surprise

2.1K 174 15
                                    

"POOOHHHHH" Teriak Pavel, sesaat kemudian Kepala Pavel seketika berdengung, Cahaya terang menembus matanya, jantung Pavel berdebar dengan kuat, keringat mengucur deras dari setiap anggota tubuhnya.

"Hanya mimpi?? Oh Tuhan!! " Pavel langsung duduk dan meremas kepalanya dan memegangi dadanya yang masih berdetak dengan kencang, ia kembali menangis, semuanya terasa sangat nyata, masih bisa ia rasakan bagaimana sakitnya saat melihat kejadian itu. Tubuh Pavel seakan kehilangan sendi dan ototnya tubuhnya lemas dan bergetar.

'Cekrekkk pintu terbuka'

"Phi ada apa??? " Dengan panik pooh berlari dan langsung memeluk Pavel yang terduduk dengan tangisan hingga sesegukan.

"Pooh apa kamu selingkuh?? Katakan yang sejujurnya" Dengan tangisan yang belum berhenti Pavel tiba-tiba bertanya

"Apa yang kau katakan, aku tidak mungkin selingkuh phi" Ucap pooh sambil mengusap-usap punggung Pavel berusaha menenangkan

"Ada apa ini? " Terlihat joong dan dunk tiba-tiba masuk sambil membawa sekotak kue ulang tahun serta perlengkapan yang lain

"Kalian?? "

"Surprise, selamat ulang tahun Pavel" Ucap joong tersenyum.

"Apa maksud semua ini" Tanya Pavel bingung dan masih tidak mengerti dengan semua yang terjadi saat ini. "Bisa kau jelaskan semuanya padaku pooh" Dengan tubuh yang masih bergetar Pavel bertanya

"Sebenarnya ini semua rencana phi joong, ya semuanya mulai dari bau parfum di bajuku, minuman, aku yang selalu pulang larut juga alasanku bersikap dingin dan cuek belakangan ini, phi joong ingin memberikan suprise padamu di hari ulang tahunmu" Ucap pooh menjelaskan sambil terus mendekap Pavel.

"Joong???jadi ini semua rencanamu??" Pavel bangkit dari duduknya

"Hehe iya, agak sedikit berlebihan ya?" Tanya nya sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal

'PLAKKKK' sebuah tamparan keras mendarat di pipi joong, hingga kue ulang tahun yang berada di tangannya terjatuh.

"APA KAU FIKIR INI LUCU??? HAHHH???" Teriak Pavel dengan wajah merah penuh amarah. "Tidak taukah kau betapa panik dan tersiksa nya aku saat itu Hah ?? apa menurutmu lucu mempermainkan perasaan ku seperti ini??? Hahh?? Kau tau berhari-hari aku menangisi hal ini? Tidak pernah kau berfikir betapa terpukul nya aku?? JAWABB AKU!!!??? Pavel meluapkan seluruh emosinya pada Joong.

"Phi sudahlah, maafkan aku ini semua juga karena aku" Pooh berusaha untuk mendekap dan memenangkan Pavel yang sedang berapi-api. Namun dengan sekuat tenaga Pavel meronta dan melepaskan pelukan pooh

"Kau juga pooh, kenapa kamu melakukan semua hal bodoh ini?? Kau yang tau segalanya,kau mengetahui hasil pemeriksaan dokter , kau tau aku tidak boleh memiliki kecemasan berlebihan atau pemikiran yang membuat ku stres di saat seperti ini, kau tidak berpikir kah kalau ini akan mempengaruhi kehamilan ku? Jawab aku pooh, kalian semua brengsek aku benci kalian__ AHHHHHH" Pavel berteriak keras saat merasakan perutnya yang tiba-tiba sakit luar biasa.

"Kenapa phi?? " Tanya pooh panik, begitu juga dengan yang lainnya

"POOH PERUTKU SAKITTT" Pavel terhuyung dan meremas tangan pooh dengan keras, perutnya terasa berputar putar dengan keras dan terasa sangat menyakitkan

"Hah perutmu sakit? Ayo kita ke rumah sakit sekarang juga" Ajak joong dengan panik.

Pooh dengan sekuat tenaga membopong Pavel menuju mobil.

"POOH SAKITTT AKU TIDAK KUAT LAGI" Teriak Pavel sepanjang perjalanan hh.

Dengan erat pooh menggenggam tangan Pavel

"Bertahanlah kamu pasti kuat, maafkan aku ini semua karena aku maafkan akuuu" Air mata pooh mengalir ia dapat merasakan sakit yang dirasakan oleh Pavel, karena saat ini tubuh Pavel bergetar tubuhnya dingin dan berkeringat. "Lebih cepat phi" Pinta Pooh pada joong yang menyetir.

"Iya iya" Jawab joong dengan gugup. Keringat dingin membasahi pelipis joong, ia merasa sangat bersalah, karenanya semua ini terjadi

"Tenanglah, mengemudi dengan fokus" Ucap dunk menenangkan.

Singkat cerita akhirnya mereka sampai di rumah sakit, dengan cepat pooh berlari

"DOK TOLONG DOKKK" Pooh berteriak meminta bantuan.

Dokter yang mendengar itu langsung menghampiri.

"Ada apa ini? "

"Perut nya sakit, dia sedang hamil, tolong dia dok aku mohon?" Pinta pooh.

Dokter dan beberapa perawat langsung membawa Pavel ke ruangan emergency. Beberapa saat kemudian sang dokter kembali menghampiri pooh yang sedang terlihat sedang mondar mandir dengan panik

"Siapa keluarga pasien? "

" Saya, saya suaminya dok " Pooh mengangkat tangan dan menghampiri sang dokter "bagaimana keadaannya dok" Tanya pooh dengan panik

"Pasien mengalami kontraksi dadakan pra melahirkan, kontraksi ini cukup kuat jadi kami harus segera melakukan tindakan operasi cesar lebih cepat dari jadwal seharusnya demi keselamatan pasien" Ucap sang dokter menjelaskan

"Baiklah dok lakukan apapun " Pinta pooh dengan tubuh bergetar

"Saya rasa kondisi pasien saat ini sangat tidak memungkinkan,oleh karena itu mungkin kami hanya bisa mempertahankan satu dari mereka, jadi kami perlu mengetahui bayi atau pasien yang harus kami selamatkan?" Ujar sang dokter menjelaskan

Mendengar penuturan sang dokter merasa tersambar petir di siang hari, ia sungguh tidak percaya karena dia ini semua terjadi

"Jika sekiranya memang tidak memungkinkan menyelamatkan keduanya, tolong selamatkan saja Pavel ku dok" Pinta pooh dengan berlinang air mata.

"Baiklah tolong tanda tangani ini" Pinta sang dokter sambil menyodorkan sebuah kertas pada pooh

Setelah selesai menandatangani sang dokter pun kembali masuk kedalam.

Joong berdiri mematung sambil menggigit jarinya , wajahnya pucat pasi, tubuhnya bergetar, keringat dingin membasahi tangan dan pelipisnya

"Tuhan aku mohon selamatkan Pavel dan anaknya, aku akan sangat bersalah jika sesuatu terjadi padanya" Gumam Joong sambil terus menatap ruang emergency yang terdapat Pavel di dalamnya.

"Tenanglah, aku yakin Pavel maupun anaknya pasti akan baik-baik saja" Ucap Dunk menenangkan Joong yang terlihat sangat kalut.

Sementara itu pooh terduduk mematung di kursi ruang tunggu, tatapan matanya kosong, sejuta penyesalan berkecamuk di pikirannya, ia tidak pernah menyangka ini semua akan terjadi, jika ia tau akan seperti ini ia tidak akan pernah mau mengikuti rencana yang disarankan oleh Joong. Tak terasa air mata menetes membasahi pipinya.

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya pintu ruangan pun akhirnya terbuka. Terlihat Dokter keluar dari ruangan.

Dengan cepat pooh berlari menghampiri sang dokter dengan sejuta perasaan yang tidak dapat terungkapkan.

BERSAMBUNG

Pembaca pun lega

Choose Your Boy|TinNaret|PoohPavel🐶🐱|18+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang