XXXIII

7.5K 339 34
                                    

Seorang wanita, tengah menatap sebuah foto yang terdapat dua gadis berseragam SMP di dalamnya.

"Dia kan ngga bisa makan strawberry, kenapa waktu itu dia pesen sandwich strawberry?"

"Cara dia memainkan emosinya, bukan seperti Rara yang gue kenal" Wanita itu membuang nafasnya kasar.

"Kayanya gue harus menyelidiki sesuatu."

Aura menatap tajam ke arah Rion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aura menatap tajam ke arah Rion.

Bagaimana tidak, salah satu kaki tangannya melapor bahwa dia membuat ulah.

Ya, apa lagi jika bukan bermain.

"Kenapa?" Tanya Aura.

Rion menunduk pandangannya, tak mau menatap ke arah sang kakak.

"Arion, kenapa?"

"..." Masih tak ada jawaban.

"Punya mulut ngga!" Mendengar nada bicara Aura sedikit meninggi, Rion mau tak mau menatap ke arah sang kakak.

"Punya,"

"Then?"

"Kesel aja kak, dia dengan seenak jidat ngomongin kakak"

"About?"

"Katanya ada yang liat kakak ciuman sama cowok yang namanya William di persimpangan kelas, terus ada juga yang liat kakak ciuman sama ketua OSIS di UKS. Mereka bilang kakak murahan, sana sini mau dan munafik persis kaya Aurel. Gimana aku ngga marah, masa kakak di samain sama cewek yang udah meninggal." Mendengar itu Aura menatap dalam Rion.

"Kamu percaya?" Rion membenarkan posisi duduknya dan menatap Aura.

"Kakak bukan tipe yang begitu. Kalo emang kakak ngelakuin, pasti ada alasannya" Aura tersenyum, melihat sang kakak tersenyum membuat tanda tanya dalam pikiran Rion.

"Then, kenapa kamu membuat mereka sampai masuk rumah sakit?"

"Eh, i-itu" Rion gelagapan dengan apa yang Aura tanyakan.

"I-itu karena aku ngga sengaja denger rencana mereka"

"Rencana?"

"Emm, mereka bilang mau nyulik terus ngelecehin kakak persis sama apa yang mereka lakuin ke cewek yang namanya Aurel. Jangan bilang ke papah sama Abang yah kak, please" Aura kaget, bukan perihal rencana yang Rion katakan.

"Kakak ngga bakal lapor ke papah sama abang, karena apa yang kamu perbuat ngebantu rencana kakak."

"Hah? Rencana apa kak?"

"Kamu ngga perlu tau Arion, sekarang cepetan siap-siap nanti terlambat."

Keduanya segera menyelesaikan sarapan pagi. Setelahnya mereka berjalan ke arah garasi mobil, Aura segera melajukan mobilnya keluar dari area mansion.

BACK (THE END!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang