Surat di Hari Ulang Tahun

8 1 0
                                    

Untuk seorang gadis yang lahir di bulan Juli.

Aku tak tahu akan memulai dari mana, tapi akan kucoba menulis apa yang ingin diutarakan. Mungkin aku bukanlah satu-satunya lelaki yang dengan sengaja menyatakan perasaan padamu. Memang begitulah adanya. Mengetahui semua itu, terkadang aku merasa pesimis, sedih, putus asa, atau merasa menjadi lelaki paling jelek di muka bumi. Itu wajar, mengingat apa yang selama ini kudapatkan darimu,

Sebenarnya menuntut apa-apa dari hubungan yang bukan siapa-siapa itu lebih sulit. sebab itulah beberapa perasaan cemburu sengaja kusimpan sendiri, karena diungkapkan pun belum tentu lebih baik. Setidaknya, dengan merasa cemburu aku menjadi lebih yakin bahwa memang perasaan ini bukan sekadar biasa. Meski sering kali terluka, aku masih senang begini: mencintaimu walau masih saja kau tak percaya.

Untuk menjaga perasaanmu banyak kesedihan yang tak bisa diungkapkan. Tapi tak apa, aku terbiasa begini. Terima kasih untuk semua bahagia dan derita selama ini. terima kasih untuk selalu jujur walau terkadang menyakitkan. Terima kasih pernah membersamaiku lebih dari seribu hari. Terima kasih untuk hal-hal manis yang selamanya akan tertanam dalam ingatan. Terima kasih untuk semua rasa sakit yang membuatku lebih kuat dan bijak dalam menyikapi kehidupan.

Denganmu, beberapa hal sulit bisa dilalui. Mungkin aku takkan pernah sampai titik ini tanpamu. Maaf untuk semua hilang dan pergiku, meski aku sadar banyak "penggantiku" di sana. Maaf untuk beberapa situasi yang membuatmu merasa aku berubah dan berbeda. Maaf karena dengan lancang aku menyatakan perasaan, padahal kau tak mengharapkan itu terjadi. Semoga masih ada hari untuk kita bertemu dan doa-doa baik perihal takdir yang masih dirahasiakan.

Meski aku tak pernah seistimewa lelaki-lelaki terdahulu di hidupmu, aku tetap senang. Aku senang dengan hidupku sebagai lelaki biasa saja. terima kasih untuk kejutannya – terutama keputusanmu meninggalkanku, itu adalah kejutan paling dahsyat.






Dalam dongeng gajah kalah oleh semut, padahal ia jauh lebih besar.

Kelinci kalah oleh kura-kura, padahal ia jauh lebih cepat.

Dalam kenyataan, kepergianmu jauh lebih menyakitkan daripada luka sayat di kulit, padahal tak berdarah.

Bulan yang Didamba MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang