"aku harus ikuti kemana naura pergi supaya aku bisa adu domba dia sama rasya"gumam dinda dalam hati.
"alan!,kamu nggak apa-apa?
"aku udah nggak apa-apa naura,kamu sendiri"?
"iya aku sendiri"
dinda memperhatikan keduanya dari jauh.
"nah! kena kan sekarang kamu naura"ucap dinda kemudian ia mengeluarkan ponselnya dan memotret keduanya sepertinya itu ia gunakan sebagai alat adu domba nya dengan rasya.
"ngapain ya dia ketemu sama tuh cowok"?
"tumben nggak sama rasya"?
"rasya lagi sakit,kebetulan rasya habis kecelakaan dan kecelakaan itu menghapus semua memory rasya tentang aku"
"rasya kecelakaan"?
naura mengangguk.
"jangan-jangan itu ulah nya clarissa"
"clarissa"?
"iya dia ada di dalem,kebetulan aku mergokin dia tadi lagi telpon sama tante nya dan dia bilang kalau dia habis celakain rasya" jelas alan.
"aku harus ngomong sama dia" ucap naura lalu masuk ke dalam ruangan Clarissa.
"clarissa?gila juga tuh anak dia,ngapain coba dia mau nyelakain rasya,kenapa nggak naura aja" ucap dinda yang masih mengintai.
"woiii,bangun woiii" ucap naura.
"hah..." clarissa terbangun dari pingsan nya.
"naura" Clarissa sedikit syok saat mendapati dirinya tersadar sudah ada naura di hadapan nya.
"kamu ngapain disini"?
"gue punya salah apa sih sama loe"?tega banget sih loe celakain rasya,loe kalau punya masalah sama gue jangan bawa-bawa rasya"
clarissa turun dari tempat tidurnya dan menghadapi naura dengan wajah yang sama sekali tidak merasa bersalah.
"aku juga mau nya gitu tapi aku selalu gagal nyingkirin kamu dari hidup rasya" ucap clarissa.
"siapa tau aja kan dengan aku nyingkirin suami kamu,itu bisa aja bikin kamu gila"lanjut Clarissa.
"sakit loe,tapi untung nya suami gue selamet,ya meskipun dia harus lupa sama gue"
"jahat banget sih loe sama gue,padahal awalnya kita nggak kenal loh,katanya loe cinta sama rasya tapi kok loe tega sih nyelakain dia"
"heh! jangan bilang aku jahat,karna aku nggak bakal ngelakuin itu kalau kamu nggak hadir di kehidupan rasya"
"ada atau nggak adanya gue rasya jugak nggak bakalan mau sama loe,kan dia dari awal udah kasih respon kalau dia nggak suka sama loe,loe nya aja yang maksain takdir,kocak"!
"aku emang nentang takdir,dan aku cinta sama suami kamu"
POK! satu tamparan mendarat di pipi clarissa,ia memegangi pipinya yang terasa panas.
"loe jaga ya mulut loe, kemarin-kemarin gue emang bisa maafin loe,tapi untuk kali ini gua nggak akan diem aja,gue akan pastiin loe mendekam di penjara"
"laporin aja,aku sama sekali nggak akan pernah takut sama anceman kamu,karna sampai kapanpun kamu nggak akan pernah menang dari aku" ucap clarissa yang tiba-tiba lolos begitu saja.