Seminggu belakangan ini mood Pavel kurang bagus, ia selalu marah-marah pada pacar besarnya, walaupun tidak melakukan kesalahan yang berarti tapi entah kenapa dia terlihat sangat menyebalkan di mata Pavel.
"Hueeekkk ohokkk ohokkk hueekkk~~" Pavel terlihat sedang tertunduk di atas lubang kloset sambil memuntahkan semua isi perutnya
"Au phi, kamu baik-baik saja?? Dari tadi pagi muntah-muntah terus seperti ini? Kita ke dokter ya?" Bujuk pooh sambil meremas-remas pundak Pavel,dengan wajahnya yang terlihat panik dan cemas karena sedari tadi pagi Pavel tidak berhenti muntah.
"Pergi pooh, aii shiaaa kau bau pergilah cepat" Teriak Pavel kesal
"Bau?? Tapi aku sudah mandi" Pooh mencium bau badannya sendiri, dan itu wangi
"Parfummu bau, cepat pergi, oh Tuhan aku tidak tahan" Pavel meremas-remas kepalanya sendiri
"Parfum? Tapi Ini parfum yang biasa aku gunakan"
"Persetan pooh, cepat pergi dari hadapanku, dan jangan gunakan parfum itu lagi" Pooh yang masih bingung dengan sikap Pavel akhirnya memutuskan untuk menurut saja, ia pergi ke kamar untuk mengganti bajunya.
Kenapa tiba-tiba dia jadi seperti itu ? Katanya dia paling suka bau ku, kenapa hari ini malah muntah menciumnya? Gumam pooh dalam hati
Setelah mengganti baju ia yang melihat Pavel masih muntah memutuskan meninggalkan Pavel sendiri menuju ke teras rumah.
Pukul 11 siang suara muntahan itu tidak lagi terdengar, karena itu pooh memutuskan untuk masuk kembali ke dalam. Dengan perlahan ia mendekati Pavel yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
"Bagaimana? Apa masih mual ? "
Tanya pooh dari kejauhan , ia masih ragu untuk mendekat karena takut Pavel akan kembali muntah."Emm sekarang jauh lebih baik, hanya masih sedikit pusing saja" Ucap Pavel lirih sambil memegang kepalanya. "Kemarilah" Pavel menyuruh pooh untuk duduk di sampingnya, dengan ragu pooh berjalan mendekati Pavel.
"Pooooh" Pavel dengan nada manja langsung merangkul lengan pooh yang baru saja duduk di kursi.
"Ada apa" Tanya pooh bingung dengan gelagat Pavel saat ini.
"Aku ingin som tum (salad pepaya muda) " Ucapnya lagi sambil menggoyang goyangkan tangan pooh.
"Som tum? " Pooh Mengernyitkan kening bingung.
"Iyaaa"
"Baiklah nanti kita beli ya" Ucap pooh lembut sambil mengusap pucuk kepala Pavel
"Aku mau nya sekarang" Pekik Pavel dengan kesal
"Oke-oke, tapi tunggu aku buatkan sarapan, habis sarapan baru kita pergi cari som tum nya okee? " Pooh tersenyum membujuk
"TIDAK, aku mau sekarang pooh apa kau tidak mendengarnya?? Kau menyebalkan" Teriak Pavel ntah ada apa dengan nya hari ini, hanya karena makanan tapi bisa membuatnya sekesal ini.
"Oke kita pergi sekarang" Pooh yang pasrah hanya bisa menuruti kemauan kekasih besarnya itu.
"Nah gitu dong tunggu aku siap-siap dulu" Dengan antusias Pavel berlari menuju kamar dan mengganti pakaiannya.
...
...
...
"Phi aku mau pesan, nasi goreng 2 porsi" Ucap pooh kepada salah satu pelayan"Au apa? Aku tidak mau nasi goreng aku mau som tum poohhh" Protes Pavel kesal
"Iyaa aku tau, tapi sarapan dulu baru makan som tum kalau tidak nanti perutmu sakit" Pooh menggenggam tangan Pavel menenangkan.
"Tidak mau, aku mau som tum saja, phi aku mau som tum dan rujak mangga muda satu porsi oke" Pinta Pavel pada pelayan di hadapannya.
"Phi, tapi kau belum makan, nanti perutmu sakit"
"Tidak apa-apa kamu tenang saja" Pavel meyakinkan
Saat pesanan tiba Pavel langsung memakan makanan yang sudah ia pesan dengan lahap tanpa ekspresi asam sama sekali, sedangkan di sisi lain pooh yang melihat Pavel makan hanya dapat menelan air liur nya sendiri sambil membayangkan rasa asam makanan itu.
"Ummm enak sekali" Puji Pavel saat memakan makanannya.
"Tidak asam" Tanya pooh menyeringit
"Tidak, mau coba? " Tanya Pavel menyodorkan sepotong mangga muda beserta bumbu cocolan kepada pooh.
"Tidak-tidak terimakasih, makanlah saja, kalau nanti perutmu kembali sakit aku tidak tanggung jawab ya" Pooh mengingatkan
"Iya iya"
...
...
...Malam tiba, terihat pooh dan Pavel sudah duduk di depan TV dan berunding siaran apa yang akan mereka tonton malam ini, selalu seperti itu setiap kali ingin menonton, harus ada kesepakatan antara kedua belah pihak sebelum memutuskan film atau chanel apa yang akan mereka tonton bersama.
"Malam ini ada pertandingan bola ayo nonton" Ucap Pavel kepada pooh yang terlihat masih berfikir.
"Bola? Mmm boleh juga" Pooh mengangguk "siapa lawan siapa? "
"Portugal vs Argentina" Ucap Pavel sambil menyalakan TV.
"Aku pegang Argentina" Ucap pooh memilih.
"Oke, aku Portugal" Sahut Pavel.
Sebelumnya tidak bermaksud untuk menyinggung tim sepak bola yang di sebutkan, ini hanya pov , terimakasih.
"Emmm lebih seru jika taruhan kan" Pooh mengangkat satu alis nya
"Ide bagus, tim siapa yang menang berarti berhak meminta satu permintaan pada orang lain apapun itu dan yang kalah tidak boleh menolak Oke? " Pavel mengulurkan tangan nya
"Oke setuju" Pooh menyambut dengan semangat uluran tangan Pavel, dengan serius mereka memperhatikan pertandingan.
"Siap-siap saja untuk kalah, aku sudah memikirkan permintaanku" Ucap Pavel penuh yakin
"Ettsss jangan terburu buru, aku juga sudah menyiapkan permintaan ku, aku yakin pasti aku yang menang" Pooh pun tidak kalah percaya dirinya
"Excuse me sir, you know seorang Pavel Naret tidak pernah kalah" Ucap Pavel dengan sombongnya.
**
"GOOOOLLLLL Lihat aku pasti menang" ucap Pavel dengan bangga saat timnas nya berhasil mencetak satu gol"Jangan sombong dulu ini baru awalnya" Pooh tetap optimistis.
Tak lama kemudian.
"GOOOOLLLLL HOREEE" Kini giliran pooh yang berteriak riang karena berhasil mencetak gol.
"Hah, begitu saja, kita lihat sampai akhir" Ucap Pavel masih serius pada televisi.
"Oke mari kita lihat"
"Hmm"
"GOOOLLLL SIAAA EYY GOL LAGI" Sorak pooh saat tim pegangannya kembali mencetak angka
Hingga pertandingan berakhir, skor masih tetap 2-1 jadi pemenangnya adalah pooh.
"Sesuai kesepakatan yang kalah harus menuruti 1 permintaan pemenang dan tidak boleh menolak kan" Pooh menagih janji nya.
"Hmm iya-iya katakan apa yang kau inginkan"
"Ayo ke kamar" Ucap pooh menarik Pavel menuju kamar atas
"Kamar??"
Ooh aku tau, permintaannya simpel sekali, dasar anjing bodoh. Gumam Pavel."Duduklah dulu" Pooh meminta Pavel untuk duduk di atas kasur terlebih dahulu.
"Astaga, itu masih di mobil, ah pake ketinggalan segala" Dengus pooh kesal
"Apa sih? " Tanya Pavel bingung
"Ah tidak ada, kamu tunggu disini sebentar ya, aku mau ambil sesuatu yang tertinggal di dalam mobil dulu sebentar Oke? Hanya sebentar 2 menit"
"Hmm pergilah"
"Oke"
Pooh berlari secepat mungkin untuk mengambil sesuatu yang ia tinggalkan di dalam mobil.
BERSAMBUNG
Sorry banget baru bisa up, lagi nge blank parah, mikir endingnya kek mana, tunggu aja yaa🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose Your Boy|TinNaret|PoohPavel🐶🐱|18+ [END]
Mystère / Thriller(END) Semalam yang membekas di ingatan😋 #POOHPAVEL ONLY OKE💋