mau

2K 169 2
                                    

Pavel masih diam tak bergeming, ia masih tidak menyangka dengan apa yang kini terjadi.

"Phi?? " Pooh kembali memanggil Pavel yang terdiam

"Pooh? Apa kamu serius tentang ini?" Tanya Pavel sedikit ragu.

"Aku yakin, sangat yakin, biar bagaimanapun aku harus bertanggung jawab atas kehamilanmu, aku ingin kita hidup bersama selamanya" Pooh menggenggam tangan Pavel
"Bagaimana?? Bersedia atau tidak? " Tanya pooh kembali

" Oh kamu selalu mengungkapkan sesuatu yang penting seperti ini di momen yang tidak bagus, tidak romantis sama sekali" Protes Pavel

"Ini caraku, berbeda dari yang lain, dan menurutku suasananya saat ini sangat romantis kok, oyyhh ayolah?! Kenapa tidak menjawab? Apa kamu tidak mau menikah denganku?"

"Mau lah, apa kau berfikir akan menikah dengan orang lain selain aku? " Pavel mengulurkan tangannya dan memberikannya pada pooh

Sambil tersenyum pooh mengambil cincin dalam kotak dan memakaikannya di jari manis tangan kiri Pavel. Entah dari mana bulir bening mengalir begitu saja dari pelupuk mata Pavel, ada perasaan yang tidak bisa di jelaskan oleh kata -kata.

"Terimakasih" Ucap Pavel sambil mencium sekilas bibir pooh.

"Sama-sama" Pooh mencium kembali bibir Pavel namun kali ini tidak sekilassekilas, pooh mencium dan menghisap bibir dan lidah Pavel. "Apa kamu lelah? Aku menginginkan satu putaran lagi" Bisik pooh lembut di telinga Pavel.

"Aku belum lelah, ahh ayo lanjutkan" Pertarungan tidak dapat dihindari, mobil mewah di tengah suasana sepi itu kembali bergerak mengikuti irama gerakan orang di dalamnya.
...
...
...
"Ahhhhh" Pekik Pavel sambil memegangi perutnya.

"Ada apa? Apa yang terjadi" Tanya pooh panik

"Tidak tau perutku rasanya sakit,ahh keram"

"Tunggu sebentar,akan aku panggilkan dokter"

Dengan cepat pooh berlari dan menelepon dokter pribadi yang sengaja di bayar untuk menjaga kesehatan Pavel selama masa kehamilan.
**
"Bagaimana dok? Kenapa dia tiba-tiba kesakitan seperti itu" Tanya pooh penuh khawatiran

"Tidak ada apa-apa itu hanya sedikit kontraksi keram perut" Jelas sang dokter sambil melirik Pavel yang kini sedang terbaring di tempat tidur, yang cukup jauh jaraknya

"Ah syukurlah" Pooh menghembuskan nafas lega

"Umm mohon maaf sebelumnya kalau saya boleh tau berapa kali dalam seminggu kalian melakukan hubungan badan? " Tanya sang dokter sedikit ragu dan tidak enak.

"Hah?? " Raut wajah syok dan malu terpancar dari wajah pooh saat sang dokter tiba-tiba menanyakan hal tersebut

"Iya saya perlu memastikan sesuatu"

"Eeee Mmm 4 sampai 5 kali seminggu" Pipi pooh merona menahan malu.

"Astaga pantas saja, saya menyarankan agar untuk tidak melakukan hubungan badan terlalu sering pada masa kehamilan, karena itu juga akan berpengaruh tidak baik, apalagi , yang mengandung saat ini adalah seorang pria, itu menjadi lebih rentan dari kehamilan pada umumnya, kalian bisa melakukannya mungkin 1 atau 2 kali dalam seminggu, ini demi kebaikan kalian dan juga janinnya " Nasehat dokter

"Ohh iya baiklah, saya akan ingat ini"

"Oke baiklah, ini saya resep kan obat anti keram dan nyeri, aman untuk ibu hamil dan menyusui, berikan padanya 2× sehari setelah selesai makan"

"Baik dok"
...
...
...
"Phi, ada sesuatu yang ingin aku katakan" Ucap pooh sambil terus mendekap Pavel yang berada di dadanya.

"Apa? "

Choose Your Boy|TinNaret|PoohPavel🐶🐱|18+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang