23.naura hamil?

644 60 7
                                    

"bayi ini nggak boleh ada..."ucap clarissa memegangi perut nya yang masih rata.

"tante dinda" ucapnya saat ini yang terlintas di pikiran nya adalah dinda,mungkin dinda bisa membantu nya.

"oke.besok pagi saya akan kesana untuk melihat perkebunan teh nya"ucap dinda mengakhiri telpon nya tak berlangsung lama ponsel dinda kembali berbunyi,dan sudah pasti itu telpon dari Clarissa.

"Clarissa"?

"hallo..."!

"hallo tante...

"tante ada di mana"?
ucap nya masih dengan terisak.

"di rumah lah,kamu kenapa?kok kayak nangis gitu,ada yang jahatin kamu?

"tante.aku hamil"

"sekarang aku nggak tau harus gimana tante"

dinda sedikit terkejut mendengar apa yang di sampaikan clarissa.

"Clarissa,kamu tenang dulu ya sayang,jangan panik"! tante akan cari cara supaya anak kamu lahir ada ayah nya"ucap dinda.

"tapi tante....

TUT...
dinda mengakhiri telpon nya.

"kayak nya aku harus ngelakuin sesuatu sebelum kandungan Clarissa membesar..."

"assalamualaikum" ucap rasya dan naura.

"wallaikum salam,ya ampun rasya!kamu itu dari mana aja sih,udah tau keadaan kamu lagi lemah bukan nya istirahat malah ngelayap"

"justru kalau aku di rumah terus,keadaan aku makin memburuk tante,aku juga harus menghirup udara di luar"-rasya

"hmm.kamu juga cucian piring kamu numpuk tu di belakang, bisa-bisa nya ya kamu ninggalin dapur yang kaya kapal pecah gitu"omel dinda.

"tante udah dong tan,jangan omelin naura terus,naura itu bukan pembantu yang harus beresin semua nya"

"ah,udah deh rasya! kamu nih ngebelain istri kamu muluk ya"

"tante tau dia istri kamu,bukan pembantu nggak usah di perjelas,cuma rumah ini kan rumah keluarga kita,dan istri kamu di rumah ini bukan cuma numpang tidur dan numpang makan doang kan"ucap dinda,menatap naura sinis.

"iya tante,aku akan beresin semuanya"

"mas aku ke belakang sebentar ya..."ucap naura berlalu pergi.

"tante tolong jangan bicara keras gitu dong ke naura"

"kamu itu jangan percaya sama muka polos nya naura,dulu juga mantan suami tante gitu eh,tau nya habis kan harta tante di kerok ama dia"

"tapi sayang nya istri aku nggak gitu tante"ucap rasya.

"mas,ini aku udah bikinin teh anget buat kamu" ucap naura meletakkan secangkur teh di meja.

"makasih ya sayang..."

"muka kamu pucet banget,kamu sakit"?ucap naura menguyel-uyel bagian wajah rasya.

"kamu demam yank"?

"enggak sayaang..."ucap rasya yang pasrah saat naura menguyel-uyel bagian wajah nya.

"nggak panas sih,tapi muka kamu pucet banget loh"!-naura

"mungkin aku cuma kecapean aja yank,kan aku baru pulih tapi aku udah muter-muter aja tadi pagi"-rasya

dalam genggaman obsesi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang