∧,,,∧ ~ ┏━━━━━━━━┓
( ̳• · • ̳) ~ ♡ Hanyuna ♡
/ づ ~ ┗━━━━━━━━┛
_____________________________
•
•
•"Pagi, Bun. Sarapan apa?"
"Roti selai. Kesukaanmu,"
"Yeayy,"
Seorang anak perempuan tersenyum gembira saat menerima masakan Ibunya. Tak perduli meski itu masakan biasa dan sederhana sekalipun yang dibuatkan Ibunya, ia akan selalu bersyukur.
Orangtua nya selalu mengajarkan untuk bersyukur. Meski mereka dalam keadaan terpuruk sekalipun. Oleh karena itu sang anak selalu bersyukur.
"Bun, Ayah gak bisa pulang lagi ya?" tanya anak itu, Yuna.
"Mungkin gak nak. Kamu tahu kan ayah kamu sibuk," ucap Suzy, ibunya.
"Hm iya, Bun—
"Bundaa! Soojung pamit yaaa," pamit anak perempuan lainnya yang tiba-tiba berlarian ditangga.
"Soojung, jangan berlarian berlarian ditangga," teriak Suzy.
Anak itu hanya mengangkat kedua sudut bibirnya, "Bunda, Soojung pamit yaa," pamitnya lagi, kali ini lebih pelan.
"Hati-hati," ucap Suzy dan Yuna bersamaan.
Soojung pun meninggalkan rumah bersama teman-temannya. Hari ini mereka ingin bermain diluar bersama.
"Yuna, kau tak jalan-jalan seperti adikmu itu?" tanya Suzy.
"Yuna malas, Bun. Mending Yuna dirumah bantu Bunda buat roti," jawabnya. Dengan cepat ia sudah berada disamping Suzy.
Suzy tersenyum dan mengelus kepala anak pertamanya, "Baiklah, kalo itu mau mu,"
Mereka langsung membuat adonan roti untuk mengisi stok toko roti mereka. Suzy membuka toko roti kecil dirumahnya. Banyak pelanggan yang menyukai rasa menarik dari roti buatan Suzy.
Yuna selalu menghindari berpergian dengan teman-temannya, tidak seperti adiknya, Soojung.
Ia banyak menghabiskan waktu dirumah. Membantu membuat roti atau menjaga toko roti.
Ayahnya, Soohyun berkerja sebagai sekretaris disalah satu perusahaan terkenal. Minho, temannya ayah Yuna yang mengangkat temannya itu menjadi sekretaris nya.
Awalnya, Minho ingin menjadikan Soohyun sebagai salah satu manajer tinggi disana. Namun, Soohyun menolak karena tak ingin banyak merepotkan temannya itu.
Sebagai sekretaris perusahaan, Soohyun harus siap untuk bepergian bersama pegawai perusahaan lainnya dengan alasan bisnis.
Semuanya ia lakukan dengan sepenuh hati untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya.
•••
"Yah, kapan Ayah pulang?"
"Ayah kemungkinan belum bisa pulang, nak. Kerjaan Ayah disini masih banyak,"
"Ohh yaudah deh. Ayah jaga diri yaa disana. Jangan sampai sakit. Jangan lupa istirahat,"
"Baik anak tersayang Ayah. Kau anak yang baik,"
"Eum! Kalo Ayah sekarang sibuk, tutup dulu aja, Yah. Gak apa-apa kok. Nanti Yuna telepon lagi,"
"Yaudah, Ayah matiin dulu yaa. Selamat tinggal,"
"Eung! Malam, Yah,"
Panggilan pun terputus. Yuna meletakkan telepon rumahnya ketempat nya. Ia kembali duduk santai di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Things to Say || Hanyuna [✓]
FanfictionFirst! Hanyuna<3 . Bagaimana menurut kalian, perjodohan didunia maju seperti sekarang masih dilakukan? Ditambah lagi, kalian tidak mengenal sosok yang dijodohkan untuk kalian itu? Itu yang dialami Yuna, anak keluarga sederhana. Ia dijodohkan dengan...