🦩 Olin
Acara kami telah usai, tapi aku masih berada di venue dan menyempatkan berfoto lagi dengan para sepupuku yang memang jarang bertemu. Aku mendengar percakapan Naga dengan Rama, tampaknya pria tengil itu sedang mengomeli suamiku "Lagian ngapain sih souvenir nikahnya beda-beda gini? bikin susah orang aja!"
"Namanya juga biar berkesan Ram, sama kok souvenir nya, tuh semua dapat set alat makan kan?"
"Doorprize kamu Ga yang gak ngotak, semua dapat walau beda-beda tapi tetap nyusahin aku!" Naga tersenyum melihat Rama yang bersandar pada kulkas barunya, iya dia mendapat doorprize kulkas 2 pintu dari nomor yang tadi dia ambil.
"Order jasa angkut barang aja deh ntar taruh kontrakan kamu," balas Naga simple.
"Tapi buat apa gitu aku punya 2 kulkas, di rumah sudah ada."
"Ya berarti disuruh semesta beli rumah sendiri Ram, sama istri mungkin sekalian."
"Buset omongannya cowok yang baru tadi pagi nikah, tinggi amat!"
FYI saja ini ide Naga untuk membuat souvenir kami disertai nomor acak yang bisa para tamu kami tukarkan dengan barang yang sesuai dengan nomor yang mereka miliki.
"Lagian ngapain sih pakai ada doorprizee yang hadiahnya gede-gede?"
"Ya kan aku berbagi di hari bahagiaku, orang duitnya banyak kan bebas Ram!" jawab Naga santai.
"Asu makin sombong omongannya!" Rama menggelengkan kepala tapi Naga malah menjawil-jawil dagu sahabatnya itu.
"Aku balik ya Lin, selamat sekali lagi, ditunggu gebrakan-gebrakan lainnya!" Ujar Fika salah satu sepupuku yang memang rumahnya hanya berada di kota sebelah.
"Iya gebrakan barunya nanti aku nyaleg, tungguin aja!" ucapku asal, setelah kami cipika cipiki dan sepupuku yang lain juga pamit seperti Fika, mereka giliran pamit dengan Naga "Mas, balik dulu ya, selamat sekali lagi!"
"Eh iya, makasih banyak ya, hati-hati di jalan loh kalian, pada satu mobil kan?"
"Iya, yang tua biar pada lanjut kami juga lanjut sendiri." jawab Fika.
"Eh mbak Fika, dapat apa itu doorprize nya?" Tanya Rama.
"Ini mas, sekotak buah-buahan, lumayan."
"Wah, pas banget dong!"
"Kenapa?"
"Ini aku dapat kulkas, mau aku masukin gak mbak Fika nya?"
"Woy!" tangan Naga langsung menoyor kepala Rama dan Fika malah tertawa.
"Yang bener kalau ngomong!" tegur Naga lagi.
"Maksudnya, ini dimasukin ke kulkasku gitu biar awet mbak."
"Dih, prospek jodoh Ram?" sindir ku
"Usaha gak apa-apa dong Lin?"
"Boleh mas, nih masukin aja!" Fika menyodorkan sekotak besar buah-buahan miliknya.
"Eh, beneran?" tanya Rama tidak percaya tapi Fika mengangguk.
"Silahkan masuk mbak, ke hati aku!" Fika tertawa tapi akhirnya mereka berdua memasukan buah-buahan yang Fika dapat secara bersamaan.
"Mbak. mau gak kulkasnya buat mbak Fika sekalian?"
"Kok buat aku?"
"Iya nih aku lagi mode berbagi banget, nanti selain mbak Fika dapat kulkasnya, juga dapat rumah dari aku, pilih aja mau yang mana, nanti tinggal kita urus biar bisa jadi satu KK di alamat yang sama."

KAMU SEDANG MEMBACA
Nagameru
Chick-LitJodoh kadang lucu ya, dicari selalu tidak terlihat, dikejar makin lari menjauh, sudah didapat tidak disyukuri, dan kadang yang paling dekat tidak bisa kita rasakan