Sorry for typo....
Happy Reading
Kini Gawin bersama teman sekelasnya sudah berkumpul di lapangan untuk mengikuti pelajaran olahraga. Kali ini mereka melakukan olahraga voli.
Dan kali ini yang pertandingan para murid laki-laki dahulu. Namun karena kaki Gawin masih sakit dan belum boleh bergerak banyak. Ia hanya bisa menyaksikan teman-teman saja dari pinggir lapangan bersama para murid perempuan yang asik bercengkrama dan bersorak-sorai menyemangati para murid laki-laki yang bertanding.
"Haaa... Bosan sekali." lirih Gawin sambil memandang ke depan ke arah lapangan. Namun tanpa sengaja pandangannya bertemu dengan Joss yang pada saat itu juga sedang memandangi Gawin. Tatapan mereka terkunci satu sama lain dan hal itu membuat jantung keduanya berdetak secara cepat satu sama lain. Hingga Gawin pun memutus pandangan keduanya terlebih dahulu dengan menundukkan kepalanya memandang ke bawah sambil memilin ujung baju olahraganya.
"Huuh... Mengapa jantungku berdegup begitu kencang sekali. Dan apa-apaan itu mengapa dia terus menatap kemari sambil tersenyum bodoh seperti itu." batin Gawin mengumpat.
"Hei Gawin! Kau kenapa?" ucap seorang teman sekelasnya yang berada di sampingnya.
"E-eung... Itu... Aku... Tidak apa-apa." balas Gawin gugup.
"Serius? Itu mukamu memerah seperti itu. Apakah kau sakit?" ucap orang itu lagi.
"Y-ya.. Aku baik kok. Tak perlu khawatir." jawab Gawin sambil menangkup kedua pipinya yang merona.
"Oh begitu. Tapi jika kau sakit lebih baik beristirahatlah di UKS. Apa mau aku izinkan pada Pak Joss?"
"Tak perlu. Aku baik-baik saja kok." panik Gawin.
"Yasudah. Kalau ada apa-apa katakan saja. Kita kan teman sekelas."
"I-iya, terimakasih."
Sedangkan di sisi lapangan yang lain Joss sedang tersenyum senang sebab menyaksikan bagaimana tingkah Gawin yang sedari tadi tersipu malu akibat ulahnya.
"Hahaha... Dia lucu sekali." batin Joss sambil tersenyum.
°°°
Hari ini, tepat satu minggu setelah kejadian di lapangan waktu itu. Gawin sedang berada di sebuah bar terkenal di kotanya. Ia diajak oleh Book untuk menghadiri pesta ulang tahunnya. Ia datang bersama First dan Khaotang.
Setelah mengucapkan selamat pada Book. Gawin memutuskan untuk duduk saja di meja yang terletak di paling ujung. Ia duduk sambil menengak secangkir minuman beralkohol. Ia pun memperhatikan sekitar terlihat semua orang sedang menikmati pesta tersebut. Sebenarnya ia malas untuk datang ke pesta ini akan tetapi ia merasa tidak enak jika menolak udangan tersebut.
Dan sepertinya ia terlalu banyak minum sehingga ia merasa agak pusing. Ia pun memutuskan untuk pulang dengan menggunakan taksi saja tanpa berpamitan secara langsung.
Setelah mengetikkan pesan kepada First dan Book ia mulai beranjak keluar dari bar tersebut dengan berjalan agak sempoyongan ia berhasil keluar dan ia langsung memesan taksi online. Tak lama taksi online itu datang. Ia segera membuka pintu mobil dan masuk ke dalam. Ia pun duduk bersandar sambil memijat kepalanya yang terasa pusing sekali.
Hampir satu jam perjalanan ia habiskan untuk sampai di depan apartemennya. Setelah membayar ongkos taksi ia pun segera keluar dari mobil taksi tersebut. Ia mulai berjalan memasuki apartemennya dan saat akan sampai di depan lift ia berjalan agak cepat karena melihat pintu lift yang akan tertutup.
"EH, TUNGGU. TAHAN LIFTNYA!!!" teriak Gawin. Ia pun mempercepat langkahnya. Namun karena tak hati-hati ia pun tersandung sehingga ia jatu terhuyung ke depan masuk ke dalam lift. Untungnya ia tidak terluka karena tubuhnya ditahan oleh seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher (BL) JossGawin (END)
Lãng mạnDisaat cintaku bertepuk sebelah tangan pada temanku, aku malah jatuh pada pesona guru baru di sekolahku..