Flashback on
Belasan tahun lalu,di tepi pantai laut timur atau tempat dimana akhir dari apapun yang hanyut dari nakrang akan berlabuh.disanalah hasoo dan Myung hae hidup sebagai sepasang suami istri yang hidupnya tak begitu baik.
Seperti biasanya, aktivitas Myung hae pagi ini adalah ke laut untuk mencari ikan yang akan mereka jual nantinya.
Biasanya saat berlayar,Myung hae hanya akan pergi sendiri sedangkan hasoo menetap dirumah sembari merakit sendal rotan untuk dijualnya,namun hari ini ntah kenapa ia tergerak untuk mengikuti suaminya mencari ikan meskipun sudah dilarang.Hasoo dilarang pergi karena ia sempat mengalami sakit parah yang membuat bayi dalam perutnya meninggal saat ia terpaksa di lahirkan karena efek sakit yang ibunya alami sebelumnya, kejadian itu meninggalkan luka yang mendalam untuknya dan suaminya.
Namun hari ini hasoo tetap bersikeras untuk ikut pergi bersama suaminya,berdalih akan sejenak melupakan kejadian sial yang menimpanya, akhirnya Myung hae mengizinkan istrinya untuk ikut bersamanya.
Beberapa saat mereka berjalan menuju tempat dimana perahu Myung hae terletak.awalnya biasa saja sama seperti sebelumnya tak banyak orang yang datang ke pantai itu terlebih lagi di tempat Myung hae mengikat perahunya karena memang ombak yang kuat membuat ikan sangat sulit di dapatkan pada masa itu, karenanya tak banyak orang yang mau menjadi nelayan.
Tak jauh dari posisi dimana perahu mereka terletak, terlihat lah sesuatu yang sebelumnya tak hasoo lihat keberadaannya disana.
"Yeobo,apa itu?".wanita itu menunjukkan sesuatu yang baru saja menarik perhatiannya."apa?dimana?". tanya myung hae yang tak begitu melihat apa yang ditunjukkan Istrinya."Disana,kau lihat itu?".tunjuknya lagi.
"Oh apa itu?".
"Ayo kita lihat kesana". ajaknya namun Myung hae menolak,ia khawatir sesuatu yang mereka lihat adalah sesuatu yang berbahaya."untuk apa,sudah biarkan saja".
"Tapi Yeobo,aku penasaran mungkin saja itu sesuatu yang bisa menghasilkan uang-ayolah kita lihat".bujuknya yang mau tidak mau Myung hae menuruti keinginan istrinya.
Setelah beberapa langkah berjalan,kedua orang itu perlahan mulai mendengar suara tangisan anak kecil.semakin dekat mereka ke objek tersebut semakin keras tangisan yang mereka dengar dan beberapa saat setelahnya kedua orang itu dikejutkan dengan apa yang ada di depan mereka.
Sebuah sampan yang terdampar,namun bukan itu yang membuat mereka terkejut melainkan seorang anak kecil laki laki yang duduk membelakangi mereka yang sedang menangis terisak dengan wajah yang pucat dan bibirnya yang sudah pecah pecah karena berhari hari terombang-ambing dilautan tanpa adanya makanan,ia hidup hanya dengan meminum air hujan yang ia tampung dengan bajunya, membiarkan bajunya basah kemudian ia memeras baju itu dan meminum airnya dan tak lupa ia memberikan juga kepada bayi kecil itu.
"Omo apa ini,kenapa ini,apa yang terjadi".kaget hasoo yang bergegas kearah anak kecil itu dan kemudian mengambilnya dan menggendongnya"aigoo apa yang terjadi nak,kenapa kau bisa berada disini". khawatirnya yang sekarang mencoba menenangi anak itu yang terus saja menangis dan memberontak meminta di turunkan dan juga menunjuk kearah sampan itu.
"Tenang lah nak tenanglah kau akan baik baik saja sekarang".ia terus mencoba menenangkannya namun tak kunjung berhasil.anak laki laki itu terus menangis sambil menunjuk nunjuk kearah sampan itu.
"Ba-bayi".anak itu berusaha mengatakan sesuatu,Myung hae menyadari maksud anak itu kemudian ia bergerak untuk mendekatinya namun anak itu sudah lebih dulu berteriak dengan suaranya yang sudah parau dan kata' yang sudah terbata bata.
"Jangan!jangan ganggu dia!jangan sakiti dia".
KAMU SEDANG MEMBACA
DALEUN{ongoing}
Historical Fictionyang sudah di takdirkan pergi sudah seharusnya pergi. "Jangan khawatir. Semua yang kita upayakan akan berbuah manis. Usaha yang kuat, Doa juga yang kuat." Kata beberapa orang begitu, benarkah? benarkah bisa semudah itu?. "Ku harap" _____ Annyeong h...