Di Asia, Callie dan James tiba di sebuah negara yang diketahui menjadi salah satu titik operasi utama sindikat. Mereka langsung menuju markas sementara yang telah disiapkan oleh tim lokal.
Sesampainya di sana, mereka disambut oleh agen lokal yang sudah siap membantu.
"Selamat datang. Kami sudah menyiapkan semua yang kalian butuhkan," kata agen tersebut, sambil menunjukkan peta lokasi dan berbagai dokumen intelijen.
Callie dan James segera memulai briefing. "Kita harus bergerak cepat dan teliti. Markas mereka terletak di sebuah kompleks pabrik yang tampaknya tidak aktif. Kita perlu menyusup ke dalam dan mengumpulkan bukti sebelum mereka sempat menyadari kehadiran kita," kata Callie sambil menunjuk ke peta.
James menambahkan, "Kita juga harus siap menghadapi kemungkinan perlawanan. Mereka tidak akan menyerah begitu saja."
Malam itu, mereka bersama tim lokal bergerak menuju kompleks pabrik. Mereka memanfaatkan pengetahuan lokal tentang area tersebut untuk mendekati lokasi tanpa terdeteksi.
Sesampainya di sana, mereka membagi tim menjadi dua kelompok: satu tim akan masuk melalui pintu depan dengan penyamaran sebagai pekerja, sementara tim lainnya, yang dipimpin oleh Callie dan James, akan masuk melalui jalur belakang.
Callie dan James memimpin tim mereka dengan hati-hati melewati pagar belakang kompleks. Mereka menemukan pintu masuk yang dijaga oleh dua orang. Dengan isyarat, mereka menunggu sampai penjaga bergerak ke titik buta, lalu menyusup masuk ke dalam gedung.
Di dalam pabrik, mereka menemukan ruangan besar yang penuh dengan mesin-mesin tua dan kontainer. Callie memberi isyarat kepada tim untuk menyebar dan mencari petunjuk. Mereka menemukan beberapa dokumen yang tersebar di meja, serta beberapa komputer yang masih menyala.
"James, periksa komputer-komputer ini. Kita butuh semua data yang bisa kita dapatkan," kata Callie.
James mulai bekerja, memindai dan mengunduh data dari komputer. Sementara itu, Callie menemukan beberapa dokumen yang mencurigakan, termasuk catatan transaksi yang mengarah ke organisasi amal palsu yang sebelumnya ditemukan oleh Shenia.
"Ini dia, kita menemukan sesuatu yang besar," bisik Callie sambil mengamati dokumen tersebut.
Namun, suara langkah kaki yang mendekat membuat mereka berhenti sejenak. Penjaga mulai curiga dan memeriksa area sekitar. Callie memberi isyarat kepada tim untuk bersembunyi. Mereka menahan napas saat penjaga berjalan melewati mereka tanpa menyadari kehadiran mereka.
Setelah situasi aman, James melanjutkan pengunduhan data. "Kita butuh sedikit lebih banyak waktu," bisik James dengan gugup.
Callie mengangguk dan terus memantau situasi. Saat James selesai, mereka mulai mundur dengan hati-hati, membawa semua bukti yang mereka temukan.
Namun, sebelum mereka mencapai pintu keluar, alarm berbunyi. Penjaga mulai bergerak cepat menuju mereka, dan tembak-menembak pun terjadi. Callie dan James memimpin tim mereka dalam baku tembak singkat, melawan penjaga yang berusaha mengepung mereka.
"Kita harus keluar sekarang!" teriak Callie.
Mereka berhasil melarikan diri dari pabrik, tetapi tidak tanpa cedera. Beberapa anggota tim terluka, tetapi mereka membawa semua bukti yang mereka butuhkan. Mereka segera menuju titik evakuasi, di mana kendaraan sudah menunggu untuk membawa mereka ke tempat aman.
Di tempat aman, Callie segera menghubungi Evan dan Shenia. "Kami berhasil mendapatkan bukti penting. Namun, situasi di sini cukup berbahaya. Kita perlu dukungan tambahan," kata Callie.
Evan merespons dengan cepat. "Baik, Callie. Kami akan mengirimkan tim tambahan secepatnya. Sementara itu, fokuslah untuk mengamankan semua bukti dan pastikan tim kalian aman."
James memeriksa data yang mereka bawa dan memastikan semuanya dalam kondisi baik. "Kita punya cukup bukti untuk membawa sindikat ini ke pengadilan," katanya dengan puas.
Malam itu, mereka beristirahat sejenak, menyadari bahwa meskipun operasi ini berhasil, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Mereka tahu bahwa sindikat ini tidak akan tinggal diam, dan mereka harus terus waspada.
Tetapi untuk saat ini, mereka menikmati kemenangan kecil ini, dengan tekad yang semakin kuat untuk terus melawan kejahatan internasional.
Keesokan paginya, Callie dan James terbangun dengan semangat baru. Mereka segera mengadakan pertemuan dengan tim lokal untuk merencanakan langkah berikutnya.
"Prioritas kita sekarang adalah memastikan bukti yang kita bawa ini aman sampai bisa digunakan di pengadilan," kata Callie tegas.
James menambahkan, "Kita juga harus mengamankan anggota sindikat yang masih buron. Mereka tidak akan tinggal diam setelah kehilangan markas mereka."
Mereka memutuskan untuk membagi tugas. James akan bekerja dengan tim IT untuk memeriksa dan mengamankan data yang telah mereka unduh, sementara Callie akan memimpin tim lapangan untuk mencari dan menangkap anggota sindikat yang masih berkeliaran.
Sementara itu, Callie menghubungi kontak mereka di Interpol untuk memperkuat jaringan informasi dan mendapatkan dukungan internasional. Mereka sepakat untuk melakukan koordinasi dengan pihak berwenang di negara-negara tetangga, memastikan tidak ada tempat bagi sindikat untuk bersembunyi.
"Interpol sudah siap membantu. Mereka akan mengirimkan informasi tambahan yang mungkin berguna bagi kita," kata Callie setelah menutup telepon.
James mengangguk, "Bagus. Setiap bit informasi bisa sangat berharga."
Hari itu, tim Callie berhasil menangkap beberapa anggota sindikat yang masih bersembunyi di kota. Mereka dibawa untuk diinterogasi, dan setiap informasi yang didapat segera disalurkan ke tim James untuk dianalisis.
Saat malam tiba, Callie dan James bertemu kembali untuk membahas perkembangan. "Kita sudah membuat kemajuan signifikan. Banyak dari mereka yang kita tangkap memberikan informasi yang menguatkan bukti kita," kata Callie.
James tersenyum puas. "Bagus. Semakin banyak bukti yang kita kumpulkan, semakin sulit bagi mereka untuk mengelak dari keadilan."
Namun, tidak semuanya berjalan mulus. Di tengah malam, sebuah serangan mendadak terjadi di markas sementara mereka. Anggota sindikat yang tersisa berusaha menyerang balik untuk menghancurkan bukti yang telah dikumpulkan. Callie dan James segera memimpin pertahanan, memerintahkan tim mereka untuk bertahan dan melindungi data serta dokumen penting.
Pertempuran berlangsung sengit, tetapi berkat pelatihan dan koordinasi yang baik, mereka berhasil menghalau serangan tersebut. Beberapa penyerang berhasil ditangkap, menambah panjang daftar pelaku yang akan diadili.
Pagi harinya, Callie dan James mengadakan pertemuan darurat. "Serangan ini menunjukkan bahwa kita sudah dekat dengan tujuan kita. Mereka putus asa, dan itulah saat mereka paling berbahaya," kata James.
"Kita harus meningkatkan keamanan dan mempercepat proses penyerahan bukti ini ke otoritas internasional. Kita tidak bisa mengambil risiko lebih lanjut," jawab Callie.
Dengan bantuan tim lokal dan Interpol, mereka berhasil mengamankan bukti ke lokasi yang lebih aman dan memulai proses persiapan untuk pengadilan. Callie dan James tahu bahwa ini adalah langkah besar menuju keadilan, tetapi mereka juga menyadari bahwa pekerjaan mereka belum selesai.
Di tengah kesibukan, Callie menerima pesan dari Evan. "Kalian telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. Kami semua bangga dengan pencapaian kalian di sana. Tetap waspada dan teruslah berjuang."
Callie tersenyum membaca pesan tersebut. "Terima kasih, Evan. Kami akan terus berusaha."
Dengan semangat baru dan tekad yang kuat, Callie dan James melanjutkan perjuangan mereka.
Mereka tahu bahwa keadilan tidak datang dengan mudah, tetapi dengan setiap langkah, mereka semakin dekat untuk menghancurkan sindikat yang telah meresahkan begitu banyak orang.
Masa depan masih penuh tantangan, tetapi mereka siap menghadapinya dengan keberanian dan dedikasi yang tak tergoyahkan.
~To Be Continued~
![](https://img.wattpad.com/cover/370011959-288-k269457.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDIRECTED: "Where Are Them?" | A Thriller-Fantasy [END]
Misterio / SuspensoSatu kalimat, dua patah kata, dan 1.001 makna yang masih belum dapat dipastikan, "Cari Mereka." Semua ini dimulai saat Callie Aurelie, seorang mahasiswi sekaligus penulis, tanpa disadari terjebak ke dalam masalah rumit dengan begitu banyak petunjuk...