"pasti enak nih masakan gue" ucap siti yang memuji masakan nya sendiri.
"masakan aku juga enak kok,pasti mas rasya suka" ucap marimar pembantu centil itu.
"ngarep loe"celetuk siti.
dinda menatap kedua pembantu itu dengan judes.
"kayaknya aku nggak boleh kalah dari naura,kayaknya naura bukan perempuan yang selemah aku bayangkan,aku harus cari cara agar perempuan itu nggak betah tinggal di rumah ini,dan setelah ini aku akan carikan rasya perempuan berada yang selevel dengan dia"gumam dinda dalam hati.
"siti saya mau ngomong sama kamu,berdua"
"ngomong aja nyonya"ucap siti.
kemudian dinda mengeluarkan dua amplop bewarna coklat dan ia berikan kepada kedua pembantu itu.
"ini apa nyonya?nyonya mau mecat saya?saya salah apa nyonya?tolong jangan pecat saya nyonya" ucap siti memohon.
"iya,emang kita salah apa nyonya"?
"berisik,kalian berdua itu nggak salah apa-apa saya cuma mau minta kalian itu cari kerja di tempat lain,karna saya sudah mencari pembantu khusus untuk mengurus rumah ini"
"siapa nyonya?tega banget sih nyonya mecat kita berdua"
"nggak penting,sekarang juga kalian berdua keluar dari rumah ini saya nggak mau liat muka kalian disini lagi" ucap dinda.
"denger nggak"?!
"saya mau pamit dulu sama nyonya salma,dan pak fathir"ucap siti.
"buat apa?udah pergi sana"
"iyaaa! uh dasar lampir loe..." ucap siti yang berlalu pergi sebelum dinda berteriak.
"eh,kurang ngajar kamu ya,sitiii...
"kamu ngapain masih disini,pergi sana...
"iya nya" ucap marimar berlalu pergi.
"sya,kamu hari ini kontrol ke dokter yuk tante temenin" ucap dinda.
"tapi aku harus kerja tante...
"udahlah kamu nurut aja,mau sembuh kan?ngapain sih kamu tuh pakek kerja segalak..." dumel dinda.
"iya sayang,bener kata tante dinda mending kamu hari ini kontrol ke dokter siapa tau ada perkembangan"ucap naura.
"aku ikut ya tante" lanjut naura.
"ikut?buat apa?rasya nggak butuh kamu" celetuk dinda.
"kak rasya juga nggak butuh tante,yang kak rasya butuhkan itu cuma support dari istrinya" ucap adara.
"bener-bener ya nih bocil mulutnya, pengen aku lumurin sambel rasanya"gumam dinda dalam hati.
"kamu nggak usah ikut campur ya adara,kamu itu cuma bocil yang nggak ngerti apa-apa" ucap dinda.
"aku ikut campur"?bukan nya tante ya?tante siapa nya kak rasya?ibu aja bukan ngatur-ngatur" ucap adara.
"adara,kamu kalau ngomong sama tante yang sopan dong,kamu pikir tante ini temen kamu apa"ucap dinda.
"dan kamu naura,kamu nggak usah ikut kamu urus aja rumah ini"
"urus rumah ini"?tapikan udah ada bik siti sama mbak marimar yang beresin rumah ini tante"
"kamu nggak mau?males banget kamu jadi perempuan ya,terus mentang-mentang ada pembantu di rumah ini kamu mau santai-santai aja"
"mbak,udahlah apa gunanya sih di rumah ini ada pembantu kalau mbak suruh naura buat ngerjain semuanya"