Bab 25 : Slander

250 33 25
                                    

Sakura sekarang sedang berjalan beriringan dengan Sasuke di sebelahnya. Hari ini mereka berangkat bersama dari mansion Uchiha untuk pergi ke sekolah.

Sekolah masih terlihat sepi, wajar saja karna sekarang masih jam 6 lewat 10 menit, sedangkan bel masuk berbunyi pukul 07:30. Meskipun punya banyak waktu yang lama sebelum bel masuk berbunyi tapi selalu saja masih banyak siswa yang terlambat datang.

"Sasuke-kun. Terima kasih ya, kemarin sangat menyenangkan bisa berlibur bersama keluarga mu" ujar sakura.

"Hn" balas lelaki raven tersebut.

Luka di pipi sakura perlahan sudah mulai membaik, sedangkan luka di lengannya masih berbekas, tapi sakura mengakalkan nya dengan memakai almamater panjang miliknya agar para temannya tidak mengetahui luka yang sakura dapat Sabtu kemarin.

Sasuke melirik sekilas gadis di sebelahnya, dia kembali mengingat moment kemarin di Universal Studio. Kenapa kemarin aku sungguh agresif, batinnya. Dia baru menyadari bahwa dirinya sudah bertingkah sangat jauh berbeda 180° derajat dari biasanya.

Sasuke merasa kemarin dirinya seperti kerasukan arwah lelaki clingy saat berada di sekeliling gadis itu. Jangan salahkan dirinya! Salahkan kenapa sakura begitu manis kemarin. Ah sial mengingat nya lagi membuat telinga Sasuke memerah.

Mereka berjalan bersisian di lorong dekat lapangan sekolah, tangan mereka terkadang saling bertubrukan satu sama lain karna berjalan dengan jarak yang dekat.

Sebenarnya Sasuke ingin meraup dan menautkan tangan nya ke tangan kecil gadis itu, dia gregetan karena sakura seperti sengaja memepetkan tubuh ke arah Sasuke dan juga tangan sakura seolah mengajak Sasuke untuk menggandeng nya.

Sasuke sedikit ragu awalnya tapi karena sakura terus menerus menubrukan tangan beserta jarinya ke lengan Sasuke jadi lah lelaki itu sedikit demi sedikit merayapkan jarinya ke sela jemari sakura lalu menggenggam nya erat.

"Tanganmu tidak bisa diam sekali" ketus Sasuke.

Sakura tersenyum senang, ternyata umpan yang dia layangkan terpancing.

"Eh begitukah? Bukankah Sasuke-kun yang ingin bergandengan denganku" rayu sakura iseng kepada lelaki itu.

Sasuke merotasikan mata malas menanggapi nya. Sedangkan sakura tertawa melihatnya.

"Mikoto kaasan tadi bilang padaku kalau semalam Sasuke-kun yang menggendongku menuju kamar. Benarkah begitu?" Goda Sakura lalu menoel pipi Sasuke.

Sepertinya sifat tengil sakura semasa genin sudah kembali, itu terbukti dari godaan gadis itu yang sudah mulai berani, berbeda dengan hari hari kemarin yang masih malu malu.

Sasuke mengalihkan wajahnya ke arah lain, guna menutupi rona merahnya. Sial, kenapa pula ibunya malah berkata begitu. Kan jadinya dia sekarang merasa malu.

"Urusai" ketus Sasuke.

Sakura hanya tersenyum girang melihat wajah salah tingkah Sasuke.

"Nee Sasuke-kun, *ore no koto suki na no?" Ujar sakura menatap Sasuke di sampingnya.

*Apa kamu menyukai ku?

Sasuke tertegun mendengar pertanyaan sakura. Dia hanya diam saja, akan tetapi jauh di dalam lubuk hatinya ingin saja ia mengiyakan pertanyaan itu. Tapi lidahnya terasa kelu untuk sekadar mengucapkan 3 huruf, 1 kata itu.

Sakura tersenyum maklum mendapati kediaman Sasuke. Rupanya kamu belum menyukai ku ya, batin sakura.

Sasuke melirik gadis musim semi yang hanya diam saja di sebelahnya menunggu jawaban dari nya akhirnya Sasuke berucap pelan.

Travel to Another Universe || SasuSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang