∧,,,∧ ~ ┏━━━━━━━━┓
( ̳• · • ̳) ~ ♡ Hanyuna ♡
/ づ ~ ┗━━━━━━━━┛
_____________________________
•
•
•"Huhh panas bangett!"
"Gak. Gue gak tahan. Na, Won, ikut kagak ke kantin? Mau beli minuman dingin gue," ucap Yujin.
Cuaca hari ini memang sangat panas. Ditambah hari juga mulai siang, matahari hampir tepat diatas kepala mereka.
"Gue ikut! Lo, Na?" tanya Haewon.
Yuna menggeleng, "Gak, lo berdua aja. Gue mau duduk aja," jawabnya.
"Oh yaudah deh, tunggu kami yaa,"
Yujin dan Haewon tahu jika sekarang tempat yang disebut kantin itu akan sangat ramai dipenuhi seluruh siswa. Mereka pasti butuh waktu yang cukup lama untuk kembali kesisi Yuna.
"Hm iya,"
Yuna duduk disalah satu kursi dibawah pohon. Sinar terik dari matahari tertutup oleh pohon yang rindang.
Yuna kembali menggunakan earphonenya. Suara bisik teriakan siswa lain perlahan-lahan senyap tertutup alunan musik ditelinga Yuna.
Jadi ngantuk, batinnya.
Baru saja hendak bersandar pada pohon rindang itu, seseorang memanggilnya.
"Na!"
Yuna membuka matanya melihat sosok yang memanggilnya.
"Kak Hanbin?" Yuna melepaskan earphonenya, lalu membiarkan Hanbin untuk duduk disampingnya.
"Maaf kakak baru ada waktu bebas," ucap Hanbin. Ia tentu tak enak karena tak menyambut Yuna pagi tadi.
"Eh gak apa-apa, kak. Yuna juga tadi udah ketemu Jaehyun," jelas Yuna.
"Ini buat kamu," Hanbin memberikan sebotol air mineral dingin yang ia beli bersama kedua temannya tadi.
"Makasih, kak," Yuna menerima minuman itu.
"Yaudah kalo kamu sibuk. Kakak pamit du-
"Eh kak, tunggu," Yuna menarik pelan ujung hoodie Hanbin menahannya agar tak berdiri.
Melihat itu, Hanbin pun mengurungkan niatnya untuk berdiri dan kembali duduk disamping Yuna.
"Ini buat kakak," Yuna memberikan sebungkus roti dari tokonya. Roti itu khusus buatannya sendiri.
"Wah makasih, kakak makan yaa?" Yuna mengangguk semangat mempersilahkan Hanbin untuk mencoba roti buatannya.
Hanbin membuka bungkus roti itu lalu memakannya. Roti lembut ciri khas toko roti keluarga Suzy.
"Gimana kak? Itu buatan Yuna," ucap Yuna sambil tersenyum manis.
Hanbin tersenyum simpul, "Buatan kamu? Enak kok. Manis," ucapnya.
Yuna tersenyum malu. Ucapan Hanbin seolah tak bermaksud pada roti yang ia makan. Meskipun sekarang terlihat jelas, telinga Hanbin mulai memerah.
"Ngomong-ngomong, suara kamu bagus banget," puji Hanbin dengan terbata-bata. Ia tak berani menatap Yuna yang kini menatapnya bingung.
Yuna mengernyit heran, "Kakak tau dari mana?" ucapnya. PP
Hanbin tersenyum sambil menatap Yuna, "Kakak ada videonya," bahkan sekarang tak hanya telinganya, namun seluruh wajahnya mulai memerah karena malu.
Video? Tunggu! Rekaman Yujin? Jadi kemarin itu Yujin ngerekam buat kirim ke Kak Hanbin?! Yuna merutuki dirinya sendiri karena malu.
"Ih kak, hapus videonya," rengek Yuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Things to Say || Hanyuna [✓]
FanfictionFirst! Hanyuna<3 . Bagaimana menurut kalian, perjodohan didunia maju seperti sekarang masih dilakukan? Ditambah lagi, kalian tidak mengenal sosok yang dijodohkan untuk kalian itu? Itu yang dialami Yuna, anak keluarga sederhana. Ia dijodohkan dengan...