Bab 28 : SOS

302 37 63
                                    

Sakura baru saja selesai mandi, dia sekarang sedang duduk bersama dengan Sasuke di ruang tengah.

Suasana yang tercipta sangatlah hening, hanya suara dari televisi di depan mereka saja yang sedari tadi bersuara menampilkan film action bergenre Marvel.

Sasori sudah pergi sedari tadi, meninggalkan dirinya hanya berdua dengan Sasuke di dalam rumah milik keluarga Haruno, dan beberapa pelayan yang berjaga di luar rumah.

Demi mengurangi kecanggungan yang ada sakura akhirnya mulai berbicara.

"Aa-ano Sasuke-kun. Terima kasih sudah menolong ku kembali. Aku tidak tahu jika tidak ada kamu, mungkin aku sudah mati."

"Berterima kasih lah kepada Naruto. Dia yang memberitahu ku" jawab Sasuke dengan intonasi datar.

Tunggu dulu, kenapa rasanya seperti deja vu kembali?

"Biarpun begitu tetap saja aku harus berterima kasih kepadamu Sasuke-kun. Kamu sudah banyak menolong ku" kekeh Sakura.

"Hn" Sasuke bingung harus membalas apa lagi, jadi dia hanya bergumam singkat saja.

"Sasuke-kun sudah sarapan? Mau aku buatkan sesuatu?" Tawar sakura, karena dia baru mengetahui jika lelaki raven itu ternyata sudah ada dari semalam, atau dengan kata lain dia menginap disini tadi malam.

Sakura mengetahui hal itu dari Sasori tadi sebelum kakaknya itu berangkat ke sekolah. Sasori mengatakan jika Sasuke semalam menginap disini karena sakura yang seperti tidak mau melepaskan lelaki itu barang sedetik pun.

Jika lelaki itu pergi maka sakura seperti merasa gelisah di dalam ketidaksadaran nya. Maka dari itu semalam lelaki raven ini menginap di rumah keluarga Haruno. Dirinya tidur di kamar sakura namun berbaring di sofanya, tentu saja tidak mungkin juga kan mereka 1 ranjang. Yah meskipun dalam lubuk hati mereka, mereka juga menginginkan hal itu.

Karena tidak mendapat balasan dari Sasuke, sakura pun beranjak dari duduknya dan melangkahkan kaki ke dapur untuk membuat sarapan mereka berdua.

Masih dengan rambut yang setengah basah sakura membiarkan rambutnya itu tergerai, agar bisa kering dengan sendirinya. Sakura mulai sibuk menyiapkan bahan keperluan untuk memasak. Simple saja sebenarnya, karna ini hanya sarapan. Jadi apa lagi kalau bukan sebuah sandwich dan mungkin beberapa onigiri isian Ayam. Kebetulan kemarin mebuki sempat memasak ayam suwir dan disimpan di lemari pendingin agar bisa di hangatkan kembali esoknya.

Sakura sibuk berkutat dengan isian roti sandwich nya yang dia isi dengan daging ham, telur, daun parsley, keju, dan juga irisan tomat. Tentu saja untuk lelaki pujaan nya yang maniak tomat itu dia tambahkan extra tomat.

Sakura tidak menyadari bahwa sedari tadi dirinya di tatap intens oleh netra kelam milik Sasuke dari balik dinding pemisah dapur dan ruang tengah itu.

Sasuke melihat dengan intens bahkan terekam dengan jelas di otaknya semua kegiatan sakura yang nampak serius di dapur, entah kenapa di dalam hatinya timbul rasa bergejolak senang dan hangat. Dia seperti sedang melihat ibunya dulu ketika sedang membuatkan bento untuk dirinya bawa ke akademi. Perasaan rindu akan ibunya, seolah olah dia bisa melihat jiwa ibunya sedang berada dalam raga sakura.

Inilah yang terkadang membuat Sasuke terus menerus menatap dalam diam diri Sakura. Hanya pada gadis inilah atensi Sasuke bisa teralihkan, bahkan tanpa gadis itu ketahui sebenarnya sudah sedari dulu Sasuke sering mencuri pandang padanya.

Tidak ada gadis lain yang bisa membuat Sasuke menjadi segila ini dan keluar dari karakter asli sehari harinya. Jika gadis itu tahu 1 hal tentang fakta ini mungkin dia akan pingsan di tempat.

Terkadang Sasuke merindukan momen rambut panjang merah muda sakura berkibar di terpa angin. Tapi kunoichi itu lebih memilih memendekkan rambutnya, karena insiden mengerikan sewaktu ujian chunin. Ketika dirinya terdesak dan Sasuke tidak bisa melakukan apapun, Sasuke selalu kesal ketika mengingat kejadian itu, dia ingat dulu bahkan dia kehilangan kendali ketika melihat figur gadisnya itu sudah babak belur. Tidak segan segan dia mematahkan tulang pangkal lengan musuhnya kala itu.

Travel to Another Universe || SasuSakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang