rindu

2.7K 192 5
                                    

Pavel membuka matanya dan melihat ke arah pooh

"Kau sudah bangun" Pavel tersenyum melihat pooh yang sudah siuman

"Emm" Pooh mengangguk pelan, dengan lemas pooh berusaha mengangkat tangannya " Berhentilah menangis, nanti kamu tidak cantik lagi, aku hanya pingsan belum mati" Pooh tersenyum sembari menyeka air mata yang membasahi pipi cantik Pavel.

"Ckk tidak boleh bicara seperti itu" Dengan kesal Pavel memukul tangan pooh

"Auuu" Pekik pooh dengan ekspresi kesakitan yang amat sangat

"Ah maaf apakah sakit sekali? " Ucap Pavel panik dan segera menunduk untuk melihat tempat pukulannya barusan

'Muach' sebuah ciuman lembut mendarat di kening Pavel. "Sekarang jauh lebih baik" Pooh tersenyum puas

"Kau ini" Pavel memanyunkan bibirnya.

"Apa kau sangat menghawatirkan aku? " Tanya pooh kembali

"Ya, tentu saja"

"Apa kau mau menjadi kekasihku? "

Jantung Pavel terasa terpukul, ia masih tidak menyangka pooh akan menyatakannya di saat saat seperti ini.

"Apakah menurutmu ini waktu yang tepat untuk mengatakan itu?? Kau ini sangat tidak romantis" Keluh Pavel kesal

"Aku ingin sedikit berbeda, jadi apa jawabannya? "

"Hmm"

"Hmm?? Hmm apa? " Tanya pooh bingung.

"Iyaa aku mau" Dengan kesal Pavel memutarkan matanya

"Mau apa?? " Goda pooh kembali

"Ihhh kau ini" Dengan cepat Pavel mendekat ke arah pooh dan menciumnya

Mata pooh membulat, ia sama sekali tidak menduga Pavel akan melakukan hal itu

"Apa ini cukup untuk menjawab pertanyaanmu? " Dengan sekuat tenaga Pavel berusaha untuk menahan diri untuk tidak tersipu dan merona.

"Terimakasih" Pooh tersenyum dan mencium punggung tangan Pavel beberapa kali.

"Sudahlah, kau pasti lapar kan, aku tadi memesankan bubur untukmu" Pavel mengambil semangkuk bubur yang ada di atas meja.

"Iya sini" Pooh merentangkan tangan untuk mengambil bubur.

"Diamlah, biar aku suapi kau masih belum sembuh, ayo buka mulut muu"Pavel menyodorkan sendok berisi bubur kepada pooh.

Di tengah-tengah makan tiba-tiba seseorang datang.

" Pooh"

"Ming?"

Orang itu adalah Ming.

"Aku dengar kau masuk rumah sakit jadi aku kemari untuk mengunjungi mu, apakah aku mengganggu kalian?" Tanya Ming ragu, ada raut wajah tidak enak dan merasa bersalah terpancar darinya.

"Tidak sama sekali, aku juga kebetulan ingin berterimakasih padamu karena sudah mau menjelaskan semuanya padanya"

"Aku rasa kalian butuh waktu berdua, aku akan pergi" Ucap Pavel

"Tidak Khun, aku hanya ingin melihat kondisi pooh saja, karena aku sudah tau kalau dia baik-baik saja maka aku akan pergi sekarang" Ucap Ming gugup

"Ohh kenapa buru- buru sekali?, jangan salah sangka, aku tidak marah atau sesuatu seperti itu" Ucap Pavel menjelaskan

"Tidak Khun sungguh, aku hanya ingin melihat pooh sebentar, kalau begitu, pooh aku akan pulang sekarang, jaga kesehatanmu, cepat masuk kuliah beberapa dosen sudah menanyakan mu padaku, banyak tugas yang harus di kerjakan, asal kau tau itu" Ucap Ming menegaskan

"Oke, Hati-hati di jalan"

"Sip, Khun aku titip pooh ya, jaga dia dengan baik" Ming berbisik pada Pavel kemudian beranjak pergi.
...
...
...
Keesokan harinya pooh sudah di izinkan pulang oleh pihak rumah sakit.

"Pooh, kau akan kembali tinggal bersama ku kan? " Ucap Pavel sambil terus menyetir mobil

"Ummm tidak, aku tidak mau lagi tinggal bersamamu" Pooh memanyunkan bibirnya dan menggeleng

"Au pooh?? Kenapa?? " Keluh Pavel kesal

"Tidak ada, hanya saja mungkin suatu saat nanti kau akan mengusirku lagi?"

Mendengar itu Pavel langsung meminggirkan  mobilnya.

"Pooh bisakah kau tidak membicarakan itu lagi, aku sudah berjanji tidak akan melakukan itu lagi apakah kau tidak mempercayainya??" Pavel dengan erat menggenggam tangan pooh.

Sejenak pooh tersenyum dan dengan cepat mencium bibir Pavel.

"Apakah ini cukup untuk menjawab semuanya" Pooh memiringkan kepalanya sambil tersenyum.

"Pooh aku serius, aku mohon jangan katakan itu lagi "

"Okeee, aku janji, jadi haruskah kita mengambil pakaianku sekarang? " Tanya pooh kepada pria yang sedang cemberut di hadapannya.

"Emm" Pavel mengangguk dan sesaat kemudian melanjutkan perjalanannya.
...
...

"Lepaskan dulu, aku ingin mandi sudah 2 hari ini aku tidak mandi, tubuhku bau" Pinta pooh kepada pria yang tidak mau melepaskan pelukannya itu.

"Ohh aku masih kangen, apa kau tidak merindukan ku? " Pavel menatap wajah pooh.

"Ummm aku rasa tidak" Pooh mengangkat salah satu alisnya.

"Ooh pooh kau jahat" Pavel melepaskan pelukannya dan memunggungi anak anjing menyebalkan itu.

"Apakah kau tidak ingin mandi bersamaku?? " Bisik pooh di telinga Pavel yang membuat sekujur tubuh orang yang mendengarnya merinding.

"Aku mau" Dengan cepat Pavel menyetujui ajakan itu.

***
"Pooh" Sesampainya di kamar mandi Pavel langsung menyalakan shower dan dengan cepat mencium bibir pooh dengan buas.

"Ummhhh, tidak bisakah kita membuka bajunya terlebih dahulu ini akan basah" Pinta pooh kepada pria yang tampaknya sangat lapar itu.

"Tidak, aku sudah tidak tahan lagi" Tak memperdulikan permintaan orang lain pria yang lebih tua itu terus melumat bibir manis yang sudah lama tidak ia rasakan.

"Kau tampaknya sangat lapar" Bisik pooh sesekali menjilat telinga Pavel.

"Yaa ngghh mmmh aku sangat lapar" Ucap Pavel yang berusaha menahan geli saat telinga dan tenggorokannya di jilati oleh anjing nakal di hadapannya. Karena sudah merasakan panas dari dalam dengan cepat pooh membuka baju kaos yang di kenakan Pavel, dan dengan cepat meremas dada pria tua di hadapannya dengan gemas

"Ohhh Nggghhh ahh, yaahhh apaa uhh kau sudah lama tidak menyusu? " Tubuh Pavel melengkung dan menggeliat dengan hebat saat dadanya terus di serang dan di permainkan dengan pemuda cabul kesukaannya.

"Sudah sangat lama, aku sangat merindukan ini" Pooh dengan semangat menghisap dan menjilati ujung dada orang di hadapannya.

"Oohh Poohhh Nghhhh Ohh yesss mmphh hisap lebih kuat yahhh lidahmu sangat nikmat, ahh aku gila" Pavel menggelengkan kepalanya. Dan kini tangannya mulai meraba Boxer yang masih di gunakan pooh. " Ini sudah mengeras " Dengan cepat Pavel memelorotkan celana yang di gunakan pooh hingga terbebas lah penis panjang besar dan berurat milik pooh yang beberapa hari ini sangat di rindukannya.

"Kau kehilangan berat badan cukup banyak tapi untuk yang satu ini tidak berkurang sedikitpun ukurannya, malah terlihat lebih besar dari yang ku ingat sebelumnya" Ucap Pavel sambil mengelus benda panas kesukaannya yang akan membuatnya kenyang dan puas.

BERSAMBUNG

Aku gak tau mau nulis apa lagi 😭🤣 lanjut besok dah ya💋🙏

Choose Your Boy|TinNaret|PoohPavel🐶🐱|18+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang