Sorry for typo...
Keesokan harinya, jam menunjukkan pukul 10 pagi. Gawin mulai tersadar. Ia mengerjapkan matanya dan mencoba duduk sambil melihat sekitar. Ia mulai mengingat kembali kejadian kemarin. Tapi ia tidak ingat kenapa ia bisa berada di rumah sakit. Hingga matanya menemukan First yang terlelap di sofa di hadapannya.
"Apa First yang membawaku kemari." batinnya.
"Awww... Ssshh..." ringis Gawin saat mencoba untuk turun dari ranjang untuk menuju toilet.
"Kau tak apa-apa?" ucap Joss yang baru datang dari kantin sambil menenteng beberapa makanan dan meletakkannya di meja sebelah ranjang Gawin.
".... " Gawin tak menjawab hanya terdiam saja.
"Ku tanya kau tak apa-apa? Mana yang sakit? Sini ku bantu." tanya Joss lagi sambil membantu Gawin.
"Eung... Tak perlu. Aku bisa sendiri. Aku hanya ingin pipis." ucap Gawin sambil menepis lengan Joss dan mencoba turun. Namun akhirnya malah jatuh, tapi untungnya tubuhnya ditahan oleh Joss.
"Sudah ku bilang jangan ngeyel. Sini ku gendong. Kau pegang infusannya saja." ujar Joss sambil mengendong Gawin dan membawanya ke toilet.
Joss pun mendudukkan Gawin di atas closet duduk dan mencoba membantu Gawin melepaskan celana Gawin.
"Tak perlu. Kau tunggu saja di luar." tolak Gawin.
"Haah... Baiklah. Panggil aku jika sudah selesai." balas Joss sambil pergi keluar toilet dan menunggu di luar.
"Sialan... Kenapa jantungku berdebar kencang seperti ini." batin Gawin sambil memegangi dadanya. "Ku rasa wajahku juga sedang memerah sekarang." lanjutnya.
"Ahhhh.... Tiiidaaakkkk!!!" teriaknya pelan.
"Ayolah Gawin... Kau harus melupakan dia jangan terbawa perasaan lagi. Pokoknya kau harus move on. Kau pasti bisa." gumam Gawin menyemangati sendiri. Ia pun segera menuntaskan buang air kecilnya.
"SUDAAAHH..." teriak Gawin. Joss yang mendengar segera masuk ke dalam toilet dan menggendong Gawin kembali lalu membawanya kembali ke atas ranjangnya.
"Sekarang kau makan dulu setelah itu minum obatmu." ucap Joss sambil mengambil meja kecil dan meletakan di atas ranjang Gawin lalu tidak lupa mengambil semangkuk bubur ayam yang ia beli tadi dan meletakkannya di atas meja.
"Eung... First kemana?" tanya Gawin yang menyadari First tidak ada di atas sofa.
"Dia sedang menjemput kedua orangtuamu di bandara." jelas Joss. "Sekarang cepat kau habiskan makananmu." titahnya.
"Hmmm... Apa?! Orangtua akan datang. Duh bagaimana ini?" ucap Gawin panik.
"Memangnya kenapa jika orangtuamu datang? Bukannya bagus jika mereka datang menjenguk anaknya." ujar Joss merasa aneh.
"Bukan begitu. Aku..."
"Sudahlah lebih baik kau cepat makan saja." titah Joss sambil mengambil meja lipat dan meletakkannya di hadapan Gawin.
"Sekarang ayo cepat makan bubur ini." ucap Joss sambil meletakan bubur yang ia bawa tadi di atas meja.
Gawin pun mulai memakan buburnya dengan susah payah karena buburnya ini tidak terasa enak hanya terasa hambar saja. Ia hanya mampu menghabiskan setengah mangkuk saja.
"Sudah... Aku tidak sanggup menghabiskannya. Ini tidak enak." ucap Gawin sambil menjauhkan mangkuk buburnya.
"Haah... Baiklah tak apa. Yang penting kau sudah makan, walau sedikit." ucap Joss sambil membereskan mangkuknya dan memberikan segelas air.
![](https://img.wattpad.com/cover/365290531-288-k843957.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher (BL) JossGawin (END)
RomanceDisaat cintaku bertepuk sebelah tangan pada temanku, aku malah jatuh pada pesona guru baru di sekolahku..