Angin semakin berhembus kencang seperti akan terjadi badai besar sebentar lagi.ombak ombak semakin memperlihatkan keganasannya seakan-akan siap menerkam apa saja yang ada di sekitarnya.matahari pun sebentar lagi akan hilang bersamaan dengan hilangnya kehangatan yang diciptakannya dan perlahan mulai berganti dengan dinginnya malam yang tak di sertai cahaya bulan.
Tangan kecil yang rasanya tidak akan cukup mampu untuk menahan dirinya sendiri dari goncangan sampan yang terombang-ambing terbawa arus ombak namun tetap mencoba untuk meraih dan memegangi sesosok tubuh bayi kecil yang terlebih kecil dari dirinya,bayi yang sedang menangis karena ketakutan dan kesakitan.
Beruntung sampan kecil itu mempunyai ruangan kecil setidaknya cukup untuk melindungi mereka dari panas matahari ketika siang dan dari tetesan air ketika hujan.
Ilustrasi nya tapi tidak sebagus ini ya rada ringsek dikit😀
"Anak bayi berhentilah menangis".anak kecil itu mencoba menghentikan tangisan sang bayi meskipun dirinya juga terisak "berhentilah menangis".
Sang bayi terus menerus hingga membuatnya ikut menangis namun disaat yang sama ia melihat kain yang di gunakan bayi itu mengeluarkan darah dari arah dadanya dan semakin membuat bayi itu mengeluarkan suara tangisan yang mengalun kencang bersamaan dengan petir yang menggelegar diudara.
"Anak bayi kau pasti kesakitan,tenang saja kau tidak perlu takut aku akan menjagamu disini dan mencari pertolongan". tenangnya,tangan kecilnya mencoba membawa tubuh bayi itu naik kepangkuannya, keatas paha mungilnya dan memeluknya di tengah hantaman petir yang tidak terlihat akan berhenti.
"Eomma,eomma aku takut huu aku takut" rintihan anak kecil laki laki yang mencoba bertahan itu terdengar sangat memilukan bersamaan dengan tangisan bayi yang juga terdengar sama memilukannya.
"Eomma~~".
"Eomma~~"."Eomma,eomma".igaunya dalam tidurnya, airmata nya mengalir disertai peluh yang membasahi wajah cantiknya seolah-olah sedang mencoba untuk terbangun dari mimpi buruk.
"eomma!!".pekik gadis yang baru saja tersadar dari mimpi yang selalu menghantuinya.nafas yang terengah-engah,kepala yang sangat amat pening dan tubuh yang melemah yang ia rasakan sekarang.
Huhh
Huhh
Perlahan ia atur nafasnya
"Mimpinya-". heningnya sebentar sebelum kembali memulai ucapannya"mimpinya terlihat semakin jelas dari biasanya,apa artinya?!".daeun memejamkan matanya berusaha mencari jawaban ditengah pening yang ia rasakan.ia bergerak menuju lemarinya,mencari sesuatu meskipun memerlukan sedikit upaya untuk bisa sampai disana.Diluar,hasoo dan Hyun jae duduk di deoan pintu rumah tanpa menyadari bahwa daeun sudah terbangun.
"Bagaimana ini, semenjak kepulangannya dari kerajaan nakrang kondisinya memburuk dari sebelumnya,bukan kah sebelumnya ia tidak sampai begini tapi lihatlah sekarang". cemas hasoo, pasalnya semenjak kepulangan mereka kondisi daeun terlihat tidak baik baik saja, tubuhnya tak panas,tidak ada tanda tanda demam namun ia selalu mengigau dan berkeringat lebih dari sebelumnya.dadanya lebih sering terasa sakit daripada biasanya dan badannya mudah sekali melemah membuatnya dan tentunya Hyun jae bingung apa yang harus mereka lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DALEUN{ongoing}
Historical Fictionyang sudah di takdirkan pergi sudah seharusnya pergi. "Jangan khawatir. Semua yang kita upayakan akan berbuah manis. Usaha yang kuat, Doa juga yang kuat." Kata beberapa orang begitu, benarkah? benarkah bisa semudah itu?. "Ku harap" _____ Annyeong h...