04. Basement

225 88 7
                                    

Berdasarkan informasi yang ia dapat dari buku 'aneh' kemarin, semua hal yang berhubungan dengan kasus telusurannya mengarahkan Callie untuk pergi ke bawah tanah.

Entah apa maksud dan tujuannya.

Jujur saja, Callie bahkan tidak pernah tahu kalau di bawah rumah yang telah ia tempati bertahun-tahun bersama keluarganya itu terdapat basement.

"Nyusahin, dah." Ia menggerutu sembari mencoba membuka pintu yang berada di lantai rumahnya menuju ruang bawah tanah.

"Untung ganteng."

Yaa, memang begitulah pribadi seorang Callie Aurelie. Tak mengenal kata "Serius." Tiada hari tanpa candaan baginya.

Katakanlah gurauannya aneh, Callie tak akan peduli. Terbukti dengan berapa banyak temannya sejak sekolah dasar sampai kuliah memanggilnya dengan sebutan "Orang Receh."

Syukurlah, hari ini ia tidak ada kelas apapun yang perlu dihadiri. Orang tuanya juga sedang berada di luar kota selama beberapa pekan ke depan.

Jadi, Callie sepenuhnya sendiri di sana.

Setidaknya, untuk saat ini dia sendiri.

"Kunci apaan, dah? Perasaan, gua gak pernah nyimpen kunci lain selain pintu depan, belakang, kamar gua, kamar emak-bapak, garasi, sama kunci cadangan ...."

"Ah, kunci cadangan!" Callie menjentikkan jemarinya ketika mengingat kunci yang dapat membuka semua pintu di rumahnya.

Setelah membuka pintu itu menggunakan kunci cadangan, Callie menuruni tangga basement dengan hati-hati.

Setiap langkahnya menimbulkan bunyi berderit yang menggema di ruangan yang gelap dan dingin. Lampu gantung di langit-langit berayun perlahan, menciptakan bayangan yang aneh dan menakutkan.

Dengan senter di tangan, ia menyinari sudut-sudut basement yang jarang tersentuh, berusaha mencari petunjuk yang mungkin ditinggalkan oleh detektif tersebut.

Setelah beberapa menit mencari, Callie menemukan sebuah kotak kayu tua yang tersembunyi di belakang rak buku yang berdebu. Kotak tersebut tampak usang, namun masih terkunci rapat.

Di atasnya terdapat sebuah kunci kecil yang terikat dengan seutas tali merah. Callie merasa jantungnya berdebar lebih cepat saat memutar kunci dan membuka kotak itu.

Di dalam kotak, Callie menemukan sejumlah dokumen dan foto-foto yang terlihat sudah sangat lama. Salah satu foto menunjukkan detektif tersebut berdiri di depan rumah yang sekarang ia tempati, dengan ekspresi serius di wajahnya.

Callie memeriksa dokumen-dokumen tersebut dan menemukan laporan investigasi yang mencatat serangkaian pembunuhan yang terjadi beberapa tahun lalu. Salah satu laporan menyebutkan bahwa korban terakhir ditemukan di basement rumah ini, tetapi pelaku tidak pernah tertangkap.

Di antara dokumen-dokumen tersebut, Callie menemukan sebuah surat yang ditujukan kepadanya. Dengan tangan gemetar, ia membuka surat itu dan membaca:

———
"Callie Aurelie,

Jika kamu membaca surat ini, berarti kamu telah menemukan petunjuk yang aku tinggalkan. Aku adalah Detektif Evan Antonie, dan beberapa tahun yang lalu, aku menyelidiki serangkaian kasus pembunuhan yang mengerikan. Aku yakin pelakunya adalah seseorang yang masih bebas berkeliaran, dan aku meninggalkan petunjuk di rumah ini untuk memastikan kebenaran akan terungkap suatu hari nanti.

Aku menduga ada sesuatu yang sangat penting tersembunyi di basement ini. Lanjutkan pencarianmu, dan kamu akan menemukan sebuah panel rahasia di dinding sebelah barat basement. Di balik panel itu, terdapat bukti yang bisa mengungkap identitas pelaku. Hati-hati, Callie. Jangan percaya siapapun, karena pelakunya bisa saja orang yang sangat dekat denganmu."

Evan Antonie

———

Dengan hati-hati, Callie memeriksa dinding sebelah barat basement seperti yang tertulis di surat.

Setelah beberapa saat mencari, ia menemukan sebuah panel yang tampak sedikit berbeda dari dinding sekitarnya.

Dengan susah payah, Callie berhasil membuka panel tersebut dan menemukan sebuah ruang kecil yang berisi sebuah kotak logam. Di dalam kotak itu, terdapat sejumlah barang-barang pribadi milik korban dan sebuah jurnal yang penuh dengan catatan detektif Evan Antonie.

Callie mulai membaca jurnal itu dan menemukan rincian investigasi yang lebih mendalam. Setiap halaman mengungkapkan petunjuk baru dan teori Evan tentang pelaku. Salah satu entri terakhir berbunyi:

———

"Aku semakin yakin bahwa pelaku adalah seseorang yang sangat dekat dengan keluarga korban. Mereka memiliki akses ke informasi pribadi dan kebiasaan korban. Aku mencurigai seseorang di lingkungan ini, seseorang yang kelihatannya tidak berbahaya. Aku harus berhati-hati, karena aku yakin mereka mengawasi setiap langkahku."

———

Callie merasa ketegangan meningkat di dalam dirinya. Ia tahu bahwa ia telah menemukan sesuatu yang sangat berharga, namun juga sangat berbahaya.

Dengan bukti yang ia temukan, Callie memutuskan untuk melanjutkan penyelidikan detektif Evan dan mengungkap kebenaran di balik serangkaian pembunuhan tersebut.

Tapi ia juga sadar, bahwa pelaku mungkin sudah mengetahui apa yang sedang ia lakukan, dan itu berarti nyawanya pun kini terancam.

Callie merasakan adrenalin mengalir dalam tubuhnya saat membaca jurnal Detektif Evan Antonie. Ia tahu bahwa penemuan ini bisa mengubah segalanya.

Namun, ancaman yang disebutkan Evan membuatnya waspada. Dengan bukti di tangannya, Callie memutuskan untuk mencari lebih banyak petunjuk di jurnal itu.

Ia duduk di lantai basement yang dingin dan mulai membaca entri demi entri. Jurnal itu mencatat setiap langkah penyelidikan Evan, termasuk wawancara dengan para saksi dan catatan mengenai perilaku aneh dari beberapa orang di lingkungan sekitar.

Salah satu entri mencatat percakapan dengan seorang pria bernama James, tetangga lama yang pernah tinggal di sebelah rumah Callie.

———

"Tuan James mengaku melihat seseorang berkeliaran di sekitar rumah korban pada malam pembunuhan terakhir. Dia menggambarkan orang tersebut sebagai pria tinggi dengan jaket hitam, tetapi tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Aku harus mencari lebih banyak informasi tentang Tuan James dan sejarahnya di lingkungan ini."

———
Callie merasa ini adalah petunjuk penting. Ia memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang Tuan James, sesuai dengan apa yang dituliskan oleh Evan Antonie.

~To Be Continued~

UNDIRECTED: "Where Are Them?" | A Thriller-Fantasy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang