🤍: 3

65 11 4
                                    

∧,,,∧ ~ ┏━━━━━━━━┓
( ̳• · • ̳) ~ ♡ Hanyuna ♡
/ づ ~ ┗━━━━━━━━┛
_____________________________


"Ini kayak gini kah masangnya?

"Coba deh, tempel dulu ini, terus ini- Aww!!"

"Eh eh lo gak apa-apa?"

"...."

"Kemari, tahan sebentar,"

"Lo siapa?"

"Gue....




"KAKAK!!! BANGUN!!"

"Hoam~ apasih? Kakak masih ngantuk,"

"Kakak udah telat lho! Udah mau jam delapan,"

"Iya delapan. Kakak masuknya jam delapan... Eh?!"

"Huh padahal kakak gak bergadang, tapi susah banget bangunnya,"

"Aduh kakak harus cepet!!"

Yuna langsung berlari menuju kamar mandi. Tak perlu mandi terlalu lama, ia sudah benar-benar terlambat.

Sementara Soojung hanya menggeleng memperhatikan kakaknya. Berbeda dengan Yuna, Soojung sudah lengkap dengan seragam sekolahnya.

"Ini gue yang jadi kakaknya?"

Soojung masa bodo dan keluar kamar kakak nya. Menuju lantai bawah.

"Eh kakak kamu mana?" tanya Suzy.

"Kakak kesiangan, Bun. Itu dikamar masih siap-siap," jelas Soojung.

"Astaga anak itu. Udah sekarang kamu sarapan dulu," ucap Suzy.

"Eung! Baik Bun,"

"Bundaa, Yuna berangkat!" ujar Yuna yang sudah berlarian turun tangga.

"Eh eh makan dulu,"

"Yuna udah terlambat, Bun. Duluan yaaa,"

Yuna benar-benar meninggalkan rumah tanpa sarapan sedikit pun. Sebenarnya ia tak bisa jika seperti itu, perutnya bisa saja kesakitan. Tapi karena terlambat, terpaksa ia harus melewatkan sarapan.

"Jung, nanti kirim pesan buat kakakmu sama temen-temennya ya. Ingatin anak itu makan," ucap Suzy.

"Siap Bun!"


🤍 Hanyuna 🤍


Yuna masih menunggu di halte bus. Baru beberapa menit ia menunggu, tapi terasa sangat lama.

"Duh kemana nih busnya? Telat gue," sungutnya kesal.

Saat menunggu bus, Yuna melihat seseorang diseberang jalan. Terlihat laki-laki yang sedang membeli bunga di toko bunga.

Ia menggunakan seragam sekolah. Terlihat jika ia sudah SMA. Yuna terlalu fokus memperhatikan laki-laki itu, hingga tak sadar bus sudah datang.

"Nona, kau ingin naik atau tidak? Semua orang sedang terlambat sekarang," ujar sopir bus itu.

"Oh iya! Ma-maaf," panggilan sopir bus itu sukses membangunkan Yuna dari lamunannya.

Ia segera naik dan meminta maaf pada penumpang lainnya. Meskipun sudah duduk di bus, Yuna masih memperhatikan laki-laki itu sampai cukup jauh.

Sementara itu,

Things to Say || Hanyuna [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang