Ini aku up satu bab dulu ya...
Sorry for typo...~Happy Reading~
*Gawin pov
Sejak kejadian di taman kemarin aku dan Joss menjadi asing satu sama lain. Bahkan kami tidak saling menyapa satu sama lain lagi jika bertemu. Jangankan untuk menyapa hanya untuk saling memandang pun tidak.
Dan hal ini berlangsung selama beberapa minggu, bagiku semua ini sungguh menyakitkan karena aku tidak bisa melupakannya. Bagaimana bisa melupakan dirinya jika aku harus melihat dia setiap waktu baik itu di sekolah. Ataupun di apartemen ya kami terkadang berpapasan di lobby apartemen.
Seperti saat ini aku tanpa sengaja berpapasan di depan pintu masuk apartemen. Kami sempat terdiam sesaat sambil saling menatap sebelum aku memutuskan kotak mata kami dan aku pun segera pergi menuju sekolah dengan berlari.
*Gawin pov end
Seharian ini Gawin tidak bisa fokus pada pembelajaran ia hanya terdiam merenung saja. Bahkan saat guru menerangkan Gawin hanya akan menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong.
Dan karena hal itu pula First merasa aneh. Karena tidak biasanya sahabatnya ini bersikap seperti ini. Maka dari itu First yang heran memutuskan untuk mengajak Gawin berbicara sepulang sekolah nanti.
Dan di sinilah sekarang Gawin dan First sedang duduk saling berhadapan di sebuah cafe.
"Jadi, lo itu kenapa sih, Win? Kayaknya akhir-akhir ini lo lagi ada masalah dan lo juga keliatan kayak lagi sedih." tanya First pada Gawin.
"Huh..." ucap Gawin sambil menghela napas. "Sebenarnya tidak ada apa-apa. Aku baik-baik saja. Hanya saja akhir-akhir ini ada banyak hal yang sedang aku pikirkan." lanjut Gawin sambil tersenyum paksa.
"Ayolah cerita ma gw siapa tahu gw bisa ngebantu lo."
"Kenapa kamu masih peduli? Bukankah sudah waktunya kamu meninggalkanku dan sebaiknya kamu pergi saja bersama Khaotang?
"Cih... Lo serius nanyain hal itu ma gw.
Emang sih gw juga tahu gw ini teman yang buruk buat lo." ucap First sambil menghela napas panjang."Makanya gw mau minta maaf. Karena semenjak gw punya hubungan sama Khaotang gw jadi jarang main sama lo dan gak sedikit juga gw ngabain lo, apalagi gak nganggep lo sebagai sahabat. Waktu itu gw bener-bener gak tahu mana lebih. Jadi gw minta maaf, Win." ungkap First panjang lebar.
Sedangkan Gawin yang mendengarkan First berbicara hanya terdiam saja.
"Bahkan gw selama sebulan terakhir ini udah nyoba sebisa gw buat ngehubungi sama ngajak main lo lagi! Tapi, setiap kali gw minta atau ngajak lo. Lo pasti nolak atau gak pasti ada aja alesannya!" lanjut First agak kesal.
"Eung... Kamu benar... Aku minta maaf First. Aku gak bermaksud menolak ajakanmu... hanya pikiranku saat ini sedang kacau sekali." balas Gawin menyesal sambil menundukkan kepalanya. "Ada begitu banyak hal yang harus aku lakukan saat ini dan aku belum bisa membicarakannya sekarang. Jadi, kasih aku waktu, oke?" lanjut Gawin.
"Hah... Baiklah gw setuju. Gw ini benar-benar khawatir sama lo. Gw cuman mau lo terbuka sama gw dan berbagi masalah lo sama gw karena apa gw ini peduli sama lo." ucap First. "Jadi, kapan pun lo siap buat cerita, gw bakalan selalu ada di sini buat ngederin cerita lo." lanjut First.
"Makasih banyak First. Karena kamu aku merasa jauh lebih baik sekarang. Dan makasih juga udah peduli sama aku." balas Gawin.
"Gw rasa akhir-akhir ini kita berdua ini emang sahabat yang buruk buat satu sama lain, bener gak?" tanya First.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher (BL) JossGawin (END)
RomanceDisaat cintaku bertepuk sebelah tangan pada temanku, aku malah jatuh pada pesona guru baru di sekolahku..