Sorry for typo....
Happy Reading
Gawin dan Joss sudah menyelesaikan sarapan pagi mereka. Berhubung hari ini hari Minggu mereka menghabiskan waktu mereka di apartemen dengan menonton sebuah film sekaligus menyalurkan rasa rindu mereka satu sama lain dengan Joss yang memeluk Gawin yang berada di atas pangkuannya.
"Pak Joss?" panggil Gawin sambil pandangan matanya tak lepas dari layar televisi yang menampilkan sebuah film action.
"Sudah ku bilang panggil aku Joss saja, Babe. Jangan menambahkan Pak. Aku merasa seperti sangat sudah tua sekali." balas Joss sambil mendusal di perpotongan leher Gawin.
"Iya Joss sayang. Tapi kau kan memang sudah tua." ucap Gawin sambil merotasikan matanya.
"Tua-tua begini aku masih bisa memuaskan dirimu, kan?" canda Joss.
"Chk..." decak Gawin sambil menggembungkan pipinya.
"Huh... Kau ini sangat menggemaskan sekali." ucap Joss sambil menarik wajah Gawin dan menghujaninya dengan ciuman.
"Ih... Sudah hentikan. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu."
"Mengatakan apa?"
"Hmm... Sebenarnya saat ini aku masih merasa tak percaya seperti aku masih tertidur dalam mimpi. Karena tiba-tiba saja kamu mengatakan padaku bahwa kamu mencintaiku juga. Dan aku juga merasakan sedikit agak takut." ungkap Gawin.
Joss membalikkan tubuh Gawin sehingga kini ia duduk menghadap Joss.
"Dengarkan aku, Babe. Kau tak perlu takut dan meragukan cintaku. Aku benar-benar mencintai bahkan menyayangimu. Jika perlu aku akan mendatangi kedua orangtuamu untuk meminta restu mereka agar kau percaya." ucap Joss sambil memegang kedua pundak Gawin.
"Ih... Bukan itu maksudku." balas Gawin sambil mendorong tubuh Joss. "Aku pikir kamu gak perlu terburu-buru mau ketemu orangtuaku segala. Kita kan baru juga memulai hubungan ini. Lagipula yang aku takutin tuhbukan itu. Tapi aku takut hubungan kita ini ketahuan pihak sekolah. Aku gak mau sampai kamu kehilangan pekerjaanmu sekarang dan aku juga gak mau sampai aku dikeluarkan dari sekolah. Aku...." lanjut Gawin.
"Kalau itu, aku punya ide. Gimana kalau kita buat perjanjian?" usul Joss.
"Perjanjian? Maksudnya?" balas Gawin bingung.
"Hmm.. Sebenarnya ini semacam kayak tantangan buat kita juga sih. Dan ku rasa ini juga satu-satu jalan supaya kita bisa bersama-sama terus untuk selamanya. Yaitu dengan kita menjaga jarak dulu selama di sekolah ataupun di luar sekolah atau gak kita rahasian dulu hubungan kita sampai kau lulus nanti. Lagian tinggal hitungan bulan lagi kau akan lulus." ucap Joss.
"Haahh... Gimana ya? Tapi aku..."
"Ayolah, Babe. Kau pasti bisa lagian ini hanya sebentar. Terus kita masih bisa bersama saat kita berada di apartemen. Bagaimana?"
Gawin menghembuskan nafas dalam "Yaudah, aku gak punya pilihan lain." balas Gawin.
"Sudah tak perlu bersedih." ujar Joss sambil memeluk tubuh Gawin dan menangkup kedua pipi Gawin.
Dan entah siapa yang memulai. Kini keduanya sudah saling melumat bibir satu sama lain dengan Gawin yang mengalungkan tangannya di leher Joss. Dan Joss sendiri mencengkram pinggang Gawin.
Suara desahan keduanya terdengar bercampur dengan bunyi cipakan dari ciuman keduanya. Ciuman itu terus berlanjut sampai Joss menggendong Gawin dengan gaya koala dan berjalan menuju kamarnya. Lalu ia membaringkan tubuh Gawin tanpa melepaskan tautan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher (BL) JossGawin (END)
Storie d'amoreDisaat cintaku bertepuk sebelah tangan pada temanku, aku malah jatuh pada pesona guru baru di sekolahku..