28

26 5 12
                                    


Berita mengerikan itu akhirnya sampai ke telinga dua wanita yang tengah hamil itu. Mereka yang sebelumnya dipenuhi dengan harapan dan kebahagiaan akan kelahiran buah hati mereka, kini merasakan ketakutan yang mencekam. Wajah mereka pucat pasi, tanpa kata di ruangannya masing-masing,sementara detak jantung mereka berpacu seolah menggema di dalam ruang yang semakin sempit oleh kecemasan. Masing-masing mencoba menenangkan diri demi anak yang dikandungnya, namun kekhawatiran tak bisa mereka sembunyikan. Dunia yang mereka harapkan aman untuk buah hati mereka kini tampak bergejolak, tak menentu, dan penuh ancaman.

Ketegangan melahirkan kali ini bukan hanya tentang rasa sakit fisik yang dialami sang ibu, melainkan juga teror yang menghantui pikirannya. Di tengah kontraksi yang semakin hebat, rasa takut akan nasib bayinya menggerogoti hatinya. Dia tahu, di dunia yang kejam ini, kelahiran seorang bayi perempuan sering kali dianggap sebagai kutukan, ancaman yang bisa berakhir tragis. Desas-desus tentang bayi perempuannya yang dibunuh begitu lahir, hanya karena jenis kelaminnya, menghantui setiap tarikan napasnya.

"Ku mohon.bayi nya harus laki laki,kalau tidak dia akan mati".ucap panik Yeon,dayang jasil ketika membantu tuannya yang berusaha mendorong bayinya agar keluar dan lahir.

"Jangan khawatir,itu pasti laki laki".
Seru jasil penuh keyakinan di tengah usahanya mengeluarkan bayinya.
Sedetik kemudian ia

Tabib perempuan di sekelilingnya terus memberikan instruksi yang jelas dan dukungan moral. "Dorong! Sedikit lagi!anda pasti bisa yang mulia!"

Jasil dengan kekuatan terakhirnya mengejan untuk mendorong seluruh tubuh bayi keluar.Terdengar tangisan pertama sang bayi hingga keluar, terdengar oleh Jungmin yang menunggunya diluar.

Di luar, komandan tae gun dan anak buahnya menunggu kabar kabar sembari berteriak bertanya.

"Dia tidak mau memberitahu kita ataupun membuka pintunya".lapor si anak buah.

Komandan tae gun berdecak marah.,
"Tendang pintu.kau bahkan tidak bisa menendang pintunya, berandalan?!".

Kembali kedalam kamar
kekhawatiran mereka yang di dalam semakin  meningkat mendengar teriakan para lelaki di luar yang ganas seolah olah akan memakan bayinya sekarang.

"Beritahu mereka kalau itu anak laki laki".perintah jasil ketika menyadari bayi yang ia lahirkan ternyata adalah seorang perempuan.

Para dayangnya terkejut mendengar penuturan sang tuan.
"Apa yang anda lakukan,kita akan segera ketahuannya".

"Turuti saja perintah ku_kau juga bilang bahwa pendeta jamook ada disini?".

"Ya.dia sedang melihat bintang di taman sendirian ".

Senyum simpul tercetak di sudut bibirnya, sepertinya ia tengah merencanakan sesuatu.

"bawakan pakaian yang paling bagus,berikan aku riasan yang paling memukau, bawakan parfum zaitun yang manis dan memabukkan". serunya terdengar sangat licik.

tak lama setelah proses persalinan, tanpa memperlihatkan tanda-tanda kelelahan seperti seorang ibu yang baru melahirkan, ia segera bangkit. Dibalut dengan pakaian yang anggun, ia tampak lebih seperti seorang bangsawan yang siap menghadiri pertemuan penting daripada seorang wanita yang baru saja melewati momen berat melahirkan. Belahan dadanya sedikit terlihat, menambah kesan memukau pada penampilannya.

Tanpa membuang waktu, Jasil segera meninggalkan kamar persalinan. Tujuannya jelas: ia hendak menemui pendeta Jamook, orang yang dikenal memiliki pengaruh besar di kalangan kerajaan, meski niatnya belum sepenuhnya jelas. Ada sebuah rencana licik yang Jasil sembunyikan, dan tampaknya pendeta Jamook adalah bagian dari strategi yang sedang ia susun.

Jasil bertemu dengan taegun ketika diluar,taegun menelan ludahnya ketika melihat tubuh jasil yang sangat menggoda.
Namun ia segera berdehem dan segera ingin melihat anak laki laki yang di lahirkan
Namun jasil dengan suara lembutnya sengaja menggoda mengatakan bahwa ia akan membawa anaknya bertemu dengan jungmin terlebih dahulu.

DALEUN{ongoing}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang