Setelah beberapa waktu di perjalanan, rombongan yang menuju ke kerajaan pun sampai namun mereka menggunakan jalan belakang agar tidak menarik banyak perhatian warga lainnya yang biasanya banyak berada di sekitar kerajaan hanya sekedar untuk melihat lihat.
Di gerbang belakang,mereka di sambut oleh wilhoon yang sudah menunggu setelah menerima surat yang di kirim sebelumnya oleh pengawal jeong untuk memberi kabar tentang kepulangan mereka.sekilas wilhoon bisa melihat keberadaan Hyun Jae disana.
"Pengawal jeong,suruh mereka menunggu sampai aku memerintahkan membawa mereka ke ruangan yang sudah di siapkan,mereka akan ku periksa terlebih dahulu". perintahnya.wilhoon hendak memeriksa apa saja yang di bawa oleh mereka,jaga jaga jika ada sesuatu yang membahayakan.
Dari kejauhan terlihat aeshin yang datang dengan sedikit tergesa gesa,ia sudah mendengar kedatangan Hyun jae dan yang lain dari dayangnya, karenanya sekarang ia bersiap menemui mereka.
"Putri aeshin apa yang anda lakukan disini?anda tidak di perbolehkan untuk keluar dari ruangan anda".cegah wilhoon dengan sedikit menghadang jalan aeshin dengan tubuh kekarnya.
"Menyingkirkan lah komandan Wil,mereka tamu ku jadi sudah seharusnya aku yang menyambutnya". aeshin terus mencoba melewati hadangan wilhoon namun karna perbedaan ukuran tubuh membuatnya sedikit kesulitan.
"Tapi ratu jiah sudah melara_".
"Wilhoon!". tekannya.
membuat wilhoon mau tidak mau membiarkan aeshin menemui rombongan itu,dan juga karena banyak pasang mata yang memperhatikan mereka sekarang termasuk Hyun jae yang sedari tadi mengamatinya.Aeshin berjalan menghampiri mereka dengan senyum manis dan keramahannya dan mulai menyapa Myung hae dan hasoo terlebih dahulu yang posisinya lebih dekat dengannya.
Myung hae dan hasoo pun langsung berlutut,memberi hormat kepadanya."Berdirilah paman,bibi kalian tidak perlu melakukan itu". cegahnya yang mengangkat bahu hasoo untuk membawanya kembali berdiri.
"Terimakasih tuan putri,kami senang bertemu dengan anda dengan keadaan anda yang sudah sangat membaik".ujar hasoo, keramahan yang aeshin tunjukkan membuatnya terkagum
"Haha,aku lebih senang bertemu denganmu bibi,paman.dan aku seperti ini pun karena kalian,dan daeun_ah iya dia pergi ke simbun bersama daehoon,aku merindukannya".lembut aeshin yang mengusap tangan hasoo,yang seharusnya ia tak di perbolehkan melakukan itu,ia tidak di perbolehkan menyentuh warga yang kastanya jauh dibawahnya.
"Dia akan kembali sebentar lagi tuan putri "."Aku sudah tidak sabar ingin bertemu dan bermain dengannya ".
Aeshin pun terlihat sangat antusias,ia sudah merasa dekat dengan mereka, sehingga wilhoon merasa sedikit keheranan karena setahu nya aeshin tak mudah untuk dekat dengan orang lain,bahkan dirinya saja belum bisa sedekat itu dengan gadis itu,fakta yang sedikit menyebalkan untuknya.
Hyun jae yang sedari hanya diam memperhatikan mereka yang bertegur sapa,ia tidak tau apa yang ia lakukan selain diam sampai aeshin kemudian menyapanya.
Dengan senyum yang sama ramahnya ia menyapa Hyun jae.
"Senang bertemu kembali denganmu Hyun jae-shi".sedikit kikuk dan canggung,Hyun jae menjawab sapaan itu
"Saya pun begitu nona aesh_putri aeshin"."Tidak perlu canggung begitu,kau tidak cocok bersikap canggung seperti itu Hyun jae-shi.kau Hyun jae yang sedikit lancang?_". tanyanya sedikit bingung apakah kata itu cocok untuk ia katakan yang semakin membuat hyun jae merasa canggung karena merasa aeshin sedang membongkar sifatnya kepada semua yang ada disana"nona aeshin_aku suka panggilan itu jadi kau boleh memanggilku seperti itu". ramahnya namun ada sedikit kesan menyindir di ujung kalimatnya yang sengaja ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DALEUN{ongoing}
Historical Fictionyang sudah di takdirkan pergi sudah seharusnya pergi. "Jangan khawatir. Semua yang kita upayakan akan berbuah manis. Usaha yang kuat, Doa juga yang kuat." Kata beberapa orang begitu, benarkah? benarkah bisa semudah itu?. "Ku harap" _____ Annyeong h...