Arthur [ Tamat ]

bab 14

Mobil yang di kemudikan oleh bulan melaju dengan kencang melewati mobil mobil hitam yang langsung menghadang musuh itu.

Dan terjadi lah petarungan antara bodyguard mension Radikal dan musuh tadi.

Dor!...

Dor!!....

Dor!!...

" arggggg! "

Buk!...

Brak!..

Bomm!...

Jderr!....

Dor!....

Dor!...

" argggggggg!! "

Mobil mereka terus melaju mengabaikan suara suara di belakang sana.

Saat sudah tiba pertengahan jalan tiba tiba saja muncul 1 motor dari samping tepat di samping wiliam.

Wiliam yang melihat itu segera mengulurkan tangan nya ke belakang, dia harus cepat menembak sebelum musuh.

Reza yang tau segera mengasih pistol yang dari bodyguard tadi.

" berhenti atau-" ucapan pria yang menaiki motor itu berhenti saat terkena tembakan.

Dor!..

Dorr!..

" akhhh! "

Brak!!...

Motor itu langsung kecelakan saat ban nya di tembak wiliam, wiliam juga menembak orang yang di belakang membuat orang itu meninggal seketika.

**

Setelah berkendara setengah jam lama nya dengan kecepatan tinggi tibalah mereka di mension dengan pagar berwarna hitam yang menjulang tinggi itu.

Segera saja satpam yang melihat mobil tuan muda nya segera membuka kan pagar itu.

Setelah memarkirkan mobil yang sudah kehilangan satu pintu nya, dan 4 tembakan di belakang nya.

segera saja mereka keluar dengan kaki yang gemeteran.

Zaki, reza, dan bulan hampir saja jatuh karna kaki mereka terasa lemes dan gemeteran. apa lagi bulan yang menyetir dengan kecepatan gila tentu membuat bulan sendiri syok. Bagaimana tidak syok, hilang fokus saja mungkin sekarang mereka tak akan berdiri di sini.

" kalian gak papa kan?!... Ada yang sakit!? " tanya zahra pada anak anak dan menantu nya.

" aduhh!... Kenapa malah gemeteran sih?!... Udah kayak gak makan satu malam deh! " oke. Zaki lagi lagi menyindir seseorang yang tak makan satu malam, padahal orang nya sedang dalam perjalanan ke sebuah tempat.

" ada mom... Kak wili yang luka!...." ucap reza yang membuat atensi semua nya langsung berpusat pada seorang pria yang nampak baju bagian lengan nya robek dan berdarah. dahi yang ada luka gores, pergelangan tangan yang masih nampak biru. Pasti sakit, bodyguard itu mencekal nya dengan tenaga dalam.

Itu adalah wiliam yang baru saja keluar dengan muka sedikit pucat, dia mungkin masih takut atau syok saja. Wiliam bisa saja berkelahi jarak dekat karna dia bisa silat dan jago tinju, tapi tadi di dalam mobil yang masih melaju kencang dan lagi di kejar, bergerak tanpa pikir panjang bisa saja wiliam jatuh saat itu juga. bagaimana tak gemeteran tuh kaki.

Padahal saat di mobil tadi ia tak merasakan takut apalagi sakit tapi pas sampai sini baru lah terasa sakit dan takut nya.

" aduhh!... Pasti itu sakit kan?.. Udah yok di obatin dulu" zahra segera menarik lembut tangan wiliam yang satu nya lagi karna tangan sebelah nya masih sakit.