🤍: 19

45 12 6
                                    

∧,,,∧ ~ ┏━━━━━━━━┓
( ̳• · • ̳) ~ ♡ Hanyuna ♡
/ づ ~ ┗━━━━━━━━┛
_____________________________


"Kakak mau?" tanya Yuna sembari memberi satu suapan kue miliknya ke Hanbin.

Hanbin menerima suapan itu dengan senyum manis lalu melakukan hal yang sama dengan kue miliknya.

"Manis," ucap Hanbin tiba-tiba.

"Kuenya? Yang kakak juga," Yuna dengan semangat memakan kue miliknya.

Hanbin hanya tertawa kecil melihat tingkah Yuna yang menurutnya sangat lucu.

Sebelum Hanbin mengantar Yuna kembali kerumah, ia mampir ke toko ini. Toko kue yang biasa dia datangi bersama Jaehyun. Makan manis disini tentunya akan menyenangkan anak kecil seperti Yuna.

"Kuenya enak?" tanya Hanbin yang sedari tadi memperhatikan ekspresi bahagia Yuna.

"Eung! Kuenya lembut terus manis lagi," jawab Yuna dengan semangat.

Hanbin menggelengkan kepalanya saat melihat krim yang menempel di pipi Yuna. Ia mengambil tisu lalu membantu Yuna untuk mengelapnya.

"Ka-kakak beli lagi buat kamu dirumah," ucap Hanbin terbata-bata sambil meninggalkan Yuna.

"Ehm i-iya,"

Hanbin menuju ke kasir untuk membeli beberapa kue lainnya untuk Yuna dan keluarganya.

Setelah membayar tagihan kue, Hanbin mengajak Yuna untuk ketaman. Taman tempat pertama kali mereka bertemu.

"Ohya kak, waktu kita pertama kali ketemu. Yuna gak sengaja ganggu kucing kakak," ucap Yuna.

"Hamnyang? Ohya kamu belum kenalan sama Hamnyang. Gimana kalo besok main kerumah kakak? Hamnyang sering sendirian akhir-akhir ini," jelas Hanbin.

Yuna mengangguk setuju. Ia sangat menyukai kucing, hanya saja Suzy melarangnya untuk memelihara kucing karena Suzy memiliki alergi dengan bulu kucing.

"Yaudah, hari udah mau sore. Kita pulang aja yaa?" ajak Hanbin. Lagi-lagi Yuna hanya mengangguk setuju. Ia segera menaiki motor Hanbin sebelum Hanbin melajukan motornya menuju rumah Yuna.



🤍Hanyuna🤍

Huhhh...

Yuna baru saja selesai mandi. Ia mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer miliknya.

Drrttt.... drrttt...

"Halo?"

"Halo, halo! Weh apa maksud lo gak cerita?!"

Yuna terkejut dengan teriakan dari sebrang telepon itu, ia mematikan hairdryer lalu menuju balkon kamarnya.

"Kenapa, Jin!?"

"Lo nganggep kami temen lo bukan?"

"Lo kenapa? Ngomong dulu pelan-pelan,"

"Gue tadi liat lo di taman sama kak Hanbin. Ck sebenernya kalian itu cuma nurut perjodohan atau beneran suka sih? Cerita gak lo. Lo bilang bakal selalu cerita!"

"Astaga kirain apa. Jin, lo ngomong nya bisa pelan-pelan aja gak? Telinga gue sakit,"

"Gak bisa. Gue latihan taekwondo biar kuat. Bukan lemah lembut,"

"Ck iya-iya suka lo,"

"Hm. Masih gak mau cerita?"

"Gue cerita! Gue cerita! Besok? Gimana?"

Things to Say || Hanyuna [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang