cerita pooh

1.9K 166 9
                                    

Bagaimana denganmu? " Tanya Pavel setelah selesai menceritakan dengan panjang lebar tentang hidupnya.

"Aku" Tanya pooh sedikit terkejut

"Yaa, aku sudah banyak bercerita tentang ku, ceritakan juga tentangmu seperti aku tadi"

"Baiklah aku, suka semua jenis makanan tanpa terkecuali dan tidak memiliki alergi apapun, aku suka menggambar dan melukis, aku akan melakukannya saat luang, dan aku suka orang yang cantik seperti phi Pavel, sudah itu saja" Jawabnya sambil tersenyum.

"Auu kenapa sangat singkat sekali, ceritakan lebih banyak tentang kisah cintamu, dan tentang kehidupanmu tentunya" Protes Pavel tidak Terima

"Ohoooo oke baiklah, aku tidak punya pengalaman berhubungan dengan siapapun sebelumnya, hanya pernah sebatas menyukai seseorang, namun aku memutuskan untuk tidak mengungkapkan, karena aku tidak kenal orang itu, tapi entahlah aku langsung menyukainya bahkan saat pertama kali melihatnya, padahal waktu itu dia menggunakan helm, lalu mengenai kehidupanku emm-" Pooh menghentikan ucapannya seakan-akan ada sesuatu yang mengganggunya untuk lanjut bercerita

"Ada apa? " Tanya Pavel yang melihat pooh berhenti bercerita

"Tidak, tapi sepertinya cerita kehidupanku tidak terlalu menarik" Pooh menggaruk kepala belakang nya yang tidak gatal

"Ohh ayolah, ceritakan saja" Pinta Pavel

"Hmm baiklah, aku lahir di pattaya provinsi chonburi , aku hadir di tengah-tengah keluarga sederhana , dan aku lahir dari hubungan terlarang antara ayah dan ibuku, mereka mereka selalu bertengkar setiap harinya, dan saat aku berumur 5 tahun mereka memutuskan untuk berpisah, salah satu dari mereka tidak ada yang mau mengambil hak asuhku, tidak ada yang ingin merawat aku, di saat yang bersamaan aku memiliki tetangga bernama nyonya Marie dia adalah orang yang sangat dekat dengan ku, dia selalu menenangkan ku saat kedua orang tuaku bertengkar, dan suatu hari saat orang tuaku kembali bertengkar nyonya Marie datang ke rumah dan membawaku untuk tinggal bersamanya, orang tua ku sama sekali tidak menahannya dan malah mempersilahkan aku untuk ikut bersamanya, bagi mereka kehadiranku hanya membawa kesialan, akhirnya aku di bawa nyonya Marie ke pusat kota Bangkok, dan di suruh untuk menganggap dan memanggilnya seperti nenek ku sendiri, aku sangat bahagia tinggal dengan nenek, walaupun sederhana tapi hidupku penuh kasih sayang dan cinta setiap harinya, hingga pada kelas 3 SMA nenek jatuh sakit dan setelah di periksa ternyata nenek mengidap leukimia stadium 3 , dan sejak saat itu aku memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah dan ingin bekerja saja namun nenek menghentikan ku, aku harus berpendidikan agar hidupku lebih baik kedepannya, jadi nenek memohon padaku untuk melanjutkan kuliah, tapi dari mana semua biaya itu harus ku penuhi, biaya rumah sakit, biaya hidup , dan biaya kuliah, hingga seorang kenalan menawarkan ku untuk bekerja sebagai pria sewaan di aplikasi 'Choose Your Boy' dan mulai saat itu aku menggeluti pekerjaan itu, aku sadar itu pekerjaan yang sangat memalukan hingga aku membuat Tak Line untuk 'tidak tidur bersama dengan orang yang sama lebih dari sekali untuk menjaga privasi ku' dan aku melakoni nya sampai saat ini" Ucap pooh menjelaskan panjang lebar.

"Cerita hidupmu sangat mengharukan" Pavel menyeka air mata yang mengembun di kelopak matanya sendiri

"Ah sudahlah aku senang dengan keadaan ku sekarang" Ucap pooh tersenyum.

"Pooh bolehkan aku bertemu dengan nenekmu? " Tanya Pavel

"Hah? " Pooh terkejut mendengar permintaan orang di hadapannya

"Ya, kenapa apa tidak boleh? " Tanya Pavel kembali

"Tidak, tentu saja boleh, baiklah setelah ini aku akan mengajakmu menemui nenek" Pooh tersenyum

Mereka pergi menuju rumah sakit tempat nenek pooh di rawat dan tidak lupa juga untuk membeli beberapa buah tangan tak lupa dengan sekilo mangga madu kesukaan neneknya

"Siang nek" Ucap pooh dengan gembira karena menemui sang nenek

"Pooh sayang, kau datang" Sapa sang wanita tua kepada cucunya yang datang

"Halo nek" Pavel dengan canggung memberi salam kepada neneknya pooh

"Halo, siapa ini pooh" Tanya sang nenek kepada cucunya karena orang di bawa hari ini cukup asing dan tidak pernah di lihatnya

"Oh ini emmm__"

"Aku boos nya pooh nek" Potong Pavel

"Oooh boss nya pooh yaa, terimakasih karena sudah repot-repot mengunjungi ku disini, siapa namamu tuan" Nenek pooh tersenyum

"Ah jangan seperti itu panggil saja aku Pavel, dan juga Tidak masalah, aku juga senang bertemu dengan anda" Pavel meletakkan keranjang buah di atas meja. "Oh iya pooh bilang kalau nenek, ahh sebelumnya aku meminta izin untuk memanggilmu nenek apa boleh? " Tanya Pavel ragu

"Tentu saja boleh, pooh tidak pernah membawa siapapun sebelumnya kecuali Ming ini pertama kalinya dia datang membawa orang selain Ming.

" Benarkah? " Pavel ingin bertanya lebih jauh siapa itu Ming namun niat tersebut di urungkan karena merasa akan tidak sopan jika ia bertanya demikian.

"Hallo nenek" seru seseorang dari luar yang langsung berbaur masuk

"Ah itu dia Ming, panjang umur sekali kamu nak" Sapa sang nenek tersenyum.

"Ehh ada tamu yaa, siapa ini" Tanya Ming penasaran

"Dia Pavel, boss di tempat pooh bekerja" Tutur sang nenek menjelaskan

"Oooh senang bertemu dengan anda khun (tuan) "

"Sudah biasa saja"

"Nek aku bawakan mangga madu buat nenek" Seru Ming menunjukkan satu kantong plastik penuh buah mangga madu.

"Sepertinya aku akan kenyang makan buah mangga hari ini"

"Auu iya, ini juga ada mangga" Ucap Ming setelah melihat sekeranjang buah mangga madu di atas meja

"Iya itu tadi boss nya pooh yang membawakannya untuk nenek"

"Wah kok khun tau kalau neneknya pooh suka mangga madu? "

"Pooh yang memberitahuku di jalan tadi" Ucap Pavel menjelaskan

Sepertinya anak ini sangat dekat dengan pooh juga neneknya, aku kesal.

Entah kenapa Pavel tidak menyukai kedekatan antara Ming dan pooh itu terlihat menyebalkan dimata nya.

"Emm nenek ingin mangga? Biar aku kupas kan" Pavel bertanya

"Tidak apa-apa khun biar aku saja yang mengupasnya" Cegah Ming

"Tidak, tolong biarkan aku saja yang mengupasnya" Pinta Pavel sedikit memaksa

"Oke baiklah" Akhirnya Ming merelakan Pavel untuk memotong buah nya.

Di saat mengupas mangga, tidak sengaja Pavel juga ikut mengupas sedikit kulit tangannya hingga berdarah.

"Auu" Pavel melepaskan cutter di tangannya.

"Ada apa" Pooh yang melihat ada darah yang menetes dari tangan Pavel dengan cepat melihat kondisi tangannya dan langsung mengisap jari itu dengan mulutnya. "Ming, tolong ambilkan plester luka ya" Pinta pooh sedikit berteriak terlihat raut kekhawatiran dari wajahnya. " Bagaimana kau bisa terpotong, Berhati-hatilah lain kali " Dahi pooh mengerut karena kesal pada kecerobohan Pavel

"Ini" Ming mengulurkan sebuah plester luka kepada pooh, dan dengan lembut pooh memasangkan plaster luka itu di tangan Pavel. Sang nenek yang melihat keduanya tersenyum penuh makna.

"Apa ini lebih baik sekarang" Pooh menatap Pavel dengan cemas

"Kau berlebihan, ini hanya goresan kecil"

"Aku khawatir" Kalimat kecil itu membuat hati Pavel berbunga bunga jantungnya kembali berdegup , pipinya merona , dan langsung memalingkan wajahnya dari tatapan pooh

Ming yang melihat itu hanya terdiam, dan menatap tajam ke arah mereka berdua.

BERSAMBUNG

Choose Your Boy|TinNaret|PoohPavel🐶🐱|18+ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang