Bab. 37

98 19 7
                                    

Nara pun membersihkan tangan Yoongi terlebih dahulu, sebelum di obati lalu Nara berkata,

"Mungkin ini akan sedikit perih, tahan!" Ucap Nara lalu mengoleskan salep pada tangan Yoongi. Sambil meniup niupkan berharap mengurangi rasa perihnya

"Aaaawwwww" pekik Yoongi ketika salep tersebut mengenai luka di tangannya.

Mendengar itu, Nara terkejut

"Tahan sedikit, kan aku sudah bilang ini akan sedikit perih, ini obat yang bagus tadi sebelum ke sini aku mampir ke apotik!" Ucap Nara sambil meniup-niup tangan Yoongi.

"Iya sayang, maaf!" Ucap Yoongi patuh.

Setelah selesai mengobati tangan Yoongi, Nara hendak berdiri dan pergi menyusul putrinya Ayra, tiba-tiba tangan Nara di tahan oleh Yoongi.

"Lepas ih, aku mau menyusul Ayra di kamar!" Ucap nara.

"Sayang masa tega sih ninggalin aku sendirian, tangan aku lagi sakit loh ini!" Ucap Yoongi memelas, berharap Nara menemaninya.

"Baru sekarang aja bilang sakit, emang masih kurang kan dari tadi sudah di temani sama si paling calon isteri!" Ucap Nara penuh penekanan.

"Orang aku mau nikahnya sama kamu gak mau sama yang lain, apa lagi ulet bulu pait pait!"

"Terserah ah, udah awas aku mau nemenin Ayra kasian dia sendirian!"

"Gak boleh pergi sebelum kamu maafin aku!" Ucap Yoongi sambil memeluk Nara posesif.

"Ihh...lepasin dulu bisa gak sih, aku gak bisa nafas loh ini, sengaja yah biar aku cepet mati, biar kamu makin cepet nikah sama ulet bulu!"

"Ya ampun sayang kok kamu ngomongnya gitu, aku mau nya cuma sama kamu, maaf maaf aku meluknya kekencengan yah, abis kamu gemesin kalo lagi cemburu gini, jadi pengen 👉👈🤭 itu, boleh gak sayang!" Ucap Yoongi menggoda sambil menciumi leher jenjang Nara.

"Isshhhh,,, awas ahh geli tau kasian Ayra aku mau susul dia!" Ucap Nara berusaha melepaskan diri dari pelukan Yoongi.

Tapi apapun usaha Nara, tetap tidak berhasil alhasil kini Yoongi sudah menindih dan mengunci tubuh Nara agar tidak pergi.

"Apa apaan sih lepasin, nanti Ayra lihat bagaimana?" Ucap Nara gugup karena kini Yoongi mengunci tubuhnya.

"Biarkan saja, Ayra pasti akan mengerti dengan sendirinya, karena dia anak yang pintar, dia akan membiarkan Appa dan Eommanya melepas rindu satu sama lain!" Ucap Yoongu santai sambil terus menciumi wajah Nara.

"Stop Yoon, aku bilang stop jangan seperti ini!" Ucap Nara,

Tapi mungkin karena terbawa suasana, Yoongi seolah menulikan pendengarannya, kini Yoongi mencium Nara dengan sedikit agresif. dan meninggalkan jejak merah di leher jenjang Nara.

Nara mencoba memberontak, dengan mendorong Yoongi agar berhenti, bukannya berhenti malah kini Yoongi semakin berani membuka kancing Nara satu persatu, dan dengan cepat tangan satunya menelup Meraba setiap inci tubuh Nara.

"Stop Yoon stop!" Ucap Nara menampar Yoongi lumayan kencang. Lalu berhasil mendorong Yoongi saat Yoongi melepaskan kungkungannya.

"Kamu harusnya tahu batasanmu, aku kesini karena permintaan Namjoon, dan berapa kali aku harus bilang bahwa kita tidak ada lagi hubungan apapun, semenjak kamu menuduhku waktu itu, apa belum cukup bagimu?

Mendengar ucapan Nara barusan, seketika hati Yoongi terasa sakit, tapi anehnya Yoongi menyadari kesalahannya itu lalu menggeser tubuhnya agar Nara sedikit leluasa lalu berkata,

"Maafkan aku karena terbawa suasana, dan maafkan aku akan kesalahan yang pernahku perbuat padamu, yang mengakibatkan dirimu terluka akan perlakuanku! Ucap Yoongi menundukkan kepalanya.

Once AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang