1. 22:00 - Kami semua berkumpul di rumah untuk merayakan ulang tahunku. Suasana sangat meriah dengan musik dan tawa.
2. 23:00 - Jayden, Jeffrey, Sadam, Rian, Erlen, dan Riko bergantian memberikan ucapan selamat. Segalanya tampak normal.
3. 23:45 - Lampu tiba-tiba padam, dan kami mendengar suara-suara aneh dari luar rumah.
4. 23:55 - Ketika lampu menyala kembali, Riko hilang. Kami mencari-cari tapi tidak menemukan jejaknya.
5. 00:05 - Kami menerima pesan misterius di ponsel Rian yang berbunyi, "Kalian semua dalam bahaya. Tinggalkan rumah ini."Callie menatap secarik kertas lainnya yang ia temukan di ruang bawah tanah dengan perasaan campur aduk.
Ada sesuatu yang lebih besar di balik semua ini, dan ia tahu dirinya tidak bisa mengabaikan petunjuk-petunjuk ini. Ia memutuskan untuk memeriksa lebih lanjut ruang bawah tanah tersebut.
Dirinya sempat pergi meninggalkan ruang bawah tanah tersebut selama beberapa saat untuk mengambil buku kasus milik Evan Antonie.
Ia membuka buku itu dan melihat catatan-catatan investigasi yang sangat detail mengenai berbagai kasus yang ditangani oleh Evan.
Namun, yang paling menarik perhatiannya adalah halaman yang merinci malam tahun baru 2012.
Di situ tertulis bahwa Evan menduga ada seseorang yang sangat dekat dengan keluarganya yang menjadi dalang di balik peristiwa malam itu. Ia mencatat berbagai teori, tetapi tidak ada yang bisa dibuktikan.
Setiap kali ia mendekati kebenaran, sesuatu selalu menghalangi jalannya.
Callie tiba-tiba mendengar suara berderit dari lantai atas.
Dengan cepat ia menutup buku itu dan menyimpannya di tas. Ia menyadari bahwa waktunya tidak banyak. Ia harus segera menemukan jawaban sebelum sesuatu atau seseorang menghentikannya.
Dengan hati-hati, Callie melangkah keluar dari ruang bawah tanah, membawa serta buku kasus dan tekad yang semakin kuat untuk mengungkap misteri ini.
Ia tahu bahwa ini bukan hanya tentang menemukan kebenaran bagi Evan dan saudara-saudaranya, tetapi juga untuk keselamatan dirinya sendiri.
Ia memutuskan untuk memulai dengan menyelidiki rumahnya sendiri, terutama tempat-tempat yang mungkin berhubungan dengan foto-foto polaroid yang ia temukan. Namun, satu pertanyaan terus menghantuinya:
Siapa yang sebenarnya mengawasi setiap langkahnya?
Callie naik ke lantai atas dengan perasaan waspada. Ia memeriksa setiap sudut rumah, mencari petunjuk yang mungkin tersembunyi di balik foto-foto polaroid yang ia temukan.
Foto-foto itu menunjukkan bagian-bagian rumah yang tampak sedikit berbeda dari kondisinya saat ini, namun Callie yakin bisa mengenali beberapa dari tempat tersebut.
Pertama, Callie menuju ruang tamu.
Di salah satu foto, ia melihat sudut ruangan dengan rak buku yang sedikit bergeser. Ia pun mencoba menggeser rak buku itu dan menemukan sebuah celah kecil di dinding di belakangnya. Di dalam celah tersebut, ia menemukan amplop lain. Kali ini, di dalam amplop ada kunci kecil dan catatan yang bertuliskan:
"Ruang Penyimpanan SMA di belakang perumahan"
Callie merasa ngeri sekaligus penasaran. Sekolah tua yang lama tak lagi digunakan itu sudah terkenal dengan cerita-cerita seram.
Namun, ia tahu bahwa dirinya harus mengikuti petunjuk ini jika ingin menemukan jawaban. Ia mengambil kunci itu dan menyimpannya dengan hati-hati.
Langkah selanjutnya adalah memeriksa kamar tidurnya sendiri, karena salah satu foto menunjukkan jendela kamar dengan tirai yang sedikit tersingkap.
Di balik tirai, Callie menemukan simbol aneh yang terukir di kayu jendela. Simbol itu tampak seperti campuran antara huruf dan angka yang tidak bisa ia pahami. Ia mengambil foto simbol itu dengan ponselnya untuk diteliti lebih lanjut.
Sebelum ia bisa melanjutkan penyelidikannya, Callie mendengar suara ketukan pelan di pintu depan.
Hatinya berdebar kencang saat ia berjalan menuju pintu.
Ketika ia membukanya, ia terkejut melihat seorang pria dewasa berdiri di ambang pintu dengan ekspresi cemas.
"Apakah Anda Callie Aurelie?" tanya pria tua itu dengan suara bergetar.
"Ya, benar. Siapa Anda?" jawab Callie penuh curiga.
"Saya James, teman lama Evan Antonie. Saya mendengar bahwa Anda sedang menyelidiki kasusnya. Saya punya informasi yang mungkin bisa membantu."
Callie mempersilakan James masuk dan mendengarkan dengan seksama saat pria itu mulai bercerita.
James mengungkapkan bahwa ia dan Evan pernah bekerja sama di beberapa kasus sulit, dan Evan pernah memberitahunya tentang kecurigaannya terhadap seseorang yang dekat dengan keluarga mereka.
"Evan selalu merasa ada yang mengawasi setiap gerak-geriknya," kata James. "Dia bahkan pernah bilang bahwa ada seseorang di dalam keluarganya yang tidak bisa dipercaya, tapi dia tidak pernah bisa membuktikannya."
Callie merasa ada yang aneh. "Kenapa anda datang sekarang? Apa yang membuat anda yakin bahwa saya bisa membantu?"
James mengeluarkan foto polaroid dari dalam jaketnya dan menyerahkannya kepada Callie.
Foto itu menunjukkan Evan dan saudara-saudaranya di malam tahun baru 2012, beberapa saat sebelum kejadian mengerikan itu.
Di sudut foto, ada tulisan tangan yang sudah pudar:
"Temukan kebenaran di tempat yang tak terduga."
Saya menemukan foto ini tersembunyi di rumah Evan beberapa minggu lalu," kata James. "Saya rasa ini adalah petunjuk yang dia tinggalkan sebelum semuanya hilang tanpa jejak."
Callie melihat foto itu dengan seksama dan menyadari bahwa mereka semua sedang duduk di SMA tua yang disebutkan dalam catatan. "Kita harus pergi ke sekolah tua itu sekarang," kata Callie dengan tekad bulat.
James mengangguk setuju.
Mereka berdua segera bersiap-siap dan menuju SMA tua tak jauh dari rumah tersebut.
Setibanya di sana, suasana dingin dan sunyi menyambut mereka. Callie menggunakan kunci yang ia temukan untuk membuka ruang penyimpanan yang lagi-lagi di bawah lantai.
Di dalam ruang penyimpanan itu, mereka menemukan beberapa kotak tua berisi dokumen dan benda-benda pribadi milik Evan.
Salah satu kotak berisi jurnal lain yang tampaknya mencatat setiap detail dari malam tahun baru 2012.
Saat Callie membuka halaman pertama jurnal itu, ia merasa seolah-olah berada di ambang menemukan kebenaran yang selama ini tersembunyi.
Namun, ketika ia membaca lebih jauh, ia mendapati sebuah nama yang tidak pernah ia duga:
Tn. Julian Alden
Jantung Callie berhenti sejenak.
Mengapa ayahnya disebut dalam jurnal Evan?.
~To Be Continued~
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDIRECTED: "Where Are Them?" | A Thriller-Fantasy [END]
Misterio / SuspensoSatu kalimat, dua patah kata, dan 1.001 makna yang masih belum dapat dipastikan, "Cari Mereka." Semua ini dimulai saat Callie Aurelie, seorang mahasiswi sekaligus penulis, tanpa disadari terjebak ke dalam masalah rumit dengan begitu banyak petunjuk...