21. Just Breathe

1.2K 173 27
                                    

Di dalam perjalanan, Chiquita hanya menatap keluar jendela mobil tanpa mengatakan apapun. Mendelik, Rora mulai kesal dengan sikap adiknya yang terus bertingkah seperti tidak mengenalnya meskipun sudah terbukti bahwa dia adalah Kakaknya sendiri.

Merenung, Rora diam-diam memikirkan sesuatu sebelum akhirnya tampak mendapatkan ide.

Berdehem ringan, dia menoleh pada adiknya itu."Canny...."

"Hum..."dengan acuh tak acuh, Chiquita menoleh sesaat.

"Bisakah kau membantuku untuk sesuatu hal?"pinta Rora dengan nada lembutnya.

Chiquita mendelik, lalu menghadap pada Rora."Apa?"

Tersenyum, Rora diam-diam membuka tas sekolahnya, mengeluarkan dompetnya, lalu meraih black card miliknya.

"Hari ini aku sedang kedatangan tamu, dan lupa untuk membeli pembalut. Kau...bisa membelikannya untuk Unnie, kan?"tutur Rora sebelum menyerahkan black card nya pada Chiquita.

"Mwo? Kenapa kau tidak pergi sendiri saja, aku tidak mau."tolak Chiquita.

Berpikir sejenak, segera Rora merintih dan menyentuh perut ratanya."Aigo....ini adalah hari pertamanya, dan perutku benar-benar sedang sakit sekarang. Ayolah Canny, bantu Unniemu ini, hum?"

"Aish...baiklah...baiklah..."dengan sedikit kasar, Chiquita meraih black card Rora.

Tersenyum gembira, Rora segera menoleh pada sang supir yang tengah mengemudi."Paman, kita berhenti di mini market terdekat, oke."

"Baik Nona."

Taklama, mobil mewah tersebut akhirnya menghentikan lajunya di sebuah mini market pinggiran kota.

Dengan wajah cemberut, Chiquita mulai menuruni mobil, dan berlalu pergi memasuki mini market.

Menurunkan kaca mobilnya, sambil tersenyum Rora diam-diam memperhatikan adiknya yang mulai masuk."Sudah sebelas tahun lamanya, aku tidak pernah mengerjai adikku lagi, haha...mianhe Canny."

Di dalam mini market, Chiquita tengah menggerakkan kepalanya kesana kemari untuk mencari pembalut yang Rora minta. Namun anehnya, dia tidak kunjung menemukan merek yang sempat Kakaknya itu sebutkan.

Menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal, Chiquita memutuskan berjalan menuju kasir untuk bertanya.

"Permisi."

"Ye Nona."jawab sang kasir wanita dewasa ramah.

"Apa kau tahu pembalut dengan merek Goodfeel?"

"Ah...tentu saja Nona."

"Kalau begitu bantu aku untuk mendapatkannya."

"Baik tunggu sebentar."

Kembali keluar, setelah sekitar sepuluh menit menunggu Chiquita akhirnya kembali dengan sekantong plastik besar pembalut di tangannya.

Masih dengan ekspresi datar dan malas-malasan, perlahan dia berjalan mendekati Rora yang tentunya tengah memperhatikannya dari dalam mobil.

"Bagaimana? Apa kau sudah mendapatkannya?"

"Hum..."Chiquita mengangkat kantong plastik putih di tangannya, lalu tanpa kata dia mulai memasuki mobil.

Mendudukan pantatnya, Chiquita segera memberikan pembalut dan black card Rora."Ini..."

"Gomawo..."masih dengan senyumannya, Rora menerima keduanya.

"Hum..."

Meletakkan belanjaan di tangannya ke bawah, Rora menoleh pada Chiquita."Kau tidak membeli apapun?"

JUST BREATHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang