Setelah menempuh perjalanan hampir setengah hari lamanya,mereka berdua sampai di desa yang tak begitu besar namun cukup tentram dan damai.desa yang terkucilkan,di telantarkan,di tinggalkan dan di lupakan,desa yang tak terlihat oleh orang-orang di luar sana,desa yang menjadi tempat buangan oleh orang orang berpengaruh,desa biryuna.
Namun meski begitu,mereka yang berada di desa kecil itu selalu rukun dan menganggap semua yang disana adalah saudara,mereka semua saling mengenal dan bergantung.
"Oh eonnie...".panggil seorang gadis kecil yang berlari menyambut kedatangan daeun dan Hyun jae yang baru saja tiba.
"Hee jin-aaa jangan berlari".balas daeun.
"Bagaimana perjalanan eonnie?apa eonnie mendapatkan kelinci lagi?".tanya heejin lagi,yang terlihat dekat dan antusias menyambut kedatangannya.
"Hmm hari ini sepertinya Dewi keberuntungan berpihak kepada ku?lihatlah hasil tangkapannya di dalam gerobak itu".suruhnya, sebentar daeun melupakan kejadian di hutan dan apa yang mereka bawa dalam gerobak itu.
"Aaaaa...".teriak heejin ketika melihat tangan manusia di dalam gerobak itu.
"Yaaa!!heejin apa yang kau lakukan!".ucap hyun jae yang terkejut mendengar suara heejin.hyun jae enggan menarik perhatian orang banyak dengan apa yang ia bawa,ia harus merahasiakan gadis itu dari penduduk desa, setidaknya sampai ia bisa memastikan bahwa tidak ada resiko untuknya, adiknya dan mereka semua yang ada disana jika merawat dan membantu gadis itu.
Daeun yang juga mendengar suara teriakan heejin pun tersadar dan langsung menarik heejin untuk menjauhi gerobak itu.
"Heejin-aa, sebaiknya kau panggil yang lainnya untuk membantuku memasak makan malam kita,kita makan daging rusa nanti ".ujar daeun langsung mencoba untuk mengalihkan pembicaraan dan menunjuk rusa yang sudah di keluarkan oleh Hyun jae.heejin yang melihat itupun seketika langsung senang dan mengiyakan permintaan daeun, kemudian berlari memanggil teman temannya.
Setelah kepergian heejin dan setelah memastikan bahwa tidak ada orang di sekitar rumahnya,ia membantu Hyun jae untuk mengangkat tubuh gadis itu dan meletakkannya di kamarnya.
"Oppa,kau siapkan saja ramuannya dan taruh di depan pintu kamar,aku akan mengganti pakaiannya sebentar".
"Kau tau kan aku tidak begitu mengerti dengan obat obatan itu".
"Heiss sudah ku bilang dari dulu oppa juga perlu mempelajarinya.kalau begitu ambil saja kain bersih dan air untuk membersihkan tubuhnya".
Daeun mempunyai kelebihan yang tidak di miliki kakaknya,ia tau banyak tentang ramuan,herba, ginseng,akar-akar yang bisa di jadikan penawar untuk mengobati banyak penyakit.ia pun mempunyai tempat khusus untuk untuk mempelajari dan mempraktekkan kemampuannya, seperti para tabib pada umumnya namun daeun tidak ingin di kenal atau di panggil sebagai tabib,ia hanya ingin di kenal sebagai daeun yang bisa mengobati , cukup sebatas itu saja.
Dan di tempat pengobatannya,ia merawat beberapa orang tua dan anak' yang tak lagi berkeluarga, yang sakit ataupun yang sudah tua.ia melakukannya dengan suka rela dan senang hati karena ia merasa mempunyai keluarga.termasuk heejin,anak kecil yang tadi bersamanya,ia mengidap suatu penyakit yang membuatnya tak seperti anak lainnya, pertumbuhannya lebih lama di bandingkan anak seumurannya.
Semua kemampuannya bukan secara instan ada dalam dirinya dan bukan juga di turunkan dari mendiang orangtuanya.ia mempelajari semuanya.
Ia mulai mencari tau semuanya saat belasan tahun lalu kakaknya choi Hyun jae dan beberapa penduduk di desa itu terkena penyakit yang ntah dari mana datangnya, penyakit yang hampir merenggut nyawa kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DALEUN{ongoing}
Historical Fictionyang sudah di takdirkan pergi sudah seharusnya pergi. "Jangan khawatir. Semua yang kita upayakan akan berbuah manis. Usaha yang kuat, Doa juga yang kuat." Kata beberapa orang begitu, benarkah? benarkah bisa semudah itu?. "Ku harap" _____ Annyeong h...