🤍: 1

47 10 8
                                    

∧,,,∧   ~ ┏━━━━━━━━┓
(  ̳• · • ̳)      ~ ♡  Hanyuna   ♡
/       づ  ~ ┗━━━━━━━━┛ 
_____________________________


"Lo selesai nih? Keluar yok,"

"Boleh boleh. Capek gue belajar mulu, mau istirahat juga,"

"Yosh. Lo, Na?"

Obrolan itu terhenti sejenak saat sampai di perempuan yang tengah asik membaca buku. Terlalu fokus hingga tak mendengar temannya memanggil.

"Na, gue manggil," ucap Haewon sedikit tak sabaran.

"Oh ha? Kenapa?" tanya Yuna.

"Lo ya kalo baca buku tuh fokus banget, lo sesuka itu sama buku?" heran Yujin.

Yuna hanya tersenyum malu, bingung harus mengatakan apa.

"Udah, sekarang gue mau nanya lo mau ikut kagak? Keluar lain kali jalan-jalan cari angin gitu," jelas Haewon.

"Em gue ga—

"Lo harus ikut! Tolong lah, Na. Lo selalu gak pernah ikut. Sekali-kali ikut lah," potong Yujin.

"Iya, Na. Bentar lagi kita udah mau SMA. Yaa meskipun kita masih satu sekolah, tapi tetep aja suasananya beda sama SMP," ucap Haewon.

Yuna terlihat diam sejenak untuk memikirkan ucapan temannya itu. Jika dipikir-pikir selama tiga tahun bertemu di SMP, Yuna memang tak pernah bermain bersama. Kecuali untuk hal sekolah.

Ia hanya tak ingin terlihat menonjol disekolahnya bahkan dikelasnya. Sengaja ia tak mengambil banyak peran didalam kelas. Hanya ingin sekolah dengan nyaman.

"Yaudah gue ikut. Tapi kali ini aja yaa?" ucap Yuna.

"Yeayy yaudah gak apa-apa deh. Dari pada gak sama sekali ya kan?"

Yujin dan Haewon pun tersenyum senang. Akhirnya mereka bisa berjalan-jalan bertiga, bersama Yuna. Temannya satu ini sesulit itu jika harus diajak keluar.

••••

"Bunda, Yuna izin keluar yaa," pamit Yuna.

"Kamu mau kemana? Tumben banget," ucap Suzy.

Pasalnya sangat jarang ia melihat anak pertama nya itu keluar di hari minggu. Biasanya ia hanya berjaga dirumah atau bermalas-malasan dikamarnya.

"Yuna dipaksa teman-teman Yuna, Bun. Yuna sih gak mau," ucapnya lesu.

"Haha bagus dong. Kamu harus keluar sesekali. Tapi jangan terlalu sering seperti adikmu itu," ucap Suzy yang bercanda mengenai anak satunya.

"Ih Bunda," sahut Soojung. Pasalnya dia baru saja turun dan hendak pamit keluar juga.

"Haha, Bunda hanya bercanda. Kalian bermainlah diluar. Itu baik, kalian masih muda," ucap Suzy sambil mengacak rambut kedua anaknya.

"Soojung pamit mau jalan sama Jaewon ya Bun. Bye bye," pamit Soojung setelah mengecup pipi Suzy dan berlari keluar.

"Haha anak itu. Kamu juga berangkat gih, nanti teman mu menunggu," ucap Suzy yang melihat Yuna masih duduk santai diatas sofa.

"Ah iya Bun, Yuna pamit," pamitnya.

Dengan lesu ia melangkahkan kaki keluar rumah.

"Huft anak-anak ku sangat berbeda. Yang satu tak pernah ingin keluar, yang satunya keluar selalu, hm," Suzy menggelengkan kepalanya sebelum kembali ke dapur membuat roti.

Disisi lain, Yuna baru saja bertemu teman-teman nya yang menunggu didepan lorong.

"Udah? Yok berangkat!"

Dengan semangat Haewon memimpin jalan. Sementara Yujin mendorong Yuna yang berjalan sangat lesu.

"Ayo bersemangat, Yuna," ucapnya sepanjang jalan.

"Hm iya iya,"

Setelah berjalan beberapa menit, mereka akhirnya sampai di sebuah kafe. Dimeja yang mereka pesan sebelumnya sudah ada beberapa orang yang mengisi.

"Eh kok ada cowok? Katanya cuma kita bertiga?" tanya Yuna.

"Hehe, gue ngajak pacar gue. Nah si Haewon juga gitu. Udah tuh mereka ngajak temen mereka," jelas Yujin.

"Gue les—

"Udah ikut aja. Hitung-hitung nambah temen kan? Ayo ayo," ucap Haewon sambil menarik lengan Yuna.

Dengan terpaksa akhirnya Yuna menurut. Kedua temannya ini sangat keras kepala, pikirnya.

"Haii!" sapa Yujin.

"Hai Yujin, dateng juga lo," ucap Seoyeon, teman sekelas mereka.

"Duduk gih. Na, sini," ajak Seeun.

Kedua perempuan itu teman mereka di kelas. Yuna tahu mereka berdua, tapi tak terlalu dekat.

"Oh oke," jawab Yuna canggung. Pasalnya ada enam orang yang tak terlalu dekat dengannya dihadapan nya.

"Oke gini gue kenalin. Dia Youngtae pacar gue," —Yujin.

"Hai," —Youngtae.

"Dia Takuma, pacar gue," —Haewon.

"Hai," —Takuma.

"Hai," sahut Yuna, Seeun dan Seoyeon bersamaan.

"Oh ya ini temen gue. Dia Shinyu kalo ini  Jaehyun, mereka beda sekolah sama kita. Tapi mereka tetangga gue," jelas Youngtae memperkenalkan kedua temannya lagi.

"Hai,"

"Oke udah masa kenal-kenalan nya. Gue mau pesen, siapa mau ikut?" tanya Yujin.

"Gue," ucap Yuna sambil berdiri.

"Yaudah. Kalian tunggu disini," ucap Yujin sambil mengajak Yuna ke tempat pemesanan.

"Tumben lo mau ikut kenapa?" bisik Yujin.

"Lo parah, masa sebanyak itu? Lo bilang cuma bertiga," sungut Yuna kesal.

"Hehe, gak apa-apa hitung-hitung nambah temen kan kata Haewon tadi," ucap Yujin sedangkan Yuna masih saja murung.

Jika tau akan seperti ini, lebih baik ia tak ikut dan sekarang pasti ia sedang asik memakan roti sambil menonton acara kesukaannya di televisi.

Setelah memesan minuman, mereka kembali lagi dan ikut mengobrol dengan yang lain. Lama kelamaan, Yuna mulai bisa beradaptasi dengan mereka semua. Tentunya ada dorongan dari Yujin dan Haewon.

"Guys, gue pamit duluan yaa. Kakak gue udah nelpon," ucap Jaehyun.

"Oh yaudahlah. Hati-hati lo. Titip salam buat kakak lo," ucap Youngtae.

"Yoii, byee,"

"Byee,"

Perlahan-lahan mereka mulai pamit satu persatu, hingga akhirnya hanya tersisa Yuna dan kedua temannya beserta pacar mereka.

"Gue pulang juga yaa, udah siang," pamit Yuna.

"Eh tunggu Na. Gue anter," teriak Yujin dan Haewon.

"Udah lo berdua lanjut aja sama mereka gue jalan aja gak apa-apa," ucap Yuna jahil.

"Hehe yaudah, byee,"

"Byee juga,"

Yuna meninggalkan kafe sendirian. Meninggalkan kedua temannya dengan kedua pacar mereka. Berkumpul bersama seperti kali ini membuat Yuna sangat kelelahan.

"Lumayan seru sih, tapi masih enakan dirumah," ujarnya sambil berjalan pulang.

Yuna berjalan melalui beberapa blok perumahan. Disana ia melihat banyak toko-toko yang buka.

"Wahh toko buku. Mampir dulu dehh,"





╰┈➤ To be continued 🤍

Things to Say || Hanyuna [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang