🤍: 25 [END]

62 13 3
                                    

∧,,,∧   ~ ┏━━━━━━━━┓
(  ̳• · • ̳)      ~ ♡  Hanyuna   ♡
/       づ  ~ ┗━━━━━━━━┛ 
_____________________________


"Na, kakak gak mau hubungan ini gak jelas. Kakak gak mau kalo kita cuma sebatas perjodohan," Hanbin menatap Yuna dengan kepastian.

"Ma-maksud kakak?" berbeda dengan Yuna yang menatap Hanbin dengan kebingungan. Ia tak mengerti sepenuhnya ucapan Hanbin.

"Mau jadi pacar kakak?" Hanbin mengeluarkan sesuatu dari kantong hoodienya.

Cincin.

Itu adalah cincin. Hanbin mengeluarkan dan bersiap untuk memasukannya ke jari manis Yuna yang kecil.

"Eung!" Yuna melompat gembira. Setelah Hanbin memasangkan cincin itu ke jarinya, ia langsung melompat ke dalam pelukan Hanbin.

"Kakak manis banget," puji Yuna.

"Manis? Hm gak. Menurut kakak, senyuman kamu lebih manis. Jadi, kamu senyum terus yaa?" Hanbin menggeleng kecil sambil mengelus kepala Yuna.

"Eung! Kakak bisa aja,"

"Hm, bener kan?"

••••

"Sstt kak,"

"Ha? Kenapa?"

"Itu Kak Hanbin sama Yuna kok belum balik. Mereka ngapain diatas?" tanya Yujin penasaran.

"Mereka bentar lagi turun. Eh tuh mereka," ucap Heeseung sambil menunjuk ke dua orang yang berjalan memasuki kantin dengan bergandeng tangan.

"Hmm udah nih bos?" tanya Beomgyu jahil saat Hanbin mendekat.

Hanbin tak menjawab melainkan hanya tertawa kecil. Tanpa mendengar jawaban Hanbin pun mereka semua mengangguk paham. Tak sudah-sudah kedepannya, Beomgyu akan semakin menjahili temannya itu.

"Bentar, biar gue cek," Yujin dan Haewon menatap Yuna layaknya mesin pendeteksi pemindaian. Mereka mencari apa yang berbeda dengan Yuna.

"Oh gue tau! Cincinnya!" teriak Yujin sambil menunjuk kearah cincin baru Yuna. Ya, cincin yang tadi disematkan oleh Hanbin pada jari manis Yuna.

"Wihh. Selamat bro," Beomgyu menepuk-nepuk pundak Hanbin. Bagaimanapun itu salah Hanbin, mengapa ia duduk di samping Beomgyu seperti itu?

Namun jika ditanya, mungkin ia akan menjawab, "Karena putrinya ada dihadapannya," itu benar, Yuna duduk dihadapannya.

"Jadi, lo sama kak Hanbin udah resmi nih?" tanya Haewon.

"Gue—

"Kakak ipar! Akhirnya resmi juga jadi kakak ipar gue, lo! Haha," Jaehyun melompat kegirangan. Tak peduli jika ada beberapa siswa yang menatapnya tajam.

"Jaehyun," tegur Hanbin.

Jaehyun menghampiri kakaknya meninggalkan Shinyu yang sedang duduk sendirian. Ia menatap wajah kakaknya dengan jahil.

"Eum kak tumben gak merah?" tanya Jaehyun. Sontak saja jika ditanya seperti itu, telinga Hanbin kembali memerah.

"Adik siapa ini, hm? Jahil banget," ucap Hanbin geram sambil mencubit pipi Jaehyun.

"Eung? Adik ipar Yuna!" jawab Jaehyun sambil setengah berlari.

"Eh eh Jaehyun," Jaehyun berlari dan duduk disisi lain meja kantin. Membuat Hanbin tak bisa mengejarnya. Bisa saja, jika Hanbin berdiri. Tapi, sekarang ia sangat lesu untuk berdiri mengejar adiknya yang kekanak-kanakan.

Things to Say || Hanyuna [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang