XXXIV

7K 353 64
                                    

Seorang wanita, menatap pintu salah satu kamar yang sudah di tinggalkan pemiliknya satu bulan ini.

"Ngga mungkin apa yang dia maksud benar?"

"Aku harus lihat sendiri"

Langkahnya membawa ia semakin dekat dengan pintu itu, saat akan memegang kenop pintu ia berhenti.

"Tapi, jika papah lihat bagaimana?"

"Tidak tidak, papah tidak pernah kembali ke rumah semenjak dia pergi."

Tanpa berlama-lama, sang wanita langsung membuka pintu kamar itu.

Pemandangan pertama yang ia lihat di dalam kamar itu adalah betapa rapihnya dekorasi dengan berbagai susunan buku di berbagai sudut kamar. Tengah asik menatap dekorasi di kamar itu, tatapannya jatuh ke arah meja belajar yang berada di sudut kamar.

Ia mulai mencari buku yang di maksud orang itu. Tanpa membuang waktu, sebuah buku bersampul ornamen bunga aster sebagai cover awal menarik perhatiannya.

Melepaskan lilitan tali rami yang mengunci dan mulai membaca lembar demi lembar dari buku yang ia temukan.

Di awal tidak ada yang aneh, bahkan ia merasa rindu dengan sang kakak. Ia tau, kesalahan wanita yang melahirkannya tidak akan pernah bisa di maafkan, ia juga tau bahwa kakaknya tidak pernah bisa menerima kehadirannya. Ia tidak menyangka bahwa kakaknya lah yang membujuk sang papah untuk mempublikasikan keberadaannya.

Hanya ada kekehan selama ia membaca buku itu, tapi tepat di lembar selanjutnya ia di buat kaget bahkan tak percaya dengan apa yang ia baca saat ini.

Andai, aku bisa mengulang waktu.
Aku tak akan mencintainya, aku tak akan menaruh rasa terhadapnya.

Ku kira, dia mencintaiku dengan tulus.
Tapi nyatanya, akulah yang terlalu berekspektasi lebih. Kata yang selalu ia ucapkan apakah semuanya juga kebohongan?

Apakah aku salah mencintainya? Apakah semua salahku? Apakah aku salah, jika menginginkan seseorang untuk menjadi tempat kembali? Apakah aku salah jika aku mengharapkan kebahagiaan? Apa aku terlalu serakah?

Tuhan, kenapa engkau pertemukan aku dengannya? Tidak, ini salahku. Aku yang terlalu bodoh mencintainya.

Bolehkan aku tetap bertahan, dengan hubungan yang di awali kebohongan ini?

Siapa? Siapa pria yang di maksud? Apakah selama ini kakaknya mempunyai kekasih? Kenapa dia tidak tau.

Wanita itu kembali membaca lembar selanjutnya

Membaca lembar demi lembar selanjutnya, sampai di mana ia menemukan jawaban dari semua pertanyaannya saat ini.

Tuhan, sebercanda inikah kisah cintaku?
Pria yang ku cintai, pria yang menjadi kekasih ku adalah kekasih dari adik ku, Mita?

Sebercanda inikah kisahku tuhan?
Dia mencintaiku hanya karena tantangan dari teman-temannya? Tidak bolehkan aku bahagia dengan pilihanku tuhan?

Tidak, ini pasti salah. Benar pasti yang ia baca saat ini salah!

Ngga mungkin, benar ini ngga mungkin.

Terus membaca sampai di mana, semua jawaban yang menjadi pertanyaannya selama ini terjawab.

Pertanyaan, kenapa sang kakak mulai menjauhinya. Pertanyaan, kenapa sang kakak selalu mengurung diri di kamarnya. Dan pertanyaan, kenapa sang kakak mengakhiri hidupnya.

BACK (THE END!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang