"gimana kak"?adara menunggu jawaban naura."dar,disini ada satu obat yang masih utuh dan udah mau habis,apa tante dinda nuker sama obat yang di minum kakak kamu"
"wah! fiks itu kak,mending sekarang kita ke apotik kita tanya sama mereka" ucap adara.
"tapi masa iya sih tante dinda tega ngelakuin itu" ucap fathir.
"papa ragu"?mau ngebela?ucap adara.
"bukan ngebela sih,papa cuma mikir aja tante kamu itu memang nyeselin tapi masak iya dia tega melakukan ini semua ke kakak kamu"ucap fathir.
"ya mungkin aja dong,kan kita nggak tau" ucap adara.
"yaudah mending kita ke apotik sekarang" ucap fathir.
mereka bertiga akhirnya bergegas menuju apotik untuk menanyakan obat apa yang di berikan dinda pada rasya.
"mbak,saya mau nanya ini obat untuk apa ya,soalnya suami saya nggak sembuh-sembuh tu sampek sekarang" ucap naura.
"ini obat untuk menghilangkan semua memory dalam jangka panjang mbak,kebetulan kalau orang yang minum obat ini ingatan nya akan hilang secara berkepanjangan,tolong jangan di komsumsi lagi ya mbak,bisa bahaya untuk otak" ucap apoteker tersebut.
"oh iya! makasih mbak"
"tuhkan bener,tante dinda nih ya bikin gua shik shak syok aja dah! tega bener sih dia ngelakuin ini..."ucap adara.
mereka kembali ke mobilnya dengan perasaan yang masih shik shak syok"
"gimana,bener obat nya di tuker?tanya fathir yang menunggu jawaban adara dan naura.
"iyalah,otak iblis emang ya tante dinda,maksudnya apa coba?-adara
"jadi bener"?-fathir
"syok kan pah?sama naura jugak,kok betah sih pah punya ipar kelakuan dajjal begitu"! ucap naura.
"bener-bener sakit nih tante kamu,kamu ngelakuin kesalahan apa sih nau sama dia,kok kayak nya benci banget dia sama kamu" ucap fathir.
"tauk" ucap naura.
"harusnya naura yang nanya sama papa,papa pernah ngelakuin dosa apa sampek-sampek punya ipar model begitu"!
"au ah"! ucap fathir.
"assallamu allaikum"!
sepi banget rumah,bik anak-anak pada kemana?kok sepi banget? ucap salma pada siti.
"kayak nya sih keluar nyonya"
"naura jugak"?
"kayak nya sih soalnya saya nggak ngeliat mbak naura dari tadi,non adara jugak nggak liat,aak fathir jugak nggak keliatan tuh dari tadi" ucap siti.
"rasya ikut"?
"saya nggak tau nyonya,mungkin mas rasya di kamar,kan dia belum pulih"
kemudian salma mengecek kamar rasya terlihat rasya yang terbaring lemah di ranjang nya.
"mah,udah pulang"?-rasya