Arthur [ Tamat ]

bab 6

Selamat membaca

****

Saat ini Arthur sedang dalam perjalanan ke kantor, tadi opa nya menelpon dan menyuruh nya untuk cepat sampai. jadi ia tak jadi memeriksa 'sesuatu ' itu, mungkin kapan kapan saja lah.

Arthur pun akhirnya sampai di depan perusahan Radikal compy yang masih di pimpin opa nya, tak lama lagi ia yang akan jadi CEO di perusahaan besar itu.

Arthur masuk di iringi tatapan penasaran dari karyawan yang sedang berlalu lalang.

Saat sampai di lobi Arthur langsung menelpon opa nya.

Karyawan di sana masih menatap penasaran Arthur, terutama karyawan wanita yang menatap puja pada nya.

Tak ada yang berani menegor Arthur sekedar menanyakan ada perlu apa? Mungkin karna tatapan intimidasi dari Arthur membuat mereka jadi takut medekat, Arthur sih gak peduli.

Tak lama terdengar suara sepatu yang menggema di lorong itu.

Tak lama muncul lah opa nya dari belokan di sana dengan seorang pria yang nampak... Manis dan cantik?..... Arthur jadi penasaran dengan pria itu....

Opa nya pun sudah sampai di depan Arthur dengan tersenyum kecil melihat cucu sulung nya itu.

Semua nya tersentak kaget saat melihat CEO mereka yang biasanya dingin dan tak pernah tersenyum tiba tiba saja tersenyum walaupun kecil pada seorang pria tampan yang nampak menatap malas pada CEO mereka.

" gimana? " tanya opa dingin karna ia sudah kembali ke setelan pabrik, semua nya tak mengerti tentang pertanyaan itu yang terkesan singkat, padat, dan tak jelas.

Lain dengan Arthur yang tau apa yang di tanyakan opa nya itu, maksud opa nya gimana perjalanan dia ke sekolah bareng adek adek nya.

" baik " jawab Arthur dingin juga.

Semua karyawan langsung tercengan melihat dua kutub berbicara, ternyata seperti ini kutub ketemu kutub.

Bahkan pria yang di samping opa nya tercengang, pria itu adalah asisten Arthur nanti yang di pilih opa nya langsung.

' hufff!... Sial! Ku kira bos ku nanti tak dingin dingin amat lah, kalo gini pupus lah harapan ku, apa gak mati kedinginan aku kerja sama nih kutub? ' batin pria itu meratapi nasib ke kedepan nya.

Arthur menatap pria di samping opa nya seolah menanyakan siapa dia.

" asisten mu " ucap opa nya menjawab pertanyaan Arthur.

Arthur langsung mengangguk dan masih menatap pria itu yang masih menggerutu dalam hati.

Merasa di perhatikan oleh seseorang, pria itu langsung mendongak menatap pria di depan nya. memang tinggi pria itu se dada Arthur.

Pria itu melihat Arthur dengan heran.

" nama? " ucap Arthur sambil menaikan sebelah alis nya.

" ohh nama saya wiliam wilson tuan" ucap wiliam sambil tersenyum manis.

Arthur tertegun saat melihat senyum diwajah wiliam yang semakin tampak cantik di matanya, mata yang sipit saat tersenyum membentuk bulan sabit. gigi gingsul di sebelah kiri yang menambah kadar manis, serta lesung pipi di kanan nya yang membuat Ia jadi tambah manis. dia juga merasakan jantung nya berdegub sangat kencang, sementara wiliam gugub di tatap seperti itu.

Memang wiliam itu tipe Arthur banget, ia jadi penasaran pada asisten nya ini... Dan Ia merasa kan perasaan yang sangat asing bagi nya.

Arthur segera tersadar dan mengangguk kan kepala nya.

" ayok ke ruang rapat " ucap opa mengajak Arthur ke tempat rapat di mana banyak para petinggi yang menunggu mereka.

Mereka pun langsung pergi ke ruangan rapat di bawah tatapan tanya semua karyawan di sana.

Mereka bertiga langsung masuk ke ruangan rapat dan langsung duduk di tempat yang sudah di sediakan.

Setelah memperkenalkan Arthur yang akan menjadi CEO mereka di dalam waktu dekat, mereka pun langsung membahas masalah dan soal pembangunan hotel mereka.

Dan semua petinggi itu semakin kagum pada Arthur yang pintar menjawab semua masalah mereka, jadi semua masalah selesai dalam waktu singkat. Hanya beberapa saja yang menatap tak suka pada Arthur.

Opa memandang bangga pada Arthur yang sudah sangat cocok menjadi penerusnya.

****

Sekian 🙏

Singkat saja..
Jangan termakan kata kata semanis gula, tapi makan lah nasi tambah sayur biar bisa eek... 💮

Paham!?

Votmen