Paling Tidak

4 0 0
                                    

Paling tidak, aku pernah peduli padamu sebelum segala bentuk perhatianku kau abaikan dengan alasan "terlalu berlebihan". Paling tidak, aku sudah mengusahakan yang terbaik untuk sebuah bukti nyata sebelum kau tolak dalam kata tak percaya. Paling tidak, aku pernah jujur perihal perasaanku sebelum kau tertawakan. Paling tidak, aku sudah bersikeras menahan rasa cemburu melihatmu dekat dengan lelaki lain sebelum kau merasa dikekang dan ingin bebas. Paling tidak, aku selalu menunggumu usai dari segala kesibukan sebelum kau mengabaikanku. Paling tidak, aku selalu mencari topik perbincangan menarik sebelum kau balas dengan dingin. Paling tidak, aku selalu berusaha menjadi lebih baik sebelum kau membahas lelaki tampan yang kau sukai dengan begitu antusias. Paling tidak, aku telah menahan diri untuk tidak terlalu ramah kepada perempuan lain sebelum kau cuek kepadaku.

Sesederhana itu kau merasa tak dihiraukan. Sesederhana itu pula kau bertingkah seolah menjadi yang paling tersakiti. Aku selalu salah, karena nyatanya tak ada jalan untukku menjadi baik dan benar di matamu. Sehebat apapun usahaku, di mata orang yang tak peduli itu tak ada artinya sama sekali. Kini, aku tahu bahwa kau tak pernah menginginkanku. Semua sikapmu sudah cukup jelas menggambarkannya. Aku saja yang keras kepala. Kelak, aku akan biasa saja padamu. Namun kini aku masih butuh waktu untuk beradaptasi, tapi takkan lama.

Toh dulu sebelum semua seperti ini, aku telah terbiasa berdiam diri. Terima kasih untuk kisah kusut ini. maaf bila sesekali aku mengingatmu lagi. Tak mudah merelakan apa yang belum pernah kumiliki. Tak mudah berdamai dengan segala kecamuk dalam diri. Tak mudah untuk pergi dari tempat ternyamanku selama ini. dan tak mudah berbiasa saja pada sosok yang selama ini kuanggap istimewa.





Kita adalah dua orang yang gagal. Aku gagal mendapatkanmu, kau gagal mengubur masa lalumu. 

Bulan yang Didamba MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang