🤍: 7

37 11 0
                                    


*Mianhee udah hilang beberapa hari, biasa tugas sekolah :) hari ini double up deh, silahkan membaca ^^

∧,,,∧   ~ ┏━━━━━━━━┓
(  ̳• · • ̳)      ~ ♡  Hanyuna   ♡
/       づ  ~ ┗━━━━━━━━┛ 
_____________________________


Drrrrt.... drrrttt....

"Huh!"

Yuna mematikan alarm jamnya dengan kasar. Ia segera duduk dipinggir kasurnya.

"Mimpi itu lagi! Kali ini apa? Kok gue nangis terus? Dia siapa sihh??" Yuna berulangkali memikirkan sosok laki-laki yang selalu muncul di mimpinya itu. Bukan sekali, bukan dua kali. Tapi sosok itu selalu muncul dalam setiap mimpinya.

"Aegh gak tau deh. Gue mau cerita sama mereka nanti!" putus Yuna.

Ia segera menuju kamar mandi untuk bersiap-siap berangkat sekolah. Setelah selesai ia turun dan menyantap makanannya bersama keluarga.

"Bun, ayah mana?" tanya Yuna. Ia tak melihat sosok Ayahnya dimeja makan lagi kali ini.

"Ayah udah berangkat tadi pagi-pagi. Pak Minho ada urusan mendadak," jelas Suzy. Mendengar itu, Yuna hanya mengangguk paham.

"Kakakkkk!" teriak Soojung sambil menuruni anak tangga.

"Astaga kenapa kamu teriak-teriak?" tanya Suzy kebingungan.

"Hehe maaf, Bun," Soojung duduk manis disamping kakaknya setelah memberikan senyuman lebarnya.

"Kenapa? Heboh banget kamu," Yuna menganggap biasa teriakan adiknya ini.

"Kakak lima hari lagii! Kakak gak sabar kan?" tanya Soojung dengan mata berbinar.

"Lima hari lagi? Apanya? Buku series kesukaan kakak bakal terbit?"

Soojung menggeleng.

"Film kesukaan kakak tayang yang di bioskop?"

Sekali lagi, Soojung masih menggeleng.

"Grup kesukaan kakak bakal comeback?" tanya Yuna asal. Ia bahkan tak mengerti tentang grup.

"Ihh kakak! Maksud Soojung itu. Ketemu sama jodoh kakak!" jawab Soojung dengan semangat.

"Oh,"

Yuna hanya ber-oh-ria. Ia masih bingung harus bereaksi seperti apa. Disatu sisi, ia menerima saja perjodohan yang dilakukan kakeknya itu. Sementara disatu sisi, ia bahkan tak mengenali jodohnya sendiri.

"Ih kakak kok tanggapannya gitu doang?" tanya Soojung tak setuju.

"Jadi mau gimana? Kamu mau kakak lompat dari atas?" ucapan Yuna sukses membuat Suzy yang sedari tadi mendengar percakapan anaknya tertawa.

"Ihh bukan gituu! Ck, kakak mah gak ada pengalaman tentang perasaan. Gini deh, ini. Baca kak," Soojung mengeluarkan sebuah buku dari tas sekolahnya.

"Buku novel? Ngapain kamu bawa buku novel kesekolah?" alih-alih menerima buku itu, Yuna malah heran mengapa adiknya membawa buku novel kesekolah.

"Hehe, temen Soojung tadinya mau minjem. Yaudah kak terima aja. Bun, Soojung pamit yaa. Jaewon udah didepan," pamit Soojung terburu-buru sambil mencium pipi Suzy seperti biasanya.

"Eh Hati-hati!!"

"Baikk, Bun!!"

"Huh anak itu," Suzy kembali membuat rotinya.

Sedangkan, Yuna memasukan buku novel itu kedalam tasnya. Setelah itu barulah ia berdiri untuk pamit pada Suzy.

"Bun, Yuna juga berangkat yaa,"

Things to Say || Hanyuna [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang