6

1.9K 62 0
                                        

"Jika kamu menghadapi masalah yang berat, itu tandanya Tuhan ingin kamu menjadi lebih kuat dari sebelumnya."

"Nangis boleh, asal jangan berlebihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nangis boleh, asal jangan berlebihan. Terlalu larut dalam suatu masalah tidak akan membuat masalah selesai begitu saja,"

~~~~~~~
~~~~~~~

Setiap manusia bisa kapan saja berubah. Begitupun Zavian dia hanya manusia biasa, dia juga bisa berubah kalau keadaan memaksanya.

Sepanjang sarapan hanya suara dentingan sendok terdengar, tidak ada pembicaraan atau sekedar ucapan keluar dari mulut mereka semua.

Zavian sudah selesai lebih dulu langsung berdiri. Jihan mengulas senyum manis, berniat ingin berbicara biasa dengan putra bungsu seperti biasanya.

"Adek mau diantar siapa? Sama Bunda mau, mumpung Bunda ngga sibuk,"

"Adek bisa sendiri Bun. Bunda dan ayah tidak perlu khawatir, adek sudah biasa sendiri!" Zavian mencium tangan sang ibu begitu telaten dia juga melakukan hal sama pada ayahnya. Lalu pergi tanpa sepatah kata pun.

"Sayang,"

"Adek ngga biasanya kaya gitu. Aku juga gak lihat senyum dia sama sekali. Apa ada yang salah? Atau diantara kalian lagi ada yang berantem," gumam Jihan sekaligus bertanya pada ketiga putranya yang baru saja menyelesaikan sarapan.

"Gak ada sih, lagian biarin aja dia belajar mandiri. Udah gede juga tuh," Jawab Rafka tak mau ambil pusing.

Sudah jelas dia tahu kenapa Zavian bisa seperti itu. Pasti karena masalah kemarin, bukan salahnya juga itu biar jadi urusan Askara sebab dia berdua yang bermasalah.

"Mungkin aja adek lagi pengen berangkat sendiri. Kamu ngga perlu khawatir, dia laki-laki sudah pasti bisa jaga diri. Dia juga sudah dewasa, bukan anak-anak lagi yang harus dijaga ekstra!" Bima yakin Zavian akan baik baik saja, lagi pula dia sudah besar bukan seorang anak kecil.

"Kalau terjadi sesuatu gimana?" Khawatir Jihan akan keadaan Zavian saat pergi sendirian.

"Bun, Zavian sudah besar. Kamu harus yakin dia baik-baik saja. Lagi pun dia pasti malu kalau terus-terusan diantarkan ke sekolah, mungkin dia mau mulai berangkat dan pulang sendiri!"

"Jangan terlalu berpikir buruk. Nanti malah beneran kejadian, kita harus tetap berpikir positif."

Ucapan suaminya ada benar juga, dia harus berpikir baik, soalnya kadang yang kita khawatir malah terjadi beneran.

"Ini semua salah gua. Coba aja bisa jaga ucapan. Semua pasti ga akan kaya gini," Askara kembali merasa bersalah atas ucapan yang menurut nya agak keterlaluan kemarin.

Zavian pasti sangat kepikiran sampai berubah seperti ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kisah Si Bungsu [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang