James menatap peta yang terhampar di meja, matanya berfokus pada titik-titik yang menandai lokasi-lokasi penting yang baru saja mereka identifikasi. "Kita punya tiga lokasi utama," katanya, menunjuk masing-masing dengan jarinya.
"Gudang di pinggiran kota, sebuah vila di tepi pantai, dan pabrik tua di kawasan industri."
Callie mengangguk, menyusun rencana di pikirannya. "Kita perlu memecah tim menjadi tiga kelompok untuk mengawasi setiap lokasi secara bersamaan. Mereka mungkin sudah memindahkan anak-anak itu, jadi kita harus bergerak cepat dan serentak."
Jean menatap Callie dan James, wajahnya serius. "Kami akan mengirim kelompok detektif dan pakar keamanan siber ke masing-masing lokasi. James, kamu akan memimpin tim di gudang. Callie, kamu akan memimpin tim di Vila. Shenia akan memimpin tim di Pabrik Tua."
Shenia mengangguk setuju. "Kita harus tetap berkomunikasi setiap saat. Jika salah satu tim menemukan anak-anak itu, kita harus segera memberi tahu tim lainnya dan merespons dengan cepat."
Setelah membagi tim dan memastikan setiap anggota mengetahui peran mereka, mereka berangkat ke lokasi masing-masing.
Ketegangan terasa di udara saat mereka memasuki malam yang gelap, siap menghadapi apapun yang mungkin terjadi.
James dan timnya tiba di gudang pertama. Bangunan itu gelap dan sepi, hanya terdengar suara langkah kaki mereka di lantai beton yang dingin. "Berhati-hatilah," bisik James melalui headset. "Kita tidak tahu apa yang menunggu di dalam."
Mereka bergerak dengan hati-hati, menyisir setiap ruangan satu per satu.
Tidak ada tanda-tanda kehidupan hingga mereka tiba di ruang besar di tengah gudang. Di sana, mereka menemukan beberapa pria bersenjata yang sedang berjaga. James memberikan isyarat kepada timnya untuk bersiap.
"Tangkap mereka hidup-hidup jika mungkin," kata James pelan. "Kita butuh informasi dari mereka."
Dengan cepat dan efisien, tim James berhasil melumpuhkan para penjaga dan mengamankan ruangan tersebut. Salah satu pria bersenjata yang tertangkap mulai berbicara setelah sedikit tekanan dari James.
"Di mana anak-anak itu?" tanya James dengan nada mendesak.
Pria itu gemetar ketakutan. "Mereka ada di Pabrik Tua ..., mereka dipindahkan ke sana tadi malam."
James segera memberi tahu Callie dan Shenia melalui headset. "Mereka memindahkan anak-anak ke pabrik tua. Kami dalam perjalanan ke sana sekarang."
Sementara itu, Callie dan timnya telah sampai di Vila. Mereka menyusup masuk dengan hati-hati, menghindari deteksi sebanyak mungkin. Di dalam, mereka menemukan jejak aktivitas kriminal, tetapi tidak ada tanda-tanda anak-anak yang hilang.
"Ini jelas salah satu markas mereka, tapi tidak ada siapa-siapa di sini," bisik Callie kepada timnya. "Kita harus segera menuju pabrik tua."
Shenia dan timnya sudah berada di pabrik tua ketika mereka menerima pesan dari James. "Kami sudah di sini," kata Shenia. "Kami akan menunggu kalian sebelum masuk."
James dan Callie segera bergabung dengan Shenia di pabrik tua. Dengan hati-hati, mereka menyusun rencana untuk menyusup ke dalam.
Pabrik itu besar dan terlihat tidak terawat, tetapi dari luar mereka bisa melihat ada aktivitas di dalamnya.
"Kira-kira, apa yang mungkin dilakukan oleh orang-orang di dalam sana?" Tanya Callie pada kedua orang lainnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/370011959-288-k269457.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDIRECTED: "Where Are Them?" | A Thriller-Fantasy [END]
Mystery / ThrillerSatu kalimat, dua patah kata, dan 1.001 makna yang masih belum dapat dipastikan, "Cari Mereka." Semua ini dimulai saat Callie Aurelie, seorang mahasiswi sekaligus penulis, tanpa disadari terjebak ke dalam masalah rumit dengan begitu banyak petunjuk...