"CALLIE, TUNGGU!!"
Anastasia Hazel Olivia, atau yang lebih akrab disapa 'Olivia', adalah salah satu sahabat Callie.
Mereka sudah berteman selama lebih dari enam tahun. Tepatnya, Olivia adalah teman pertama Callie saat masih berada di bangku kelas VII Sekolah Menengah Atas dahulu.
Berbeda dengan Callie, Olivia seorang mahasiswi popular di kampusnya. Untuk menggambarkan betapa popularnya gadis itu, mungkin tak seorangpun di sana yang tidak mengenal dirinya.
"Habisnya, lo lamaaa banget! Gak salah, Artis Kampus. Fans lo seberoyot, noh." Cibir Callie pada sahabatnya dengan tawa ringan.
Olivia menggaruk lehernya yang tak gatal dengan senyuman tipis.
"Udah, ah. Ayok! Ada yang mau gua tanyain juga ke elo." Olivia menarik tangan Callie dengan lembut.
Yang ditarik menaikkan kedua alisnya. Mengira-ngira apa yang akan ditanyakan oleh sang sahabat nanti.
"Jadiiii ...." Olivia melirik wanita yang berada di sebelahnya itu dengan senyum sumringah di wajah cantiknya. "Apa ide buat novel terbaru lo, Cal?"
Callie menghela nafasnya. "Sudah gue duga." Dilanjutkan dengan tawa tanpa suara.
"Yang kali ini, sedikit lebih spesial dari biasanya." Ia mengedipkan mata kirinya, membuat wink khas miliknya
"Ooohh, I wonder why." Senyuman di wajah Olivia semakin melebar.
"Based on a true story."
"Wuih, serius?!"
Callie merespon sahabatnya dengan anggukan singkat.
"Cerita siapa yang lo angkat jadi novel?!?!" Olivia kembali bertanya.
"Berdasarkan informasi yang gua dapet kemarin, nama detektif--"
"DETEKTIF?!"
Belum selesai Callie berbicara, Olivia sudah memotong kalimatnya.
"Oh, sorry-sorry. Lanjut dong, hehee ...." Olivia menyeringai malu.
Callie tersenyum tipis dan mengangguk sekali.
"Detektif Evan Antonie."
Mendengar nama yang disebutkan oleh temannya, Olivia sontak menghentikan langkah kakinya.
"Gue ..., nggak salah dengar, kan?" Ia menaikkan alisnya.
Gadis bernama asli Callie Aurelie itu menggeleng sedikit ragu.
"Ermm ..., Nope, I don't think so." Callie ikut berhenti melangkah.
"Serius lo nulis kisah dia? Detektif yang namanya menghilang tanpa jejak setelah tahun dua ribu dua belas silam, kan?" Olivia menjentikkan jarinya seolah benar-benar tahu kejadian yang sedang mereka bahas.
Tanpa pikir panjang, Callie mengangguk.
"Lo tau ceritanya?" Tanya Callie.
"Hell, of course I know! Siapa sih, yang nggak tau kisah itu?? Kasusnya naik daun banget. Apalagi, pas awal kejadian dulu." Gadis dengan rambut lurus blonde sebahu yang merupakan hasil semiran itu menatap perempuan di hadapannya dengan mata terbuka lebar.
"Tapi, setahu gue semua info dan data tentang dia sudah dihapus sejak ..., dua ribu empat belas? Kalau nggak salah, ya." Terus Olivia sembari melanjutkan langkah sedikit lebih pelan daripada sebelumnya.
"Iya, gua kemarin mau cari informasi tentang dia di internet sudah nggak ada lagi." Callie ikut berjalan perlahan. "Lo tau kenapa?" Dia bertanya.
Olivia menjawab dengan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Gak tau gue." Ia mengangkat bahunya. "Gimana lo mau nulis tentang dia, kalau gak ada sedikitpun data tentang dia di internet?" Perempuan itu berkata sebelum meralat, "adapun, cuma sebatas tempat dan tanggal lahir, sama pendidikan. Itupun nggak lengkap."
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDIRECTED: "Where Are Them?" | A Thriller-Fantasy [END]
Gizem / GerilimSatu kalimat, dua patah kata, dan 1.001 makna yang masih belum dapat dipastikan, "Cari Mereka." Semua ini dimulai saat Callie Aurelie, seorang mahasiswi sekaligus penulis, tanpa disadari terjebak ke dalam masalah rumit dengan begitu banyak petunjuk...