Dalam beberapa hari berikutnya, Callie dan James bekerja tanpa lelah bersama tim investigasi surat kabar untuk menyusun laporan akhir. Mereka meneliti setiap dokumen yang ditemukan, memverifikasi sumber, dan menyusun kronologi yang tepat dari jaringan kriminal tersebut. Kepala redaksi memastikan bahwa setiap informasi dipastikan kebenarannya sebelum dipublikasikan.
Ketika laporan akhir sudah siap, mereka tahu bahwa ini akan menjadi momen yang menentukan. Laporan tersebut tidak hanya mengungkap lebih banyak kejahatan yang dilakukan oleh jaringan kriminal ini, tetapi juga menyebut nama-nama pejabat tinggi yang sebelumnya tidak tersentuh oleh hukum.
Pada hari publikasi, kantor surat kabar dipenuhi dengan ketegangan. Setiap anggota tim sadar akan risiko yang mereka hadapi, tetapi mereka juga tahu betapa pentingnya pekerjaan mereka. Callie dan James, meskipun tetap di lokasi persembunyian, merasakan adrenalin yang sama.
Laporan tersebut segera menjadi berita utama di seluruh negeri. Reaksi publik luar biasa; orang-orang turun ke jalan, menuntut keadilan dan reformasi sistem yang telah memungkinkan korupsi dan kejahatan ini berlangsung. Tekanan dari masyarakat dan media memaksa pemerintah untuk bertindak lebih cepat dan lebih tegas.
Di saat yang sama, pihak berwenang meningkatkan perlindungan bagi Callie dan James serta semua anggota tim surat kabar. Mereka tahu bahwa jaringan kriminal ini tidak akan diam saja melihat rahasia mereka terungkap. Keamanan di sekitar lokasi persembunyian Callie dan James diperketat, dan mereka dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
Beberapa minggu setelah publikasi, serangkaian operasi besar dilakukan oleh pihak berwenang. Banyak pejabat tinggi dan anggota jaringan kriminal ditangkap dan diadili. Bukti yang dikumpulkan oleh Callie dan James menjadi dasar kuat bagi tuntutan hukum, dan banyak dari mereka yang terlibat menerima hukuman yang berat.
Di tengah-tengah semua ini, Callie dan James akhirnya bisa bernapas lega. Mereka telah berhasil membawa keadilan bagi tujuh saudara yang hilang dan banyak korban lainnya. Namun, mereka juga sadar bahwa perjuangan mereka belum sepenuhnya selesai.
Kepala redaksi mengunjungi mereka di lokasi persembunyian, membawa kabar baik. "Kalian telah melakukan hal yang luar biasa," katanya. "Negara ini berutang banyak kepada kalian. Dan sekarang, saatnya untuk melangkah maju dengan hidup kalian."
Callie dan James mengangguk, merasakan beban berat yang perlahan mulai terangkat dari pundak mereka. Mereka tahu bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang besar, sesuatu yang akan dikenang selamanya.
Namun, mereka juga tahu bahwa kehidupan mereka tidak akan pernah sama lagi. Mereka harus tetap waspada dan mungkin terus hidup dalam bayang-bayang untuk sementara waktu. Tetapi mereka juga tahu bahwa mereka tidak sendirian. Dukungan dari masyarakat dan dari mereka yang telah mereka bantu akan selalu menyertai mereka.
Dan dengan itu, Callie dan James bersiap untuk memulai babak baru dalam hidup mereka. Mereka telah mengungkap kebenaran, dan meskipun ancaman masih ada, mereka merasa lebih kuat dari sebelumnya. Mereka tahu bahwa mereka bisa menghadapi apapun yang datang, asalkan mereka tetap bersama dan terus berjuang untuk keadilan.
Dalam beberapa bulan berikutnya, Callie dan James melanjutkan hidup mereka dengan lebih tenang. Mereka tetap berhubungan dengan kepala redaksi dan tim investigasi, membantu dari balik layar untuk memastikan bahwa jaringan kriminal tersebut benar-benar hancur dan tidak bisa bangkit kembali.
Dan meskipun jalan di depan masih panjang dan penuh tantangan, mereka merasa lebih siap dari sebelumnya. Mereka tahu bahwa keberanian dan tekad mereka telah menginspirasi banyak orang, dan bahwa mereka telah membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, satu langkah demi satu langkah.
Beberapa bulan telah berlalu sejak pengungkapan jaringan kriminal tersebut. Callie dan James, meski telah kembali ke kehidupan yang relatif tenang, masih terus memikirkan nasib tujuh saudara yang hilang sepuluh tahun lalu. Evan, Jayden, Jeffrey, Sadam, Rian, Erlan, dan Riko—nama-nama ini tidak pernah hilang dari pikiran mereka sejak awal investigasi.
Kabar mengenai kemungkinan mereka masih hidup menggema di antara anggota tim surat kabar yang telah bersatu kembali setelah suksesnya operasi besar-besaran. Kepala redaksi, yang juga terkesan dengan dedikasi Callie dan James, mulai mengatur pertemuan rahasia dengan mereka.
"Mereka harus ditemukan," kata Callie dengan tekad penuh.
"Aku tahu." James menganguk setuju sebelum menatap mata lawan bicaranya dengan tatapan yang dalam. "Kita tidak mungkin meninggalkan mereka tersiksa, benar?"
Callie mengangguk dan berkata, "iya."
James tersenyum mendengar jawaban itu. "Apapun itu, aku akan terus ada di sisimu. Jangan pernah khawatir untuk melangkah sendirian, oke? Aku selalu bersamamu. Kita akan terus berjuang sampai akhir. Bersama-sama, seperti yang telah kita janjikan."
Tak lama setelah percakapan mereka itu, terdengar suara ketukan dari pintu depan 'markas' mereka.
Ekspresi terkejut dan bingung terukir di wajah keduanya.
"Adakah yang tahu tempat ini selain kita?" Callie berbisik.
James mengangguk. "Detektif Terry?"
Callie berde-oh kecil sebelum mengangguk.
"Dia kembali?" James bertanya entah pada siapa.
"He has plenty amount of money, y'know," Callie menjawab.
"Good point."
"Permisi, apakah ada orang?" Terdengar suara seorang wanita dari pintu itu.
Jelas, suara yang terdengar cukup asing itu membuat Callie dan James melirik sesama.
Perlahan, James mendekati pintu dan mengintip melalui celah kecil yang sengaja dibuat oleh Julian dahulu.
"Who?"
James mengangkat bahu. "Aku tidak pernah melihatnya."
Penasaran, gadis itu berjalan untuk melihat wujud yang dimaksud James.
Seorang wanita tak dikenali dengan pakaian ala-ala wanita karir rapi dan label nama di blazer-nya bertuliskan "Shenia S."
~To Be Continued~
.
(æspa's) NINGNING as SHENIA SABITA
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDIRECTED: "Where Are Them?" | A Thriller-Fantasy [END]
Mystery / ThrillerSatu kalimat, dua patah kata, dan 1.001 makna yang masih belum dapat dipastikan, "Cari Mereka." Semua ini dimulai saat Callie Aurelie, seorang mahasiswi sekaligus penulis, tanpa disadari terjebak ke dalam masalah rumit dengan begitu banyak petunjuk...