Butuh beberapa hari untuk Dae Hoon bisa sampai di desa biryuna itu.yang sebenarnya jarak dari kerajaan ke desa biryuna tidak lah jauh,hanya butuh satu hari satu malam.namun karena daehoon harus menyusuri beberapa tempat untuk mencari dimana ae shin berada, karenanya lah ia baru sampai hari ini setelah 3 hari lamanya.ia berada di pinggir desa itu,desa yang tak pernah iya kunjungi namun iya tetap tau tentang desa itu.
Dan dalam tiga hari itu pun ae shin masih tetap tinggal dirumahnya daeun dengan Hyun jae yang tentu saja masih tidak menerimanya meskipun sekarang mereka sudah tau siapa ae shin sebenarnya.siapa namanya,siapa dirinya dan kondisinya pun sudah lebih baik dari sebelumnya meskipun masih butuh bantuan untuk bergerak.
Sikap daeun setelah mengetahuinya tetap sama saja, meskipun ia lebih menghormati dan memperhatikan ae shin lebih baik dari sebelumnya.berbeda dengan Hyun jae, meskipun ia sudah melunak karena tau ae Shin adalah seorang putri tapi tetap saja ia tidak menyukainya.di tambah lagi saat daeun dengan suka hati melayani ae Shin.namun tak banyak yang bisa ia lakukan karena memang sudah seharusnya mereka bersikap begitu kepada seorang putri kerajaan.
Putri ae shin,anda ingin mandi sekarang?".tanya daeun yang datang setelah melihat kakaknya yang sedang membantu paman Myung hae yang sedang menguliti rusa tangkapannya tak berapa jauh dari rumah.myung Hae dan hasoo sudah mengetahui tentang aeshin yang mereka rawat dan mereka pun ikut bergantian membantu daeun dan Hyun jae untuk menjaga aeshin.
"Daeun-aa,bisakah kau berbicara seperti sebelumnya saja? rasanya tidak nyaman karena kau yang menyelamatkan ku".jujur ae shin
"Anggap saja kita berteman,aku teman mu"."Maaf tuan putri,saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bersikap sopan karena selama ini saya tidak pernah bersikap begitu kepada orang' dan tidak pernah ada yang mengajari nya karena memang desa ini tak pernah di kunjungi pihak kerajaan,kami di tinggalkan.dan untuk teman,anggap saja kita benar-benar berteman namun rasanya tidak sopan bagi orang rendahan seperti ku untuk sembarangan berbicara terlebih kepada seorang putri".balas daeun.ia mengatakan yang sejujurnya,selama ia hidup,tak pernah ia di kenalkan dan di ajarkan bagaimana kehidupan kerajaan,jangan kan itu, diajarkan bagaimana cara berlaku seperti layaknya perempuan seutuhnya pada zaman itu saja tidak,karena baginya bisa hidup saja sudah jauh lebih baik.
"Hhmm baiklah senyaman kau saja".
Akhirnya ae shin menyerah."Tuan putri,kau tunggu disini sebentar aku harus ke pasar untuk membeli beberapa herbal yang sudah habis,jika terjadi sesuatu panggil lah kakak ku,dia berada di luar".
Pamitnya meninggalkan ae shin yang masih harus berisitirahat untuk memulihkan dirinya.Di perjalanan yang tidak begitu jauh,daeun berjalan dengan santai dan sesekali menyapa beberapa orang lainnya yang ia temui di perjalanannya.
"Eonnie,daeun eonnie!".heejin berlari dari belakang memanggilnya dengan riang.
"Eoh? ada apa heejin-aa? kenapa kau berlari".
"Hehe tidak ada apa apa, aku hanya ingin ikut pergi kepasar bersamamu".ucap heejin dengan polosnya.
Daeun yang mendengar itupun langsung berkacak pinggang dan memasang wajah seakan akan ia tidak suka dengan kehadiran heejin dan bersiap memarahi heejin yang sebenarnya ia hanya bercanda.
"Pasti ada sesuatu yang kau inginkan bukan?"ucapnya masih tetap berpura pura ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
DALEUN{ongoing}
Historical Fictionyang sudah di takdirkan pergi sudah seharusnya pergi. "Jangan khawatir. Semua yang kita upayakan akan berbuah manis. Usaha yang kuat, Doa juga yang kuat." Kata beberapa orang begitu, benarkah? benarkah bisa semudah itu?. "Ku harap" _____ Annyeong h...