Di sekolah terlihat bus yang membawa para siswa dan guru telah terparkir di halaman sekolah. Para murid sudah turun dan bersiap untuk pulang ada yang pulang dengan angkutan umum, ada juga yang menggunakan kendaraan pribadi. Lain dengan Khaotang yang sedang menunggu jemputannya.
"Ini First mana sih, katanya mau jemput aku." ucap Khaotang sambil menhentak-hentakkan kakinya.
"Tahu gitu tadi aku bareng Book aja. Ihh... Nyebelin banget." umpatnya sambil terus mencoba menghubungi First.
Lima belas menit kemudian, terlihat sebuah mobil yang berhenti di depannya. Orang yang membawa mobil itu menurunkan kaca mobilnya dan terlihatlah First yang duduk di balik kemudi.
"Kamu lama banget sih. Aku dari tadi nungguin kamu tahu. Mana panas banget."
"Ayo masuk!" perintah First pada Khaotang. Ia pun keluar dan memasukan barang bawaan Khaotang ke dalam bagasi.
"Ih.. Kamu nyebelin banget sih." ucap Khaotang sambil membuka pintu mobil dan duduk di kursi sebelah kemudi.
Setelah memasukkan barang bawaan. First segera masuk dan duduk kembali di kursi kemudi. "Maafin aku ya Cutie sayang." ucap First sambil meraih sebelah tangan Khaotang.
"Emang kamu dari mana dulu sih?" sahut Khaotang kesal.
"Iya sorry. Tadi aku jemput orangtuanya Gawin dulu ke bandara. Mau nolak aku gak enak." ujar First. "Jadi kamu jangan marah mulu dong jelek lo itu kamu cemberut gitu. Sebagai gantinya gimana kalau besok kita jalan-jalan mau gak?" tawar First.
"Hmm... Sebenernya aku masih marah sama kamu, tapi kali ini aku maafin. Dan awas aja kalau besok kita gak jadi jalan-jalan." putus Khaotang pada akhirnya sambil tersenyum.
"Nah gitu dong. Jangan marah lagi. Kan kalau senyum gini kamu kelihatan makin manis." ucap First sambil mengelus pipi Khaotang.
"Yaudah sekarang kita pulang ya." lanjut First sambil mulai melajukan mobilnya menuju rumah Khaotang.
°°°
Seminggu kemudian, tepatnya hari minggu. Gawin sudah diperbolehkan untuk pulang dari rumah sakit dan saat ini ia sedang bersiap untuk pulang bersama kedua orangtuanya.
"Sayang. Kamu beneran gak mau pulang ke rumah aja?" tanya mommy Gawin sambil membereskan barang-barang.
"Iya Mom. Aku mau pulang ke apart aja." balas Gawin.
"Tapi, Mommy... "
"Udahlah sayang. Biarin aja dia balik ke apart. Lagian dia udah baik-baik aja sekarang." potong daddy Gawin sambil merangkul pundak sang istri.
"Iya Mom. Aku udah gak apa-apa. Mommy gak perlu khawatir. Lagian nanti kalau ada apa-apa aku pasti ngabarin Mommy sama Daddy kok." Ujar Gawin.
"Yaudah... Mau gimana lagi. Mommy setuju. Tapi kamu janji ya harus langsung hubungin Mommy atau gak Daddy. Dan inget apa yang diucapin ma dokter tadi kamu jangan banyak ngelakuin hal berat dulu." ucap mommy Gawin sambil memeluk tubuh Gawin.
"Iya Mommy." ucap Gawin sambil membalas pelukan sang Ibu.
"Nah, kalo gitu ayo kita pulang."
Akhirnya Gawin pulang bersama kedua orangtuanya.
Singkatnya, Gawin dan kedua orangtuanya sudah sampai di depan apartemen Gawin. Dan entah kebetulan atau tidak mereka bertemu dengan Joss yang baru pulang dari supermarket.
"Halo? Selamat pagi Nyonya!" sapa Joss pada kedua orangtuanya Gawin.
"Iya selamat... Eh, nak Joss. Kok ada di sini?" ucap mommy Gawin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher (BL) JossGawin (END)
RomantizmDisaat cintaku bertepuk sebelah tangan pada temanku, aku malah jatuh pada pesona guru baru di sekolahku..