiba-tiba menangis.
Pasalnya, sebelumnya Ayahnya telah memberitahu Jisoo bahwa orang-orang yang datang tadi adalah Keluarga Chiquita. Jadi tentu saja hal tersebut berhasil membuat Jisoo bersedih, karena pada kenyataannya dia sudah menyayangi Chiquita seperti adik sendiri selama satu tahun ini.
Melihat Jisoo menangis, sontak Chiquita membulatkan matanya,"Wae? Kenapa Unnie menangis? Toko Pizza kita tidak bangkrut kan?"
"Bukan itu yang Unniemu tangisi Chiqi."beritahu Tuan Kim dengan muram.
"Lalu?"Chiquita tampak semakin bingung.
Menatap Chiquita dengan ekspresi serius, Tuan Kim mulai menjelaskan."Chiqi, sebelumnya aku pernah mengatakan padamu bahwa kau adalah gadis yang tidak sengaja aku temukan di hutan satu tahun yang lalu, apa kau masih ingat?"
Mendengar penuturan itu, Chiquita mengangguk lemah."Hum, aku masih ingat."
"Tadi pagi, ada beberapa orang yang datang kemari, dia mencarimu dan mengatakan bahwa mereka adalah Keluarga kandungmu."jelas Tuan Kim yang berhasil membuat Chiquita secara kasar mendongak dengan mata membola.
"Benarkah seperti itu? Bagaimana kalau mereka adalah penipu, atau mungkin penjual anak?"tebak Chiquita penuh antisipasi.
Tuan Kim menghela nafas lelahnya."Itu tidak mungkin, mereka terlihat berasal dari Keluarga terhormat. Tapi jujur, aku juga sebenarnya sedikit ragu bahwa mereka adalah Keluargamu."
"Lihatlah, bahkan Paman pun merasa ragu bukan?"heboh Chiquita seolah mendapatkan dukungan.
"Tentu saja aku sangat ragu, karena saat melihat penampilan dan wajah mereka, aku tidak yakin bahwa mereka benar-benar memiliki Putri senakal dirimu."tutur Tuan Kim dengan nada bercanda.
"Hahaha...."bahkan Jisoo yang sedang mengispun menyempatkan diri untuk tertawa.
Chiquita mendengus, lalu mulai menggerutu."Meskipun aku nakal, aku adalah gadis yang berprestasi dan berbakat Paman."Chiquita menghentikan ucapannya sesaat , cemberut, lalu melanjutkan."Tapi, jika mereka benar-benar adalah Keluargaku, tidak apa-apa, tapi yang jelas aku akan tetap tinggal disini bersama kalian."
"Tidak bisa."menyeka airmatanya, Jisoo segera berseru tidak setuju.
"Wae?"kesal Chiquita.
"Kemarilah, akan ku tunjukan padamu."
Jisoo menarik tangan Chiquita agar mendekat ke arahnya, lalu diam-diam dia merogoh ponsel berkualitas standarnya, dan mulai mencari sebuah informasi di google. Mendapatkan apa yang dia inginkan, dia mulai menunjukkan gambar di dalam ponselnya pada Chiquita.
"Kau lihat, mereka adalah Keluarga terhormat dan salah satu terkaya di Seoul. Dan apakah kau tahu siapa mereka bagimu?"
Tanpa kata Chiquita menggelengkan kepalanya.